Bahaya Triclosan Dalam Sabun Bagi Tubuh

Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Bahaya Triclosan Dalam Sabun Bagi Tubuh

Kebanyakan produk sabun yang biasa kita temui di pasaran menawarkan produk yang mampu melawan dan membunuh bakteri. Kandungan yang umum tercantum pada kemasan adalah TCS, atau triclosan.

Namun tahukah Anda, jika kandungan triclosan dalam produk-produk antibakteri justru memiliki risiko buruk untuk kesehatan? Bahkan beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat telah melarang produk dengan kandungan tersebut.

Apa itu triclosan?

Triclosan adalah kandungan antijamur dan antibakteri yang umumnya ditemukan pada produk-produk deterjen, sabun mandi rumahan, dan pembersih alat-alat medis di rumah sakit. 

Triclosan kini juga digunakan pada produk kosmetik, pakaian, furnitur, peralatan masak, dan mainan untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Meski termasuk kelompok obat antibakteri, kemanjuran triclosan sebagai agen antimikroba masih menjadi kontroversi. 

Di satu sisi, produk pasta gigi yang mengandung triclosan terbukti berhasil mencegah radang gusi atau gingivitis, namun penambahan zat ini ke dalam sabun diduga tidak memberikan manfaat tambahan.

Efek triclosan pada Tubuh

Sejak diperkenalkan pada tahun 1964, penggunaan triclosan sebagai zat aktif antimikroba terus meningkat. 

Bahkan, sebuah studi pada tahun 2014 mengatakan bahwa pada tahun 1999/2000, penggunaan triclosan sudah mencapai 75% pada sabun cair serta 29% pada sabun batang, dan terus meningkat hingga saat ini.

Paparan triclosan dikhawatirkan dikhawatirkan akan menimbulkan risiko tertentu yang berbahaya bagi manusia jika digunakan dalam jangka panjang. Kandungan triclosan yang terserap tubuh berisiko menyebabkan gangguan-gangguan sebagai berikut:

Penggunaan rutin sabun dengan kandungan triclosan selama tiga sampai lima tahun berisiko membuat kulit cepat kering dan menjadi lebih sensitif. 

Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan, penggunaan kandungan triclosan dengan intensitas yang terlalu sering dapat menyebabkan kanker pada kulit.

  •  Gangguan fungsi hormon

Berdasarkan penelitian yang dalam jurnal Toxicological Science, ditemukan kandungan triclosan pada sel dan darah di dalam tubuh yang terpapar triclosan secara rutin. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem endokrin. 

Sistem inilah yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh.

Hormon tiroid dan estrogen adalah contoh hormon yang dapat terganggu karena paparan triclosan. 

Gangguan terhadap kedua hormon tersebut berisiko menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan, seperti masalah kesuburan, daya tahan tubuh, kehamilan, bahkan merupakan penyebab kanker.

  • Menurunkan fungsi kerja otot

Penelitian yang dilakukan para ahli di University of California Davis mengungkapkan bahwa kandungan triclosan pada tubuh dapat menurunkan fungsi otot jantung hingga 25%. Triclosan juga dapat menyebabkan penurunan kekuatan genggaman otot tangan dan kaki sebanyak 18%.

 

Seberapa penting triclosan dalam sabun?

Triclosan sebenarnya belum terbukti secara ilmiah mampu melawan kuman dan bakteri. Triclosan tidak bisa membedakan antara kuman dan bakteri baik dan bakteri jahat penyebab infeksi dan penyakit. 

Faktanya, triclosan tidak lebih ampuh dalam membunuh bakteri dan kuman jika disandingkan dengan sabun atau produk kebersihan lain yang tidak mengandung zat antibakteri buatan. 

Jadi sebenarnya sabun biasa tanpa kandungan triclosan pun sudah cukup untuk melindungi tubuh dari berbagai kotoran, bakteri, dan juga kuman.

Jika Anda ingin menghindari risiko-risiko kesehatan di atas, sebaiknya cari produk yang bebas kandungan triclosan. Biasanya sabun, pencuci tangan, pembersih kosmetik, dan hand sanitizer yang kemasannya mencantumkan keterangan antibakteri atau antiseptik berarti menggunakan triclosan. 

Sebaiknya pilih produk yang kandungan zat kimianya paling sedikit. Untuk hand sanitizer, Anda bisa membeli yang kandungan alkoholnya kira-kira 60%.

Menghindari kandungan triclosan dalam produk yang anda pakai

Resistensi antibiotik seperti yang disebabkan oleh zat triclosan sudah dikecam oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan pengawas obat dan makanan di Amerika, The Food and Drug Administration (FDA)karena tidak terbukti efektif mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh, dan tidak memberikan efek apapun bagi kesehatan manusia.

Mulai sekarang, sebaiknya cari produk di pasaran yang bebas kandungan triclosan. Sebagai tanda, biasanya produk anti yang kemasannya mencantumkan keterangan antibakteri atau antiseptik berarti menggunakan triclosan. Pilih produk yang kandungan zat kimianya paling sedikit. 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why a Chemical Banned From Soap Is Still in Your Toothpaste. The New York Times. (Accessed via: https://www.nytimes.com/2016/09/07/well/live/why-your-toothpaste-has-triclosan.html)
Weatherly, L. M., & Gosse, J. A. (2017). Triclosan exposure, transformation, and human health effects. Journal of toxicology and environmental health. Part B, Critical reviews, 20(8), 447–469. https://doi.org/10.1080/10937404.2017.1399306. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6126357/)
FDA Bans Triclosan And 18 Other Chemicals From Soaps. National Public Radio (NPR). (Accessed via: https://www.npr.org/sections/health-shots/2016/09/02/492394717/fda-bans-19-chemicals-used-in-antibacterial-soaps)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app