Cara Alami Mencegah Radang Usus Buntu

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Cara Alami Mencegah Radang Usus Buntu

Radang usus buntu merupakan penyakit pada saluran cerna yang cukup berbahaya. Betapa tidak, sekali terkena, maka dokter akan menganjurkan penderitanya untuk menjalani operasi pengangkatan usus buntu. Gejalanya pun terbilang mirip dengan sakit perut biasa, sehingga membuat banyak penderitanya tak menyadari keberadaannya. Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah radang usus buntu ini?.

Cara pencegahan yang efektif untuk radang usus buntu hingga saat ini masih menjadi 'PR' bagi para ahli kesehatan. Namun untungnya, dengan manjalani gaya hidup sehat yang salah satunya mengatur pola makan, maka kita dapat mengurangi risiko untuk terkena penyakit ini.

Ironisnya, banyak cara mencegah radang usus buntu yang berkembang di masyarakat, padahal belum dibuktikan kebenarannya. Misalnya saja, larangan berjalan setelah makan, dengan alasan banyaknya anak-anak yang mengalami penyakit ini dan kebiasaan mereka adalah langsung berjalan setelah makan. Namun, sekali lagi belum ada bukti medis yang bisa membenarkan klaim seperti ini.

Terlepas dari klaim tersebut, ada beberapa cara yang diyakini lebih efektif dalam mencegah radang usus buntu. Berikut beberapa cara mencegah radang usus buntu yang lebih masuk akal:

1. Makanan Kaya Serat

Setiap penyakit yang sumber pemicunya berada pada sistem pencernaan, maka mengatur pola makan adalah kunci utamanya. Makanan tinggi serat tidak diragukan lagi akan menyehatkan sistem pencernaan. Bahkan, tidak hanya mencegah penyakit radang usus buntu saja, namun juga untuk menyehatkan tubuh secara keseluruhan.

Konsumsi makanan dengan serat tinggi selain memperlancar proses pencernaan, juga dapat membersihkan semua limbah dan racun dalam tubuh. Makanan dengan kandungan serat tinggi akan mudah dikeluarkan sehingga tidak ada feses keras yang berpotensi menyebabkan radang pada usus buntu.

Penyebab utama radang usus buntu adalah penyumbatan, dan feses keras adalah penyumbat tersering.

Beberapa makanan berserat tinggi yang bisa ditambahkan pada menu harian yaitu:

  • Sayuran seperti brokoli dan kubis.
  • Sayuran dengan umbi akar seperti ubi jalar dan bawang merah.
  • Biji rami dan biji chia.
  • Kacang polong.
  • Kacang almond mentah.
  • Kacang hijau.
  • Kembang kol.

Selain itu, jenis jamur - jamuran yang dapat dimakan juga merupakan sumber serat yang baik. Tumbuhan satu ini juga memiliki khasiat obat yang dapat meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh dan bahkan mencegah kanker. Jamur juga bisa membantu mengendalikan kadar glukosa dan lemak dalam darah.

2. Banyak Minum Air Putih

Perlu diingat bahwa diet serat tinggi harus diiringi dengan banyak minum air putih. Air putih akan membantu kerja serat makanan dalam saluran cerna, tentu saja hasil akhirnya agar feses dapat bergerak dengan mudah melalui saluran pencernaan.

3. Hindari Makanan Penyebab Sembelit

Bertentangan dengan makanan yang kaya serat, makanan penyebab sembelit berarti yang memiliki kadar serat rendah, tinggi karbohidrat (tepung). Dan ada satu lagi jenis buah yang harus Anda hindari, yaitu salak.

Hindari juga makanan-makan berikut : Makanan Penyebab Radang Usus Buntu.

4. Vitamin A dan D

Selain serat konsumsi vitamin A dan D juga diyakini merupakan salah satu cara mencegah radang usus buntu. Vitamin A membantu sel darah putih melawan infeksi sementara vitamin D melawan bakteri dan infeksi pada tingkatan yang lebih tinggi. Tiga kandungan ini wajib ada dalam asupan makanan Anda jika ingin mencegah radang usus buntu.

5. Jangan Menunda BAB

Mungkin terdengar sepele, namun faktanya orang yang suka menunda BAB akan lebih mungkin mengalami sembelit. Nah, sembelit akibat kerasnya feses ini berpotensi menyebabkan usus buntu. Oleh sebab itu agar sukses dalam mencegah radang usus buntu, maka segeralah buang hajat saat dorongan itu aja.

6. Batasi Asupan Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol adalah dua zat yang dapat menyebabkan sembelit. Dan sembelit inilah yang menjadi cikal bakal radang usus buntu di kemudian hari. Mulai hari ini batasi konsumsi minuman ataupun makanan yang mengdung kafein, seperti kopi dan teh, serta minuman beralkohol.

Berapa batas aman konsumsinya? Kopi dan Kafein - Jumlah Aman dan Efeknya pada Tubuh

7. Rutin Berolahraga 

Jaga agar tubuh tetap aktif bergerak untuk menghindari radang usus buntu. Olahraga yang teratur tidak hanya membuat tubuh lebih fit, namun juga dapat membantu mengeluarkan racun dan limbah dalam tubuh.

Namun, jika Anda sakit atau tubuh sedang lemah, sebaiknya lakukan olahraga yang ringan saja seperti jogging, yoga atau senam ringan. Tidak hanya dengan berolahraga, membantu pekerjaan rumah juga bisa dilakukan agar tubuh tetap aktif bergerak.

8. Postur Tubuh yang Tepat

Mungkin sewaktu kecil kita bosan diarahkan oleh orang tua kita agar berdiri atau duduk dengan postur tubuh yang baik. Tanpa kita sadari ternyata hal ini besar manfaatnya untuk kesehatan kita dalam jangka waktu yang lama.

Sikap badan yang tepat dapat membantu mengatur aliran darah agar lebih lancar dan tentunya membuat limbah dapat diangkut sempurna oleh darah.

9. Istirahat Setelah Makan

Meskipun hal ini belum terbukti secara ilmiah, banyak orang yang meyakini bahwa banyak gerak setelah makan dapat menyebabkan radang usus buntu. Poin pentingnya bagi kita adalah, lakukan saja untuk kenyamanan.

Ya, tentu Anda sendiri merasa tak nyaman, bahkan terasa sakit pada salah satu sisi perut terutama bagian kiri, ketika langsung banyak gerak setelah makan. Bahkan, untuk para atlet, diharuskan makan dua jam sebelum melakukan latihan agar perut tidak sakit.

10. Cara lain untuk Mencegah usus buntu meradang

Karena radang usus buntu dapat disebabkan oleh infeksi, maka masuk akal rasanya kalau kita selalu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh kita. Infeksi tidak akan membahayakan tubuh manakala, sistem kekebalan dalam kondisi prima.

Tingkatkan kesehatan tubuh kita dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang yang mengandung probiotik, mengendalikan stres, berolahraga dan istirahat yang cukup. Jika perlu, tambahkan suplemen makanan yang mengandung beta karoten, vitamin C dan seng.

Ingat! Cara di atas, belum terbukti 100% bisa mencegah radang usus buntu, namun paling tidak sudah mengurangi resiko untuk terkena.

Selain menerapkan cara mencegah radang usus buntu seperti dijelaskan di atas, kita harus selalu waspada terhadap gejala radang usus buntu yang apabila terjadi, segeralah hubungi dokter.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Walsh D. (n.d.). Pediatric appendicitis. (https://www.sages.org/wiki/pediatric-appendicitis/)
Moreno MA. (2017). New Approaches for Appendicitis in Children. DOI: . (https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/2652308)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app