Berhubungan Seks Saat Haid, Bisa Sebabkan Hamil?

Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Berhubungan Seks Saat Haid, Bisa Sebabkan Hamil?

Banyak yang berpikir bahwa berhubungan seks saat hamil tidak akan menyebabkan kehamilan. Anggapan tersebut ternyata adalah kesalahpahaman yang sering terjadi di kalangan masyarakat. Seorang wanita dalam masa menstruasi tetap bisa hamil jika berhubungan intim tanpa menggunakan pengaman.

Cara Kerja Menstruasi dan Ovulasi

Seorang ahli kandungan bersertifikat dan dokter kandungan yang berbasis di Los Angeles, dr. Michele, mengatakan bahwa fase haid adalah fase saat dimana tubuh kehilangan darah yang terjadi pada akhir siklus ovulasi, yang disebabkan oleh tidak terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.

Dr. Hakakha menjelaskan bahwa seorang wanita melepaskan telur sekitar hari 14 tiap siklusnya yang terjadi pada setiap bulan. Sebelum terjadinya pelepasan sel telur, hormon-hormon yang terdapat dalam tubuh wanita meningkat untuk mempersiapkan fase tersebut, serta menebalkan lapisan rahim untuk bersiap-siap jika sel telur berhasil dibuahi dan terjadi kehamilan. 

Jika tidak terjadi pembuahan, maka lapisan dinding rahim akan terkelupas setelah 14 hari kemudian, yang dinamakan menstruasi.

Umumnya, wanita mengalami periode menstruasi selama 2 sampai 8 hari yang terjadi setiap 26-34 hari sekali. Ovulasi terjadi ketika sel telur dilepaskan dari salah satu ovarium, dan biasanya hal ini terjadi pada pertengahan siklus dan pada masa yang paling subur dalam siklus menstruasi Anda. Pada kondisi tersebut, Anda sangat mungkin dapat hamil.

Dr. Hakakha menambahkan bahwa sel telur yang dilepaskan selama proses ovulasi hanya mampu bertahan selama 24 jam saja. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma pada masa itu, maka sel telur tidak akan dapat bertahan dan akan keluar secara bersamaan dengan semua darah haid sekitar 14 hari kemudian. 

Kebanyakan wanita memang tidak akan bisa hamil selama sedang menstruasi.

Akan tetapi tidak semua wanita mempunyai siklus menstruasi selama 28-32 sekali. Dr. Hakakha menambahkan bahwa  pada sebagian wanita, siklus haid yang terjadi lebih pendek yaitu selama 24 hari sekali. 

Menstruasinya bisa berlangsung selama 7 hari, jika terjadi hubungan seksual pada hari terakhir haid, maka ovulasi akan langsung terjadi setelah 3 hari kemudian.

Sperma hanya mampu hidup selama 3 sampai 5 hari. Oleh karena itu, wanita dengan siklus datang bulan seperti di atas bisa saja hamil jika melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi. 

Jika wanita tersebut melakukan hubungan seks pada hari terakhir menstruasi, maka sperma akan dapat bertahan di dalam tubuhnya lalu membuahi sel telur pada hari kedua atau ketiga setelah berhubungan seks.

Akan tetapi, wanita juga bisa mengalami pendarahan meskipun tidak sedang dalam masa menstruasi. Hal tersebut terjadi selama ovulasi dan kebanyakan wanita, namun kebanyakan wanita mengira bahwa pendarahan tersebut terjadi karena mereka sedang menstruasi padahal sebetulnya bukan.

Ada beberapa gejala yang akan terjadi jika Anda melakukan hubungan seksual saat sedang menstruasi meskipun dengan menggunakan kondom karena merasa khawatir akan terjadi kehamilan. 

Beberapa gejala seperti kram perut ringan, bercak darah, dan nyeri pada payudara, serta terjadinya perubahan mood, maka itu adalah gejala-gejala yang dapat terjadi sekitar dua minggu setelah proses ovulasi terjadi.

Gejala kehamilan yang perlu diwaspadai adalah merasa mual, muntah, dan kelelahan parah ketika usia kehamilan mencapai 6 atau 7 minggu.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk berhubungan seksual saat hamil yaitu akibat yang terjadi karena melakukan hal tersebut. Melakukan hubungan seksual saat menstruasi memiliki beberapa efek samping. Beberapa diantaranya seperti berikut ini.

  • Risiko terkena endometriosis meningkat secara signifikan yang disebabkan oleh kembali darah kotor ke rahim, bahkan bisa mengarah ke berbagai organ dalam lainnya.
  • Infeksi pada luka yang disebabkan oleh hubungan seks yang kemudian dimasuki oleh bakteri.
  • Meningkatnya risiko infeksi menular seksual seperti HIV dan hepatitis.

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Risks of pregnancy. (2015) (http://ec.princeton.edu/questions/risk.html)
Pregnancy: general information. (2014, July 8) (http://youngwomenshealth.org/pregnancy-all-guides/)
Can you get pregnant on your period. (n.d.) (http://americanpregnancy.org/getting-pregnant/can-get-pregnant-period/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app