Informasi Penting Mengenai Vaksin Tuberkulosis yang Wajib Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Jun 1, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Informasi Penting Mengenai Vaksin Tuberkulosis yang Wajib Anda Ketahui

Tuberkulosis (TB) adalah penyebab kematian akibat infeksi terbanyak di dunia. Diperkirakan sekitar sepertiga populasi dunia terinfeksi Mycobacterium tuberculosis (Mtb). 

Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam mengurangi angka kematian dalam beberapa dekade terakhir melalui perbaikan diagnosis dan regimen pengobatan, pada tahun 2015 diperkirakan 10,4 juta orang terinfeksi TB. 

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Selain menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang luar biasa tinggi, Penyakit TB menyebabkan beban ekonomi yang substansial dan merupakan salah satu masalah global.

Pengobatan TB secara global tidak cukup jika hanya dilakukan melalui cara pengobatan kuratif. Pengobatan preventif dengan pemberian vaksinasi BCG pada bayi juga merupakan manajemen esensial yang perlu dilakukan untuk mengatasi krisis tuberkulosis global. Pemberian vaksin dapat berguna untuk melindungi bayi dan anak kecil dari konsekuensi paling parah yang dapat ditimbulkan dari penyakit TB.

Vaksin BCG tuberculosis (TB)

Vaksin BCG adalah vaksin berisi kuman Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Vaksin ini merupakan salah satu vaksin yang telah digunakan secara luas. BCG memiliki efek perlindungan terhadap tuberkulosis (TB) berat dan radang otak akibat TB. Perlu diketahui bahwa vaksin BCG tidak sepenuhnya efektif mencegah infeksi TB primer atau reaktivasi infeksi TB yang laten.

Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin BCG?
Di Indonesia vaksinasi BCG diberikan pada semua anak bayi yang baru lahir dalam dua bulan pertama kehidupan. Sedangkan di negara maju, vaksinasi BCG hanya diberikan pada populasi tertentu yang memiliki tingkat potensi terinfeksi tuberkulosis yang tinggi.

Siapa yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin BCG?

  • Imunosupresi. Vaksinasi BCG tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu (mis., Orang yang terinfeksi HIV) atau orang yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, orang yang merupakan kandidat untuk transplantasi organ).
  • Kehamilan. Vaksinasi BCG tidak dianjurkan untuk diberikan selama kehamilan. Meskipun tidak ada efek berbahaya dari vaksinasi BCG pada janin yang telah diamati, studi lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan keamanannya.

Bagaimana vaksinasi BCG diberikan?

Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia mengenai jadwal imunisasi pada tahun 2017, vaksinasi BCG dapat diberikan dalam 2 bulan pertama kehidupan, umumnya diberikan pada saat bayi berumur 1 bulan. Apabila diberikan pada anak berumur lebih dari 3 bulan maka dianjurkan untuk melakukan uji sensitivitas terhadap Mikobakterium tuberkulosis, atau uji tuberkulin (mantoux test) terlebih dahulu. Vaksin BCG cukup diberikan satu kali saja tidak memerlukan ulangan, sebab vaksin BCG berisi kuman yang masih hidup sehingga antibodi yang dihasilkannya akan tetapi tinggi.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  • Usia 1-11 bulan: dosis 0,05 mL, injeksi intrakutan pada lengan atas.
  • Usia > 1 tahun: dosis 0,1 mL, injeksi intrakutan pada lengan bagian atas.

Seberapa Efektifkah Vaksinasi BCG?

Vaksin BCG merupakan vaksin hidup yang dibuat dari strain bakteri TB yang dilemahkan. Karena bakteri yang berada di dalam vaksin lemah, maka vaksin dapat memicu sistem kekebalan tubuh tanpa menyebabkan infeksi tuberkulosis.

Vaksin ini memiliki efektivitas 70 hingga 80% terhadap bentuk TB yang paling parah, seperti meningitis TB pada anak-anak. Namun pemberian vaksin BCG kurang efektif dalam mencegah penyakit pernapasan, yang merupakan bentuk TB yang lebih umum pada orang dewasa.

Efek Samping Apa yang Paling Sering Muncul Akibat Pemberian Vaksin BCG?

Setelah penyuntikan vaksin BCG, umumnya muncul bisul atau luka bernanah. Hal ini dikarenakan vaksin BCG mengandung bakteri hidup sehingga penyuntikannya akan menyerupai infeksi alamiah, dimana tubuh melakukan respons imun dan terbentuk bisul.

Lokasi munculnya bisul adalah di tempat penyuntikan vaksin. Awalnya bekas suntikan akan mengalami kemerahan yang diikuti bisul berisi nanah yang kemudian akan mengering dan menimbulkan jaringan parut.

Bisul akibat BCG tidak berbahaya. Jika timbul bisul di lokasi penyuntikan, tidak perlu dilakukan tindakan khusus oleh orang tua. Bayi atau anak perlu dibawa ke dokter jika terjadi bengkak yang hebat, demam tinggi, nanah yang banyak atau yang disebabkan oleh penyuntikan yang tidak steril (bukan akibat reaksi normal dari BCG). 

Komplikasi dari bisul yang mungkin terjadi adalah infeksi sekunder bakteri jika dilakukan penanganan yang tidak tepat, misalnya ditaburi atau dioles bahan-bahan yang tidak steril.

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tuberculosis vaccine development. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/immunization/research/development/tuberculosis/en/)
BCG tuberculosis (TB) vaccine overview. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/bcg-tuberculosis-tb-vaccine/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app