Bakteremia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Bakteri berada di mana saja dan bisa memasuki tubuh kita kapan dan dengan berbagai cara. Seperti makan menggunakan peralatan makan tidak bersih, jarang mencuci tangan dengan sabun, 

berada di tempat yang kotor dan berbagai contoh lainnya. Ketika bakteri memasuki tubuh manusia, manusia tidak akan sadar hingga merasakan reaksi yang muncul dari dalam tubuh. 

Dan biasanya reaksi tersebut adalah upaya tubuh untuk melakukan perlawanan terhadap bakteri. Istilah yag digunakan ketika bakteri ditemukan di dalam alirah darah sering adalah bakteremia. 

Baca penjelasan berikut untuk mengetahui bagaimana gejala dan pengobatannya!

Pengertian Bakteremia

Bakteremia merupakan kondisi di mana bakteri terjangkit di dalam alirah darah. Tentu saja, bakteri sangat susah dihindarkan karena berada di sekitar kita. 

Namun, kondisi tubuh yang prima akan dapat melawan bakteri dengan mudah sehingga badan terjaga dari dampak negatif bakteri. 

Dampak yang berbeda akan terjadi ketika bakteremia terjadi pada kondisi tubuh yang tidak fit  sehingga sistem pertahanan atau imun tubuh tidak dapat menghilangkan bakteri tersebut seketika. 

Seperti badan yang sedang kecapaian, stress, atau tidak mendapatkan asupan makanan bergizi yang cukup. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi di dalam tubuh.

Bakteremia terdiri dari dua macam:

Bakteremia Utama (Primary Bacteremia)
yang terjadi ketika bakteri memasuki langsung kegt;pembuluh darah biasanya melalui alat-alat medis seperti suntikan, alat kateter, dan lain-lain.

Bakteremia sekunder (Secondary Bacteremia)
yang terjadi biasanya pada aktifitas sehari-hari. Seperti luka pada kulit yang terbuka, menggosok gigi hingga terjadi pendarahan, penularan bakteri pada genital. 

Gejala bakteremia

Pada umumnya, bakteremia bukanlah hal yang membahayakan. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan mendapatkan respon dari tubuh sehingga bakteri bisa dihilangkan. 

Pada beberapa kasus, sistem imun tidak berfungsi dengan baik dan meyebabkan bakteri menyebar ke seluruh tubuh sehingga tubuh memberikan respon atau yang disebut sepsis seperti ruam, demam, susah dalam bernapas, diare

pusing kepala, kehilangan nafsu makan, dan lain-lain. Terkadang, anak-anak yang terlihat rewel dan tidak memiliki nafsu makan yang baik bisa kemungkinan terinfeksi bakteri.

Sepsis yang tidak diberikan penanganan dengan benar dalam beberapa kasus dapat menyebabkan hal yang fatal. Seperti infeksi bakteri pada paru-paru (pneumonia), infeksi pada otak (meningitis), infeksi pada tulang (osteomyelitis), dan lainnya. 

Dikarenakan akibat fatal yang disebabkan oleh bakteremia, maka sebaiknya gejala-gejala di atas tidak dipandang sebelah mata. 

Terlebih jika terjadi demam tinggi pada anak yang masih kecil dan belum mampu mengutarakan rasa sakit yang ditimbulkan oleh infeksi-infeksi tersebut. Beberapa sumber mengatakan, penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kematian.

Pengobatan bakteremia

Pengobatan bakteremia diawali dengan diagnosa bakteri yang berada dalam darah. Diagnosa hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas laboratorium karena memerlukan pengecekan kultur darah secara terperinci dan detail. 

Jika sudah terbukti terjadinya infeksi, maka tujuan utama dari pengobatan yaitu menghentikan pengembangbiakan bakteri pada tubuh. 

Antibiotik merupakan salah satu obat yang akan disarankan oleh dokter sesuai dengan dosis yang dibutuhkan oleh pasien. 

Di lain kasus, bakteremia yang terdeteksi didapatkan dari alat medis yang tidak bersih seperti kateter yang terinfeksi bakteri juga harus segera dihentikan, selalu menggunakan jarum yang baru, dan juga alat-alat kedokteran lainnya.

Pencegahan bakteremia

Bakteremia dapat dicegah di rumah dengan selalu menjaga kebersihan alat-alat makan, selalu memberikan pertolongan pertama ketika terjadi luka jatuh, 

menjaga kebersihan peralatan sikat gigi dan tidak menyikat gigi terlalu keras, dan tidak lupa untuk mencuci tangan dengan sabun antiseptik.

Selain itu, peralatan medis juga sangat penting untuk dijaga kesterilannya. Tidak sedikit kasus bakteremia ditemukan karena penggunaan alat-alat rumah sakit yang tidak bersih. 

Terutama jika alat-alat tersebut dihubungkan ke dalam tubuh dan mulut. Pasien yang aka melakukan operasi dan retan terinfeksi bakteri disarankan mengonsumsi antibiotic sebelum operasi dilaksanakan. 

Imunisasi juga dapat membantu mengurangi resiko terkena infeksi.

Bakteremia tidak pandang bulu dalam pengertian dapat menyerang dari usia bayi hingga dewasa. Oleh karena itu kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan sangat membantu pencegahan terjadinya bakteremia. 

Tidak lupa, bahwa bakteremia tidak akan berakibat fatal atau terjadinya infeksi jika sistem pertahanan tubuh manusia selalu merespon adanya benda asing (baca:bakteri). 

Disarankan selain menjaga kebersihan juga untuk tetap memperhatikan kondisi dan asupan bergizi untuk tubuh yang dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Kalau penderita sakit maag boleh tidak mengkonsumsi kefir?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app