Glycopyrronium Bromide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Antikolinergik adalah golongan obat yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis yang memengaruhi kontraksi dan relaksasi otot.

Obat ini dapat mengobati berbagai gangguan seperti : kandung kemih yang terlalu aktif, penyakit Parkinson, diare, muntah, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kejang otot, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan kondisi lain yang melibatkan gerakan otot tak sadar.

Glycopyrronium bromide adalah obat dari kelompok antikolinergik muskarinik yang tersedia dalam bentuk oral, intravena, topikal, dan inhalasi

Karena obat-obatan golongan antikolinergik memiliki fungsi yang sangat luas, maka Glycopyrronium Bromide dalam bentuk tablet memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda dengan Glycopyrronium Bromide dalam bentuk inhalasi dan sebagainya. 

Oleh karena itu, mari disimak artikel yang satu ini untuk membahas secara ringkas mengenai kegunaannya masing-masing.

Mengenai Glycopyrronium Bromide

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, suntik

Kandungan:

Obat antikolinergik

Larutan oral Glycopyrronium Bromide dan kegunaannya

  • Kegunaan : Glycopyrronium Bromide digunakan, dalam kombinasi dengan obat-obatan lain, untuk mengobati nyeri akibat asam lambung pada orang dewasa.
  • Dosis : Setiap 5 ml dosis larutan oral mengandung 1 mg Glycopyrronium Bromide. Dosis larutan oral Glycopyrronium Bromide 1 mg / 5 ml harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien untuk mendapatkan manfaat yang optimal dengan efek samping yang minimal.

    Dosis harian maksimum yang disarankan Glycopyrronium Bromide adalah 8 mg (40 ml). Dosis awal yang disarankan untuk penggunaan larutan oral Glycopyrronium Bromide untuk orang dewasa adalah 1 mg (5 ml) tiga kali sehari (pagi, sore, dan menjelang tidur). 

Beberapa pasien mungkin memerlukan 2 mg (10 ml) pada waktu tidur untuk memastikan kontrol gejala pada malam hari. Untuk pemeliharaan, dosis 1 mg (5 ml) dianjurkan diminum dua kali sehari.

Glycopyrronium Bromide inhaler (Seebri Breezhaler) dan kegunaannya

  • Kegunaan : Obat ini digunakan untuk melegakan pernapasan pada pasien dewasa yang mengalami kesulitan bernapas akibat penyakit paru-paru yang disebut penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

    Pada PPOK, otot-otot di sekitar saluran udara berkontraksi sehingga menyebabkan saluran udara menyempit. Sehingga membuat sulit bernafas. Obat ini mencegah terjadinya otot-otot di sekitar saluran udara berkontraksi , sehingga membuat udara lebih mudah masuk dan keluar dari paru-paru.
  • Dosis : Setiap kapsul mengandung 63 mikrogram Glycopyrronium Bromide setara dengan 50 mikrogram Glycopyrronium Bromide. Jika Anda menggunakan obat ini sekali sehari, maka akan membantu mengurangi gejala penyempiran saluran udara akibat PPOK. Dosis yang disarankan adalah menghirup isi satu kapsul sekali sehari menggunakan inhaler yang telah tersedia (inebre Seebri Breezhaler).

Seebri Breezhaler direkomendasikan untuk diberikan, pada waktu yang sama setiap hari. Jika dosis terlewat, dosis berikutnya harus diambil sesegera mungkin. Pasien harus diinstruksikan untuk tidak mengambil lebih dari satu dosis dalam sehari.

