Infeksi Jamur Vagina

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 3, 2019 Waktu baca: 3 menit
Infeksi Jamur Vagina

Infeksi jamur vagina terasa gatal dan tidak nyaman, serta tidak ada satu pun yang berani membicarakannya. Namun infeksi ini sangat sering terjadi pada wanita. Diperkirakan terdapat 75 persen wanita yang setidaknya mengalami infeksi jamur dalam hidup mereka.

Meskipun infeksi jamur dapat terjadi pada setiap orang kapan pun, terdapat beberapa hal yang membuat mereka rentan mengalaminya. Hampir semua infeksi dapat hilang dengan cepat dan mudah.

Vagina normalnya mengandung bakteri dan jamur yang sehat dan seimbang kadarnya. Hormon ekstrogen membantu bakteri yang disebut dengan laktobasili untuk tumbuh. 

Bakteri ini membunuh organisme yang merugikan dalam vagina dan menjaga Anda tetap sehat. Namun ketika sesuatu terjadi untuk mengganggu keseimbangannya, jamur yang disebut dengan candida dapat tumbuh tak terkendali dan menyebabkan infeksi jamur.

Gejala

Rasa gatal dan tidak nyaman merupakan gejala utama dari infeksi jamur namun terdapat juga yang lainnya. Anda mungkin juga mengalami satu atau beberapa hal berikut:

  • Rasa terbakar, kemerahan dan pembengkakan vagina dan vulva. Vulva merupakan bagian terlua dari alat kelamin wanita
  • Rasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Keputihan berarna putih, kental dan berbau tidak sedap sama seperti keju cottage

Jika Anda pikir Anda mengalami infeksi jamur, periksakan diri ke dokter sebelum merawat diri Anda sendiri. Gejala infeksi jamur sama seperti yang lain, kondisi yang lebih serius, termasuk infeksi menular seksual dan vaginosis bakteri. 

Vaginosis bakteri merupakan kondisi dimana bakteri tumbuh diluar kendali dalam vagina. Diagnosis yang akurat cukup penting sehingga Anda mendapatkan penanganan terbaik.

Penyebab

Terdapat beberapa alasan Anda mengalami infeksi jamur yaitu:

  • Hormon: perubahan selama kehamilan, menyusui, menopause atau jika Anda menggunakan pil KB dapat mengubah keseimbangan dalam vagina Anda.
  • Diabetes: Jika diabetes Anda tidak terkendali dengan baik, kenaikan gula dalam membrane mucus (garis paling lembab) pada vagina Anda dapat membuat tempat bagi jamur untuk tumbuh.
  • Antibiotik: Obat ini dapat membunuh banyak bakteri baik yang hidup dalam vagina Anda
  • Douches dan semprot vagina: Penggunaan produk ini dapat mengubah keseimbangan dalam vagina Anda.
  • Melemahnya sistem imun tubuh: Jika Anda positif menderita HIV atau memiliki gangguan sistem imun lain, jamur dapat juga tumbuh diluar kendali.
  • Hubungan intim: Meskipun infeksi jamur tidak dipertimbangkan sebagai infeksi menular seksual, hal ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui hubungan seksual.

Penanganan

Krim antijamur pada konter obat, salep atau supositoria dengan kandungan miconazole atau klotrimazole, merupakan cara paling umum untuk merawat infeksi jamur. 

Obat ini dapat digunakan selama 1 hingga 7 hari. Dokter Anda dapat juga meresepkan pil dosis tunggal dengan fluconazole (obat antijamur) untuk Anda gunakan. Jika Anda hamil, sebaiknya Anda menggunakan krim atau supositoria, namun hindari fluconazole yang digunakan secara oral.

Penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa beberapa pengobatan infeksi jamur melemahkan kondom atau diafragma. Hal ini membua Anda lebih mudah untuk hamil atau terjangkit penyakit menulr seksual. Pastikan untuk membaca petunjuk dan peringatan sebelum menggunakan obat.

Jika Anda menderita diabetes atau sistem imun Anda melemah, Anda mungkin terinfeksi jamur secara terus menerus. Hal ini merupakan kondisi yang disebut candidiasis vulvovaginal terus yang terjadi terus menerus. 

Jika Anda terjangkit infeksi jamur setidaknya empat kali dalam satu tahun, dokter Anda biasanya merekomendasikan Anda untuk menggunakan pil fluconazole setiap minggu selama enam bulan untuk membasmi jamur.

Fluconazole digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai macam infeksi jamur dan ragi. Obat ini tergolong dalam kelas obat yang disebut dengan antijamur azole. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan beberapa jenis jamur tertentu. Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya tanyakan pada apoteker mengenai dosis dan cara penggunaannya. Anda juga dapat membaca kemasan obat untuk mengetahuinya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi probiotik seperti yoghurt atau menggunakan suplemen yang mengandung lactobacillus acidophilus dapat memperlambat pertumbuhan ragi dalam vagina, menurunkan resiko infeksi. Namun penelitian lebih lant diperlukan sebelum korelasi yang jelas antara keduanya dapat dibuat. 


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Centers for Disease Control and Prevention. (2017). Bacterial vaginosis: CDC fact sheet. (https://www.cdc.gov/std/bv/stdfact-bacterial-vaginosis.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app