Fisura Ani - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Fisura ani adalah luka atau sobekan kecil di sekitar anus. Kulit pecah-pecah di sekitar anus menyebabkan rasa yang sangat nyeri dan pendarahan saat dan setelah buang air besar

Setelah beberapa lama, fisura tersebut akan menjadi cukup dalam sehingga jaringan otot dapat terpapar. Selain itu, anus juga dapat mengalami kejang, terutama di bagian otot melingkar di sekitar anus (sphincter anus). 

Fisura ani dapat terjadi karena proses melahirkan, mengejan saat buang air besar, atau mengalami sembelit atau diare yang berkepanjangan. 

Fisura ani juga bisa disebabkan kondisi medis tertentu seperti inflamatory bowel disease (IBD), infeksi dan kanker. Fisura ani dapat dialami semua umur, dan sering terjadi pada balita dan anak-anak, 

karena sembelit merupakan masalah yang umum pada umur ini. Fisura ani umunya bukan kasus yang serius. Pada banyak kasus, sobekan tersebut sembuh dengan sendirinya dalam waktu empat hingga enam minggu. 

Jika sobekan tersebut tetap ada melebihi delapan minggu, fisura ani tersebut dianggap kronis atau memiliki jangka waktu lama. 

Penanganan yang tepat dapat mempercepat penyembuhan dan menghilangkan rasa tidak nyaman, seperti berobat dengan pelembut feses dan pereda rasa nyeri. 

Jika fisura ani tidak segera sembuh dengan pengobatan ini, operasi mungkin diperlukan, atau dokter akan memeriksa apakah terdapat kelainan yang menyebabkan terjadinya fisura ani.

Penyebab Penyakit Fisura Ani

Penyebab fisura ani antara lain

  • Feses yang keluar melalui anus terlalu keras atau padat.
  • Sembelit dan terlalu mengejan saat buang air besar.
  • Diare kronis.
  • Peradangan pada daerah anorectal, disebabkan penyakit Crohn atau kondisi peradangan lainnya.
  • Proses melahirkan yang mengejan
  • Infeksi menular seksual seperi sifilis atau herpes yang dapat merusak saluran anus.
  • Sphincter anus yang telalu rapat, yang dapat menyebabkan tekanan pada saluran anus, yang dapat menyebabkan anus mudah sobek.
  • Aliran darah yang berkurang ke daerah anorectal.

Pada kasus yang jarang, fisura ani disebabkan oleh kanker anus, HIV, tuberkulosis, herpes dan sifilis.

Gejala Penyakit Fisura Ani

Tanda dan gejala fisura ani antara lain:

  • Rasa nyeri yang cukup parah terutama saat buang air besar
  • Rasa nyeri setelah buang air besar selama beberapa jam
  • Adanya bercak darah pada feses atau pada saat cebok setelah buang air besar
  • Rasa gatal atau timbul iritasi di sekitar anus
  • Kulit sekitar anus terlihat pecah-pecah
  • Adanya bengkakan atau bintil-bintil pada kulit di sekitar anus

Faktor Risiko Penyakit Fisura Ani

Fisura ani cukup sering terjadi pada masa kanak-kanak. Orang dewasa juga berpotensi mengalami fisura ani akibat dari berkurangnya aliran darah ke daerah anorectal. 

Selama dan setelah melahirkan, wanita memiliki risiko mengalami fisura ani karena pengejanan pada saat proses melahirkan. 

Orang-orang dengan penyakit IBD seperti kelainan Crohn, memiliki risiko tinggi terhadap fisura ani. Peradangan pada lapisan usus menyebabkan jaringan di sekitar anus mudah mengalami sobekan. 

Orang yang sering mengalami sembelit juga memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami fisura ani. Pengejanan dan pengeluaran feses yang terlalu besar dan padat merupakan penyebab fisura ani yang umum. Selain itu, berhubungan seksual melalui anus juga dapat menyebabkan fisura ani.

Penanganan Penyakit Fisura Ani

Kebanyakan fisura ani tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, beberapa obat di rumah dapat membantu untuk mempercepat penyembuhan dan menghilangkan ketidaknyamanan akibat gejala yang ditimbulkan. Penanganan di rumah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Minum banyak air
  • Mandi dengan air hangat yang disebut sitz bath untuk merelaksasi otot anus, meredakan iritasi dan meningkatkan aliran darah di daerah anorectal
  • Mengaplikasikan salep anti nyeri seperti lidocaine ke anus untuk menghilangkan rasa tidak nyaman
  • Mengonsumsi suplemen serat dan mengonsumsi makan yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan dan sayur mayur
  • Mengaplikasikan nsalep nitrogliserin ke anus untuk meningkatkan aliran darah ke anus atau penggunaan salep hidrokortison seperti Cortizone 10, untuk menyembuhkan peradangan.
  • Menggunakan obat pelembut feses yang umum di apotik.

Jika gejala tidak segera hilang setelah dua minggu penanganan di rumah, hubungi dokter secepatnya. Salep penghalang penumpukan kalsium dapat merelaksasi otot sphincter sehingga fisura ani dapat sembuh. Injeksi botox akan mencegah kejang otot dengan memparalisis otot sehingga fisura ani bisa sembuh dan mencegah fisura ani terbentuk kembali.

 


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sokol, T. MedicineNet (2016). Anal Fissure Symptoms, Treatment Relief, and Cure. (https://www.medicinenet.com/anal_fissure/article.htm)
Poinier, A. WebMD (2015). Anal Fissure – Topic Overview. (https://www.webmd.com/digestive-disorders/anal-fissure-causes)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app