Glycopyrronium Injection dan kegunaannya

  • Kegunaan :Untuk melindungi terhadap beberapa efek yang tidak diinginkan dari obat-obatan seperti neostigmine atau pyridostigmine, yang digunakan untuk membalikkan efek-efek dari beberapa jenis obat-obat pengencangan otot (disebut relaksan otot non-depolarisasi).
  • Sebelum operasi, untuk mengurangi air liur dan sekresi lainnya dan untuk mengurangi tingkat keasaman isi lambung. Sebelum atau selama operasi, untuk mengurangi atau mencegah melambatnya detak jantung selama operasi.
  • Dosis : 200 hingga 400 mikrogram (0,2 mg hingga 0,4 mg) secara intravena (suntikan melalui pembuluh darah) atau intramuskular (suntikan melalui otot) sebelum pemberian obat bius. Atau, dosis 4 hingga 5 mikrogram / kg (0,004 hingga 0,005 mg / kg) hingga maksimum 400 mikrogram (0,4 mg) dapat digunakan. Dosis yang lebih besar tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan

Ketika Injeksi Glycopyrronium Bromide diberikan secara intramuskular harus diberikan 30-60 menit sebelum pemberian obat bius.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat ini?

Karena Glycopyrronium Bromide mengurangi kemampuan tubuh untuk berkeringat, maka obat ini dapat menyebabkan hipertermia (peningkatan suhu tubuh) dan heat stroke di lingkungan yang panas. 

Mulut kering, kesulitan buang air kecil, sakit kepala, diare dan sembelit juga merupakan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat ini. Obat ini juga dapat menyebabkan kantuk atau pandangan kabur, efek samping diperburuk oleh konsumsi alkohol.

Efek samping di atas bukan efek samping yang lengkap, dan juga tidak semua orang akan mengalami efek samping seperti yang tertera di atas. 

Untuk daftar efek samping yang lebih lengkap, anda dapat temukan pada petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan atau Anda dapat berkonsultasi secara langsung dengan dokter Anda.

Belum ada data mengenai penggunaan obat ini pada ibu hamil dan/atau menyusui. Jika Anda ingin menggunakan obat ini semasa kehamilan atau menyusui, silahkan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Obat apa yang dapat mempengaruhi fungsi dari obat Glycopyrronium Bromide?

Beberapa obat seperti amantadine; antidepresan trisiklik; antihistamin; clozapine; disopyramide; MAOI; nefopam; memantine; fenotiazin dapat meningkatkan efek samping seperti mulut kering, retensi urin dan konstipasi. 

Penggunaan bersamaan juga dapat menyebabkan kebingungan pada orang tua. Dosis Glycopyrronium Bromide mungkin perlu dikurangi pada pasien yang menjalani pengobatan menggunakan kombinasi dengan obat-obatan seperti di atas.

Daftar obat di atas bukan lah daftar lengkap dari obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan pengobatan menggunakan Glycopyrronium Bromide. Laporkan semua pengobatan yang sedang Anda gunakan termasuk obat yang dijual bebas, vitamin, suplemen atau bahkan obat herbal.

Perhatian

  • Beritahukan dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap Glycopyrronium Bromide
  • Beritahukan dokter apabila Anda menderita glaukoma, pembesaran kelenjar prostat, obstruksi lambung, miastenia gravis
  • Hindari penggunaan obat ini apabila sedang menyusui
  • Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda



8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wilson J.F. (1995) Glycopyrronium Bromide. In: Wilson J.F. (eds) Drugs Eicosanoids. Immunoassay Kit Directory (Series A: Clinical Chemistry), vol 1 / 3 / 4. Springer, Dordrecht. Springer Link. (https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-94-011-0679-5_24)
Prakash A, Babu KS, Morjaria JB. Profile of inhaled glycopyrronium bromide as monotherapy and in fixed-dose combination with indacaterol maleate for the treatment of COPD. Int J Chron Obstruct Pulmon Dis. 2015;10(1):111-123 https://doi.org/10.2147/COPD.S67758. Dove Medical Press. (https://www.dovepress.com/profile-of-inhaled-glycopyrronium-bromide-as-monotherapy-and-in-fixed--peer-reviewed-fulltext-article-COPD)
Glycopyrronium Bromide 200 micrograms/ml Solution for Injection - Summary of Product Characteristics (SmPC). electronic medicines compendium (emc). (https://www.medicines.org.uk/emc/product/3389/smpc)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app