Dehidrasi: Gejala, Penyebab & Cara Mencegah

Dipublish tanggal: Jun 24, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Dehidrasi: Gejala, Penyebab & Cara Mencegah

Tubuh senantiasa membutuhkan sejumlah cairan untuk memproses kinerja yang membuatnya lebih bertenaga dalam melakukan berbagai aktivitas. Dimana cairan tersebut dapat berasal dari konsumsi cairan harian yang ditambah dengan konsumsi makanan tertentu.

Apabila anda memiliki kondisi kekurangan cairan, maka untuk beberapa kasus hal tersebut berakibat fatal bagi kondisi tubuh. Istilah yang sering digunakan untuk kondisi kekurangan cairan adalah dehidrasi

Mengakibatkan tubuh memiliki kandungan gula dan garam yang tidak seimbang, sehingga tubuh tidak mampu melakukan sebagian tugas dan fungsinya dengan baik.

Dehidrasi dapat terjadi kapan saja sehingga anda harus mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi ini. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Gejala Akibat Dehidrasi

Anda akan merasakan berbagai gejala tertentu yang menandakan bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi. Tingkat keparahan dehidrasi berawal dari dehidrasi ringan, sedang hingga dehidrasi berat

Kemudian dehidrasi ini dapat terjadi kepada semua kalangan usia mulai dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa. Dapat pula diakibatkan karena riwayat kesehatan atau kondisi lingkungan.

Gejala Dehidrasi Pada Bayi dan Anak-anak

Dehidrasi Ringan dan Sedang

Bayi dan anak-anak yang mengalami dehidrasi tidak akan mengeluarkan air mata ketika menangis. Kemudian mata cenderung cekung dengan kondisi ubun-ubun menyusut, ditambah dengan kondisi kulit yang kering dan dingin. 

Hal yang paling mudah untuk mendiagnosa dehidrasi pada bayi dan anak-anak adalah kondisi dan mulut yang cenderung kering dan lengket.

Dehidrasi Berat

Anda harus waspada ketika bayi dan anak-anak di rumah anda mengalami gejala seperti demam, mata menjadi cekung dan popok yang tetap kering meskipun telah digunakan lebih dari 8 jam. Kemudian terjadinya kejang-kejang sehingga menjadikan kesadaran menurun dengan cepat. 

Terakhir, anda bisa pastikan kondisi bayi dan anak-anak dengan memeriksa kaki dan tangannya. Dimana para penderita dehidrasi berat akan terasa dingin di bagian-bagian tertentu dan bahkan menimbulkan ruam-ruam kecil yang tidak diikuti dengan rasa gatal atau sakit.

Gejala Dehidrasi Pada Orang Dewasa

Dehidrasi Ringan

Hal yang paling mudah sebagai tanda bahwa anda mengalami dehidrasi adalah merasa haus. Sehingga membuat mulut menjadi kering dan bahkan mengalami sakit kepala

Selain itu sedikitnya produksi urine ketika buang air kecil dan warna yang lebih pekat dari biasanya. Jika terjadi hal tersebut, segera atasi dengan minum air, sehingga anda akan kembali memiliki cairan yang cukup di dalam tubuh.

Gejala Berat

Anda harus berhati-hati ketika mengalami gejala dehidrasi berat seperti denyut jantung lebih cepat dan tidak biasa, kemudian diikuti dengan hilangnya elastisitas kulit dan mata menjadi cekung. 

Selain itu anda akan merasa pusing akibat tekanan darah menurun, sehingga penyebaran oksigen tidak merata di seluruh bagian tubuh yang membutuhkan cairan.

Penyebab dehidrasi

Anda akan kehilangan cairan tubuh apabila:

Mencegah Dehidrasi

Agar tidak lagi mengalami dehidrasi, maka pastikan setiap hari anda telah minum air yang cukup dan makanan sehat. Pastikan jumlah air sebanyak 3 liter perhari untuk orang dewasa dan bagi anak-anak disesuaikan dengan usia dan kegiatan yang dilakukan setiap hari.

Sebenarnya dehidrasi dapat anda tangani secara mandiri dari rumah. Akan tetapi anda harus segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami dehidrasi yang semakin memperparah kondisi tubuh.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thomas DT, et al. American College of Sports Medicine Joint Position Statement. Nutrition and Athletic Performance. Medicine and Science in Sports and Exercise. 2016;48:543.
Freedman S. Oral rehydration therapy. http://www.uptodate.com/home.
Marx JA, et al., eds. Heat-related emergencies. In: Rosen's Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 8th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2014. http://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app