Cefatrizine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 29, 2019 Waktu baca: 3 menit

Cefatrizine merupakan salah satu antibiotik golongan Cephalosporin. Bekerja dengan cara menghambat tahap cross – linking akhir dari produksi peptidoglikan, sehingga menyebabkan sintesis dinding sel bakteri terhambat yang akhirnya tak bertahan hidup.

Cefatrizine memiliki aktivitas yang baik terhadap bakteri coccus gram positif, kecuali enterococcus pada konsentrasi inhibitor minimal < 1 mcg/ml.

Manfaat dari obat Cefatrizine

Cefatrizine tersedia dalam bentuk obat oral, berupa kapsul dan suspensi (larutan). Manfaat dalam penggunaan Cefatrizine adalah sebagai pilihan terapi untuk membantu orang – orang yang rentan terhadap terinfeksi (susceptible infections). 

Obat ini juga dapat digunakan dalam mengobati berbagai macam kasus infeksi, misalnya seperti penyakit saluran kemih, infeksi bakteri pada area sistem pernapasan, infeksi pada kulit, dan telinga. 

Obat ini mungkin dapat digunakan sebagai pilihan terapi pada masalah kesehatan lainnya, hanya saja pada pedoman  medis disini tidak terdaftar.

Dosis obat Cefatrizine

Dosis dari Cefatrizine dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Cefatrizine.

Susceptible infections

  • Bentuk sediaan obat: Obat oral
  • Dosis yang dianjurkan untuk pemberian dewasa adalah 500 mg, dapat diberikan 2 kali dalam sehari.

Catatan: Penggunaan pada pasien anak yang berusia < 18 tahun belum diketahui aman atau tidaknya.

Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini anda dapat mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa anda secara langsung baik untuk dosis ataupun jumlah obat dalam sehari yang sudah disarankan untuk dikonsumsi. 

Beritahukan kepada dokter bilamana anda sedang menggunakan obat lain di luar dari Cefatrizine ini.

Efek samping obat Cefatrizine

Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada reaksi masing-masing individu. Jadi, penting untuk anda mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Cefatrizine, yaitu:

  • Nyeri kepala atau pusing
  • Mual hingga dapat memicu muntah
  • Diare yang ringan
  • Nyeri pada perut
  • Kondisi anemia haemolitik
  • Depresi sumsum tulang
  • Proteinuria
  • Kolitis pseudomembranosa
  • Nephrotoxicity
  • Dapat menyebabkan kegelisahan
  • Kondisi super – infeksi pada penggunaan dalam jangka waktu yang lama
  • Reaksi hipersensitivitas, seperti dapat munculnya ruam kemerahan, gatal, demam, dan urtikaria)

Sebaiknya dapat segera hubungi dokter anda bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas. Konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan anda obat tersebut sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan anda. 

Ibu hamil dan ibu dalam masa menyusui

Golongan obat Cephalosporine secara umum termasuk dalam kategori B, yaitu studi pada binatang percobaan telah dinyatakan gagal untuk membuktikan mengenai bahaya penggunaan obat ini terhadap janin dalam kandungannya. 

Data kontrol penggunaan obat ini kepada ibu hamil belum ada. Hingga saat ini – pun, belum ada data akurat terkait penggunaan obat ini dan pembuktian efek bahayanya pada ibu hamil. Obat ini hanya dapat diberikan kepada ibu hamil apabila dengan indikasi dokter saja. 

Data terkait penggunaan obat ini pada ibu dalam masa laktasi belum diketahui secara pasti bahaya atau tidaknya. Coba konsultasikan kembali kepada dokter anda terkait penggunaan obat ini dalam kondisi hamil ataupun masa laktasi.

Peringatan penggunaan dari obat Cefatrizine

  • Waspadai penggunaan obat Cefatrizine dan disarankan dengan indikasi dari dokter dulu sebelum menggunakannya, terutama bila anda merupakan wanita yang sedang berencana untuk hamil, wanita yang sedang hamil ataupun dalam masa menyusui.
  • Stop pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri.
  • Beritahukan kepada dokter, jika anda memiliki riwayat penyakit seperti: gangguan pada ginjal, gangguan fungsi hati, memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin, porphyria, dan riwayat alergi.
  • Obat ini tidak bolehdiberikan apabila anda memiliki kondisi hipersensitivitas terhadap golongan cephalospsorins.

Overdosis

Jika terlanjur menggunakan obat Cefatrizine secara berlebihan, sebaiknya segeralah menemui dokter anda atau dapat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Blackwell, Cecelia & Freimer, Earl & Tuke, Gregory. (1976). In Vitro Evaluation of the New Oral Cephalosporin Cefatrizine: Comparison with Other Cephalosporins. Antimicrobial agents and chemotherapy. 10. 288-92. 10.1128/AAC.10.2.288. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/22169742_In_Vitro_Evaluation_of_the_New_Oral_Cephalosporin_Cefatrizine_Comparison_with_Other_Cephalosporins)
Cefatrizine - C18H18N6O5S2. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Cefatrizine)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app