Benarkah Menabur Bedak di Vagina Dapat Memicu Kanker Ovarium?

Dipublish tanggal: Jun 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Benarkah Menabur Bedak di Vagina Dapat Memicu Kanker Ovarium?

Sejak zaman dahulu dari generasi ke generasi, sudah digunakan bedak tabur sebagai pengharum bayi sekaligus menjaga kulit agar tetap kering serta menghindari ruam merah di kulit. 

Beberapa kaum hawa juga menggunakan bedak ini pada vaginanya untuk menjaga agar vagina tetap kering serta harum. Akan tetapi, bedak tabur justru menyimpan rahasia di balik kelembutannya.

Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, para ahli kesehatan semakin mendesak perempuan agar tidak lagi memakai bedak tabur lagi di area genital. 

Imbauan tersebut sangat menegaskan bahwa kebiasaan tersebut justru meningkatkan risiko kanker ovarium sebanyak 20-30%. Bagaimana bisa?

Apa yang terkandung dalam bedak tabur?

Bedak tabur yang disebut juga talcum powder banyak dipakai untuk produk kosmetik, misalnya bedak bayi, bedak wajah, bedak badan, dan berbagai produk lainnya. Bedak tabur ini seringkali dipakai kaum hawa untuk menjaga kesehatan organ intimnya agar tetap segar, kesat, dan terbebas dari bau.

Produk bedak tabur yang beredar di pasaran mengandung talcum, yaitu butiran halus yang diperoleh dari proses pengeringan, penghancuran, serta penggilingan mineral tanah liat talc. 

Dalam bentuk paling alami, talcum merupakan hasil proses penambangan yang mengandung mineral, di antaranya silikon, asbes, dan magnesium.

Lembaga bagian dari WHO, yaitu The International Agency for Research on Cancer, sudah menggolongkan talc sebagai zat karsinogenik berdasarkan penelitian pemakaian bedak tabur di area genital. Sementara itu, asbes sudah dikenal terbukti memicu kanker paru-paru langka, terutama jika terhirup.

Bagaimana jika pemakaian bedak pada Vagina menyebabkan Kanker Ovarium?

Meskipun semua produk bedak tabur sudah dinyatakan terjamin bebas narkoba, bukan berarti 100% aman. Bedak tabur ini masih mengandung serat talcum yang super halus, sehingga memerlukan waktu tahunan untuk bisa larut.

Kelompok ilmuwan mempercayai bahwa saat bedak ditaburkan pada area kewanitaan ataupun ke celana dalam atau panty liner, butiran halus bedaknya tetap terbawa masuk ke dalam tubuh lewat vagina.

Butiran halus yang masuk tersebut menuju rahim dan masuk ke sepanjang saluran telur ke ovarium. Butiran tersebut kemudian menciptakan penumpukan yang memicu timbulnya peradangan yang menyerupai efek karsinogen asbes di paru-paru.

Dari sejumlah penelitian, ditemukan adanya peningkatan risiko kanker ovarium sampai 30% pada wanita yang menggunakan bedak tabur di area genitalnya. Akan tetapi, secara individual peningkatan risiko kanker karena pemakaian bedak tabur hanyalah sedikit.

Risiko rata-rata wanita terkena kanker ovarium adalah 2%. Walaupun peningkatan risiko kanker akibat pemakaian bedak tabur hanya sedikit yaitu 30%, namun hasilnya tetap terdapat peningkatan risiko yang semula 2% menjadi lebih tinggi lagi. 

Di sisi lain, penelitian tersebut menimbulkan bias karena mengandalkan ingatan responden tentang riwayat pemakaian bedak tabur.

Hal yang harus dilakukan agar terhindar dari risiko Kanker Ovarium

Talc dipakai dalam beragam produk kosmetik serta kebersihan pribadi. untuk itu, sangat perlu menentukan apakah peningkatan risiko akibat talc tersebut benar adanya. Jika Anda cemas, maka perlindungan terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi paparan bedak tabur.

Bedak kosmetik yang berbahan dasar tepung jagung bisa jadi alternatifnya. Hingga kini, tidak ada bukti yang menunjukkan korelasi antara serbuk tepung jagung dengan risiko kanker. Jika persoalan vagina lembab yang sedang dihadapi, terlebih ketika menstruasi atau keputihan, maka jangan gunakan bedak tabur.

Cukup bersihkan saja vagina dengan air hangat, minimal adalah dua kali sehari untuk mengusir kuman juga bakteri. Anda juga dapat memakai pembersih kewanitaan yang di dalamnya mengandung povidone iodine dalam mencegah infeksi vagina, terlebih saat haid.

Setelah membasuh vagina, Anda juga harus mengeringkannya terlebih dahulu menggunakan handuk lembut agar tidak lembab. Dokter juga menyarankan Anda mengenakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat agar area genital tetap kering.

Kesimpulannya, jangan gunakan bedak tabur di area genital, meskipun untuk menjaganya agar tetap kering. Meskipun bedak tabur bukanlah penyebab tunggal dari kanker apapun, termasuk kanker ovarium, namun dapat meningkatkan risiko kanker. Hal tersebut diketahui dari gejala yang ditimbulkan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Can Using Baby Powder Down There Really Cause Cancer?. Health.com. (https://www.health.com/condition/ovarian-cancer/can-using-baby-powder-down-there-really-cause-cancer)
Genital powder use and risk of ovarian cancer: a pooled analysis of 8,525 cases and 9,859 controls. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3766843/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app