Gastroschisis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 22, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Penyakit Gastroschisis?

Gastroschisis adalah kelainan bawaan saat lahir pada dinding rongga perut bayi. Manifestasinya berupa usus bayi, dan terkadang beberapa organ lainnya, terdorong keluar melalui sebuah lubang di dekat pusar. Lubang ini dapat berukuran kecil atau besar, dan umumnya terletak di sebelah kanan pusar.

Ketika bayi berada dalam kandungan, usus yang berada diluar rongga perut bayi ini mengambang bebas di dalam cairan amnion (ketuban) yang dapat meningkatkan risiko iritasi, pembengkakan, atau kerusakan usus. Gastroschisis adalah suatu kondisi kedaruratan yang dapat mengancam nyawa bayi sehingga diperlukan penanganan cepat berupa operasi, setelah bayi dilahirkan.

Penyebab Penyakit Gastroschisis

Penyebab pasti gastroschisis sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Beberapa bayi yang lahir dengan kondisi ini diketahui sebabnya berasal dari adanya perubahan pada gen atau kromosom

Kondisi gastroschisis adalah kondisi langka yang terjadi pada 1 dari setiap 2000 bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang saat usia kehamilan 4 hingga 8 minggu. Ibu hamil biasanya tidak merasakan adanya gejala terkait kondisi ini. Terdapat beberapa penemuan yang menunjukkan meningkatnya faktor risiko gastroschisis yaitu:

  • Ibu hamil berusia remaja (dibawah umur) memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan ibu hamil dengan usia matang 
  • Wanita perokok dan yang mengkonsumsi alkohol
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu saat masa kehamilan tanpa petunjuk dokter
  • Ibu hamil yang memiliki riwayat infeksi saluran kemih
  • Paparan dari lingkungan yang dapat mempengaruhi gen sang ibu
  • Kurangnya asupan makanan dan minuman

Gejala Penyakit Gastroschisis

Karakteristik utama yang menandai gastroschisis adalah letak usus, atau bahkan beberapa organ tubuh lain seperti liver, berada di luar rongga perut. Organ-organ ini keluar melalui lubang sepanjang 1 hingga 2 inchi yang terletak disebelah kanan pusar.

Hal ini dapat menimbulkan gangguan penyerapan makanan bila usus yang keluar tersebut rusak.

Diagnosis Penyakit Gastroschisis

Gastroschisis dapat didiagnosis setelah bayi lahir dengan melihat usus yang ke luar, maupun saat bayi masih di dalam kandungan. Kondisi gastroschisis dapat dideteksi pada masa kehamilan melalui pemeriksaan USG pada trimester kedua atau ketiga. Selain itu, apabila sang bayi telah didiagnosis dengan kondisi ini, dokter akan melakukan pemeriksaan ekokardiografi untuk mendeteksi apakah ada kelainan pada jantung bayi.

Komplikasi Penyakit Gastroschisis

  • Bayi yang mengalami gastroschisis akan rentan terjadinya komplikasi seperti infeksi pada usus atau terjadinya nekrosis (kematian jaringan pada usus)
  • Kemungkinan mempunyai saluran cerna yang lebih pendek dari bayi normal karena adanya infeksi atau nekrosis pada usus sehingga dapat menimbulkan permasalahan dalam proses penyerapan nutrisi, permasalahan pernapasan, atau pencernaan
  • Menurunnya kekebalan tubuh sehingga lebih sering sakit dibanding anak-anak seusianya
  • Nyeri rongga perut atau konstipasi
  • Alergi makanan atau intoleransi terhadap zat-zat nutrisi tertentu

Terapi atau perawatan Penyakit Gastroschisis

Setelah bayi dengan gastroschisis dilahirkan, dokter akan menyarankan tindakan operasi untuk mengembalikan usus ke dalam rongga perut dan menutup lubang di dekat pusar. Namun apabila terdapat organ lain selain usus yang berada di luar rongga perut, maka tindakan bedah akan dilakukan secara bertahap dan kemudian dilakukan penutupan lubang di dekat pusar.

Selain itu bayi dengan gastoschisis biasanya memerlukan perawatan lain seperti pemberian nutrisi melalui intravena, terapi antibiotik untuk mencegah infeksi, pemasangan ventilator untuk bantuan pernapasan, dan pemantauan suhu tubuh.

Ketika saluran pencernaan bayi telah berfungsi dengan baik, sekitar 2 – 3 minggu, biasanya ASI atau susu formula akan mulai diberikan. Lama masa perawatan untuk bayi dengan kondisi gastroschisis biasanya berkisar antara 30 – 50 hari atau lebih.

Paska Penyakit Gastroschisis

Bayi dengan riwayat gastroschisis biasanya akan berukuran lebih kecil dari bayi lain. Permasalahan atau gangguan perkembangan biasanya terjadi pada kasus gastroschisis yang rumit dan terkait dengan permasalahan pemberian makanan, pergerakan usus, atau adanya infeksi. Bayi dengan riwayat gastroschisis dapat tumbuh dan berkembang dengan normal tanpa adanya komplikasi terkait kondisi sebelumnya.

Pencegahan Penyakit Gastroschisis

  • Mengkonsumsi vitamin kehamilan sesuai petunjuk dokter
  • Memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter atau bidan
  • Tidak merokok atau mengkonsumsi alkohol saat hamil
  • Tidak mengkonsumsi obat-obatan tanpa indikasi dan petunjuk dokter

Kapan harus menghubungi dokter?

Setelah kondisi gastroschisis tertangani setelah kelahiran, Anda dapat menghubungi dokter apabila menemui tanda-tanda seperti dibawah ini setelah membawa bayi pulang ke rumah:

  • Menurunnya pergerakan usus
  • Konstipasi
  • Penurunan berat badan
  • Permasalahan saat pemberian makanan pada bayi
  • Demam
  • Muntah bayi berwarna hijau atau kekuningan
  • Terjadi pembengkakan di daerah sekitar perut
  • Bayi rewel dan gelisah

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Roland, J. Healthline (2017). What’s The Difference Between Gastroschisis and Omphalocele? (https://www.chop.edu/conditions-diseases/omphalocele)
US Department of Human and Health Services. CDC (2017). Facts About Gastroschisis. (https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/gastroschisis.html)
NIH (2015). MedlinePlus. Gastroschisis. (https://medlineplus.gov/ency/article/000992.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Bagaimana cara mengatasi BAB keras dan besar
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app