Apakah Pemakaian Bedak Pada Vagina Memicu Kanker Ovarium?

Dipublish tanggal: Jul 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 21, 2019 Waktu baca: 3 menit
Apakah Pemakaian Bedak Pada Vagina Memicu Kanker Ovarium?

Bedak tabur merupakan salah satu benda yang lekat dengan wanita. Dari kecil hingga dewasa, bedak tabur sering digunakan bahkan hampir tiap hari digunakan baik untuk pengharum, menjaga kelembaban kulit, maupun untuk menhindari ruam. 

Bedak tabur pun biasa digunakan oleh beberapa wanita untuk menjaga vagina tetap kering dan wangi. Namun tahukah Anda? Penggunaan bedak tabur untuk area kewanitaan sangatlah tidak dianjurkan. 

Beberapa dekade terakhir ini banyak penelitian ilmiah dan deretan bukti studi yang membuktikan bahwa penggunaan bedak tabur di area kewanitaan dapat meningkatkan risiko kanker ovarium hingga 20-30%. 

Para pakar kesehatan pun mulai mengkampanyekan dan mendesak kaum wanita untuk menghindari kebiasaan ini. 

Kandungan dalam bedak tabur 

Kaum wanita tentunya sudah tak asing lagi dengan bedak tabur atau talcum powder. Bedak tabur dapat ditemukan dalam produk bedak bayi, bedak badan, bedak wajah, serta produk kecantikan lainnya. Beberapa wanita juga menggunakannya untuk menjaga area kewanitaannya tetap kesat, wangi dan adem. 

Dilihat dari bahannya, bedak tabur klasik yang banyak ditemukan di pasaran mengandung bahan talcum. Bahan ini yang berupa butiran halus merupakan hasil dari proses penghancuran, pengeringan, dan penggilingan mineral tanah liat talc. 

Jika dilihat dari bentuk alaminya, talcum merupakan hasil dari proses penambangan. Di dalam talcum terkandung bahan-bahan lain seperti magnesium, silikon, dan asbes. 

Berdasarkan pada The International Agency for Research on Cancer yang merupakan salah satu bagian dari WHO, menyebutkan bahwa talc termasuk ke dalam golongan “kemungkinan karsinogenik untuk manusia”. Hal ini didasarkan penelitian pada penggunaan di daerah genital. 

Selain itu, kandungan asbes yang terdapat pada bahan alami talcum telah terbukti sebagai zat pemicu kanker paru langka jika terhirup.

Bagaimana bedak bisa menyebabkan kanker ovarium?

Bedak-bedak yang beredar di pasaran kini memang telah terbukti terbebas dari bahan asbestos. Namun bedak tabur tersebut masih mengandung bahan serat talcum yang super halus. 

Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melarutkan bahan ini. Para ilmuwan bersepakat dan meyakini bahwa wanita yang gemar menaburkan bedak ke bagian kewanitaan baik melalui celana dalam ataupun pantyliner akan membuat bahan serat talcum masuk ke dalam tubuh. 

Butiran halus tersebut akan masuk melalui vagina kemudian menuju rahim dan memenuhi saluran tuba di ovarium jika terus digunakan. Butiran halus tersebut lama-lama akan menumpuk dan akan menimbulkan peradangan yang memiliki efek seperti efek karsinogen asbes di paru-paru. 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cancer Prevention Research, tidak ada keterkaitan langsung tentang seberapa banyak penggunaan bedak tabur dengan kanker. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan hampir 2 ribu wanita yang menggunakan bedak tabur setiap hari hingga hanya sesekali. 

Hasil studi dari Cancer Prevention Research juga didukung oleh beberapa penelitian lain diantaranya adalah salah satu analisis tahun 2003. Penelitian ini melakukan studi dengan menggabungkan 16 studi yang menunjukkan bahwa resiko kanker ovarium meningkat 30 % pada wanita yang menggunakan bedak tabur pada area genital.

Bagaimana langkah untuk menghindari kanker ovarium?

Penggunaan talc dalam berbagai produk kecantikan dan kebersihan pribadi memang tidak bisa dihindari. Anda yang khawatir dengan dampak dari penggunaan bahan talc bisa memulai untuk mengurangi dan membatasi paparan bahan talc. 

Anda bisa mencari alternatif bahan kecantikan yang bersifat alami. American Cancer Society memberikan solusi untuk mengurangi paparan bahan talk dengan memakai produk berbahan tepung jagung. 

Produk kosmetik dengan bahan alami ini sampai saat ini terbukti tidak memiliki efek samping jika dikaitkan dengan perkembangan kanker. 

Permasalahan kelembapan vagina yang biasanya erjasi pada masa menmstruasi atau saat keputihan dapat diatasi tanpa menggunakan bedak tabur. Anda hanya perlu membersihkan area intim dengan air hangat paling tidak 2 kali sehari. 

Hal ini dilakukan untuk mengusir kuman dan bakteri yang ada ketika vagina lembap. 

Jika diperlukan, penggunaan sabun khusus daerah kewanitaan yang mengandung povidone-iodone juga bisa menjadi salah satu langkah mencegah terjadinya infeksi vagina

Kemudian sebisa mungkin menggunakan handuk khusus untuk mengeringkan organ intim setelah selesai buang air kecil atau besar. Untuk organ intim, sebisa mungkin untuk menggunakan bahan celana dalam yang menyerap keringat seperti katun. 

Jika celana dalam basah karena air atau keringat, hendaknya segera ganti dengan celana dalam yang bersih dan kering. Pemakain celana ketat juga sebaiknya dihindari agar sirkulasi udara di area kewanitaan bisa lebih leluasa. 

Yang perlu digarisbawahi dan diperhatikan oleh kaum wanita adalah, bedak tabur itu sendiri bukan satu-satunya penye bab dari kanker ovarium. Bedak tabur hanya sangat dicurigai sebagai salah satu faktor yang bisa meningkatkan resiko dari kanker ovarium. 

Ada banyak faktor lain yang juga bisa menjadi faktor meningkatnya penyakit pembunuh wanita nomor satu ini. Untuk itu, diperlukan kewaspadaan kaum wanita untuk menggunakan bahan kosmetik yang digunakan di area kewanitaan. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Can Using Baby Powder Down There Really Cause Cancer?. Health.com. (https://www.health.com/condition/ovarian-cancer/can-using-baby-powder-down-there-really-cause-cancer)
Talc and ovarian cancer: what the most recent evidence shows. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/news/cancer/talc-and-ovarian-cancer-what-the-most-recent-evidence-shows/)
Genital powder exposure and the risk of epithelial ovarian cancer. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3384556/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app