Cara Mencegah Sakit Mata, Agar Tidak Tertular

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 19, 2019 Waktu baca: 2 menit
Cara Mencegah Sakit Mata, Agar Tidak Tertular

Ketika melihat orang lain sedang mengalami sakit mata, biasanya kita merasa ketakutan jangan-jangan sakit mata bisa menular pada kita, maka tak heran sikap kita pada waktu itu berusaha menghindari bahkan menjauhinya. Lantas sebenarnya bagaimana cara mencegah sakit mata agar kita tidak tertular, atau mungkin jangan sampai kita yang memulai sakit mata tanpa ada yang menulari.

Pembaca yang budiman, sebenarnya tidak semua sakit mata itu menular. Hal ini terkait dengan penyebabnya, sakit mata atau konjunctivitis yang menular yaitu yang disebabkan infeksi virus (viral conjunctivitis) dan infeksi bakteri (bacterial conjunctivitis) sedangkan sakit mata karena alergi dan iritasi tidak menular. Seperti telah saya tulis sebelumnya di Sakit Mata (conjunctivitis).

Cara mengetahui sakit mata akibat virus atau bakteri yang menular

Viral conjunctivitis memiliki ciri-ciri mata berair, gatal, kepekaan terhadap cahaya. Satu atau kedua mata dapat terpengaruh. Sangat menular, dapat menyebar melalui batuk dan bersin.

Sedangkan konjungtivitis bakteri memiliki ciri-ciri cairan mata kental atau lengket, berwarna kuning atau kuning-kehijauan di sudut mata (belekan). Dalam beberapa kasus, kotoran mata ini bisa menjadi cukup banyak sehingga menyebabkan kelopak mata lengket dan susah dibuka ketika bangun tidur. Satu atau kedua mata dapat terpengaruh. Menular (biasanya melalui kontak langsung dengan tangan yang terinfeksi atau sesuatu yang telah menyentuh mata).

Cara mencegah sakit mata

Sekarang kita sudah tahu ciri-ciri sakit mata yang dapat menular. Nah, tinggal bagaimana kita melakukan cara untuk mencegah jangan sampai kita atau anggota keluarga terkena sakit mata ini.

Berikut adalah 7 tindakan pencegahan sederhana yang dapat kita lakukan yang secara signifikan dapat mengurangi risiko terkena sakit mata konjuntivitis:

  • Jangan pernah berbagi (menggunakan bersama-sama) barang pribadi seperti waslap, handuk tangan atau tissu dengan penderita.
  • Untuk penderita, tutuplah hidung dan mulut saat batuk atau bersin, dan hindari menggosok atau menyentuh mata.
  • Jangan (pernah) berbagi lensa kontak dengan orang lain.
  • Mencuci tangan dapat mencegah penularan sakit mata. Jadi cucilah tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyentuh area mata.
  • Cuci tangan, terutama setelah menghabiskan waktu di sekolah atau di tempat-tempat umum lainnya.
  • Sering membersihkan permukaan perabot atau alat rumah tangga yang sering digunakan bersama seperti remote, telepon, pegangan pintu, keran air, dan lain-lain dengan menggunakan pembersih antiseptik yang tepat.
  • Saat berenang, pakailah kacamata renang untuk melindungi mata diri dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dalam air yang dapat menyebabkan konjungtivitis.

Apabila Anda sudah terkena konjunctivitis, maka untuk mencegah penularannya :

  • Cuci tangan dengan sabun sesering mungkin .
  • Hindari mengucek mata
  • Dengan menggunakan tangan yang bersih, bersihkan kotoran mata dengan menggunakan pas atau washlap yang dibasahi air.
  • Jangan menggunakan tetes mata bergantian
  • Cuci sarung bantal,sprei, handuk dengan menggunakan deterjen
  • Bersihkan kaca mata sesering mungkin
  • Jangan menggunakan lensa kontak hingga perdangan teratasi
  • Jangan berenang

Langkah pencegahan jika dilakukan dengan benar akan efektif mencegah penularan sakit mata konjunctivtis bakteri dan virus. 


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Jacobs DS. (2017). Diagnosis and treatment of ocular pain: The ophthalmologist’s perspective. DOI: (https://dx.doi.org/10.1007%2Fs40135-017-0152-1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app