Dithranol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 10, 2019 Waktu baca: 4 menit

Mengenai Dithranol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Krim, salep

Kandungan:

Obat antipsoriasis

Manfaat Dithranol

Psoriasis adalah kondisi kulit dimana terjadi peradangan kronis yang ditandai dengan plak dengan batas tegas,berwarna merah, dan bersisik (kulit menebal). Psoriasis diklasifikasikan ke dalam beberapa subtipe. Penyebab tunggal psoriasis belum diketahui secara pasti, tetapi penyakit ini diklasifikasikan sebagai penyakit peradangan yang disebabkan oleh gangguan kekebalan tubuh.

Meskipun saat ini jarang diresepkan, dithranol (juga disebut anthralin) adalah salah satu pengobatan paling efektif yang tersedia untuk mengobati psoriasis. Dithranol harus digunakan dengan hati-hati karena:

  • Dithranol dapat mengiritasi, terutama jika diterapkan pada kulit normal
  • Dithranol dapat menimbulkan noda yang sulit untuk dibersihkan

Apoteker dapat meraciknya dalam berbagai sediaan seperti pasta, salep, dan krim, dan kekuatannya dapat bervariasi dari 0,1 hingga 2%. Dithranol bisa efektif walaupun hanya dibiarkan di kulit selama 10 menit. Metode 'kontak singkat' ini memungkinkan konsentrasi dithranol yang lebih kuat untuk digunakan dengan efek pembakaran dan pewarnaan yang jauh lebih sedikit. Semakin kuat dithranol, semakin baik efeknya pada pengobatan psoriasis.

Pada keadaan apa Dithranol tidak boleh digunakan?

Dithranol tidak boleh digunakan pada wajah, atau untuk psoriasis akut atau pustular (bernanah).

Dithranol juga tidak boleh digunakan jika memiliki riwayat alergi terhadap salah satu bahan aktif yang terkandung di dalamnya.

Bagaimana dosis dan cara penggunaan Dithranol?

Dithranol tersedia dalam sediaan topikal (diterapkan di kulit) dengan kekuatan dari 0.1% hingga 2%. Selain kandungan dithranol,pada krim Dithranol terdapat beberapa kandungan zat aktif seperti: Parafin; Cetostearyl Alkohol; Asam salisilat; Asam askorbat; Sodium Laurilsulfate; Klorokresol; Air yang dimurnikan. Dithrocream 2.0% juga mengandung Liquid Paraffin.

Terapi dithranol biasanya tersedia dalam lima kekuatan. Penggunaannya tergantung dari kondisi masing-masing kondisi kulit seseorang. Setiap konsentrasi memiliki kode warna yang berbeda-beda. Kode warnanya sebagai berikut:

  • 0,1% = biru pucat
  • 0,25% = merah
  • 0,5% = ungu
  • 1,0% = coklat
  • 2,0% = kuning

Untuk orang dewasa dan orang tua: Penting untuk menentukan konsentrasi optimal, karena konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan sensasi kulit terbakar.

Jika Anda tidak mengetahui berapa konsentrasi mana yang harus Anda gunakan, selalu mulai pengobatan dengan Dithranol cream 0,1%, berlanjut selama setidaknya satu minggu dan kemudian, jika perlu, naik ke 0,25% diikuti oleh 0,5%, 1,0% dan akhirnya kekuatan 2,0%. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi secara bertahap selama kurang lebih 4 minggu untuk menghasilkan terapi optimal dengan efek samping yang minimal.

Konsentrasi optimal ini akan tergantung pada faktor-faktor seperti ketebalan dan lokasi plak psoriatik, serta variasi antara masing-masing pasien dalam reaksi mereka terhadap dithranol.

Dithranol dioleskan tipis-tipis hanya pada kulit yang mengalami penebalan (akibat peradangan kronis pada psoriasis), sekali setiap 24 jam, pada waktu yang nyaman siang atau malam hari. Gosok krim dengan lembut dan hati-hati ke kulit sampai benar-benar terserap.

Untuk digunakan pada kulit kepala, pertama-tama sisir rambut kemudian gosok krim dengan baik ke daerah yang terkena. Hapus dengan keramas, biasanya tidak lebih dari satu jam setelah diaplikasikan (Short Contact Therapy). Perawatan harus dilanjutkan sampai kulit sepenuhnya jernih, yaitu ketika tidak ada yang terasa saat diraba dengan jari dan teksturnya normal.

Mungkin butuh waktu untuk membersihkan bercak psoriasis dalam waktu 4 hingga 6 minggu. Untuk anak-anak Tidak diperlukan tindakan pencegahan khusus tambahan. Namun, gunakan dengan hati-hati seperti dijelaskan di atas untuk orang dewasa dan orang tua, dengan pengawasan ketat.

Efek samping apa yang ditimbulkan dari penggunaan Dithranol?

Beberapa iritasi kulit dan / atau sensasi panas di tempat aplikasi biasanya disebabkan oleh terapi dithranol. Dithranol cream dengan konsentrasi yang terlalu tinggi atau dibiarkan terlalu lama kontak dengan kulit dapat menyebabkan sensasi terbakar

Dithranol cream juga dapat menyebabkan pewarnaan sementara pada kulit dan/atau rambut.

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

Perhatian

Dithranol cream 0,5%, Dithrocream 1,0% dan Dithrocream 2,0% hanya boleh digunakan jika pasien tidak memberikan respon pada pemberian dithranol dengan konsentrasi yang lebih rendah. Dithranol cream 1.0% dan 2.0% biasanya hanya diterapkan untuk waktu yang cepat (kontak singkat).

Dithrocream 0,5%, Dithrocream 1,0% dan Dithrocream 2,0% harus selalu digunakan di bawah pengawasan medis. Sangat penting untuk menghindari penggunaan krim yang berlebihan, yang dapat menyebabkan noda dan noda pada pakaian dan / atau linen tempat tidur. Segera bersihkan sisa-sisa noda yang muncul setelah penggunaan obat ini.

Setelah digunakan pada kulit kepala, shampo dapat digunakan untuk menghilangkan residu Dithranol. Anda harus lebih berhati-hati ketika keramas untuk membersihkan sisa-sisa obat Dithranol. Pastikan sampo tidak masuk ke mata atau wajah. Hal ini sangat penting apalagi jika Anda menggunakan Dithranol cream dengan konsentrasi yang tinggi.

Meskipun sangat normal muncul sensasi panas di lokasi pemberian obat,namun jika muncul sensasi terbakar, atau jika lesi menyebar, pengobatan harus segera dihentikan sekaligus, dan dosis dievaluasi kembali oleh dokter.

Dithrocream biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada area kulit yang terlipat seperti selangkangan dan di bawah payudara. Jangan gunakan obat dengan konsentrasi tinggi pada lokasi-lokasi tersebut. Jauhkan dari mata dan selaput lendir. Selalu cuci tangan setelah digunakan. Eksipien, klorokresol, dan cetostearyl alkohol kadang-kadang dapat menimbulkan reaksi alergi atau kulit lokal (mis. Dermatitis kontak) pada orang yang sensitif.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sehgal, Virendra & Verma, Prashant & Khurana, Ananta. (2014). Anthralin/dithranol in dermatology. International Journal of Dermatology. 53. 10.1111/j.1365-4632.2012.05611.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/265556432_Anthralindithranol_in_dermatology)
Dithranol: a review of the mechanism of action in the treatment of psoriasis vulgaris. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2202336)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app