Bahaya Merokok Bagi Tubuh Lebih Ngeri Dari Yang Dibayangkan

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit

Kebanyakan orang tahunya rokok itu berbahaya bagi jantung dan dapat menyebabkan kematian. 

Hal ini benar adanya, mengingat 20% kasus kematian akibat jantung memang dipicu oleh kebiasaan merokok. Akan tetapi, bahaya merokok bagi tubuh ternyata lebih ngeri dari yang dibayangkan. Apa sajakah itu? 

Zat berbahaya dalam Rokok

Sebelum membahas lebih lanjut soal bahaya merokok bagi tubuh, ada baiknya kita ketahui bersama apa saja bahan yang terkandung dalam rokok itu. 

Faktanya, sebatang rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, dan 60 di antaranya berisiko memicu kanker. Beberapa bahan beracun dalam rokok yang kedengarannya menakutkan antara lain:

  • Arsenik (salah satu bahan pestisida)
  • Formalin atau formaldehyde (zat untuk mengawetkan mayat)
  • Hydrogen cyanide (bahan pembuat senjata kimia)
  • Amonia 

Selain beberapa zat beracun tadi, masih ada bahan berbahaya dalam rokok lainnya, yakni:

Tar

Sering merokok membuat tar mengendap dalam paru-paru. Selain meningkatkan risiko kanker karena mengandung bahan karsinogen, tar juga menghalangi kinerja rambut halus yang melapisi paru-paru. 

Perlu diketahui, rambut halus tersebut memiliki peran penting yaitu menjauhkan partikel asing dari paru-paru. Nah kalau pelindung paru-parunya bermasalah, maka organ tersebut jadi rawan kena penyakit.

Karbon monoksida

Istilah karbon monoksida mungkin mengingatkan Anda pada asap knalpot mobil. Zat yang sifatnya invisible (tak terlihat) ini mampu mengikatkan dirinya secara permanen pada hemoglobin dalam darah. 

Alhasil, suplai oksigen ke seluruh tubuh jadi terhambat sehingga tubuh gampang lelah dan berpotensi kehabisan napas.

Gas oksidan

Keberadaan gas yang bisa bereaksi dengan oksigen tersebut membuat tubuh berpotensi terkena stroke serta serangan jantung. 

Benzene

Benzene ini biasanya ditambahkan ke bahan bakar minyak. Tak hanya berpotensi merusak sel sampai ke tingkat genetik, benzene juga dapat memicu kanker ginjal maupun leukimia.

Bahaya Merokok bagi tubuh 

Setelah tahu apa saja bahan beracun dalam rokok, kini saatnya menilik apa saja bahaya merokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif (bukan perokok namuni ikut menghirup asapnya).

1.Penyakit kardiovaskular

Perokok memiliki peluang 2-4 kali lipat lebih besar menderita gangguan kardiovaskular seperti penyakit atau serangan jantung. Risikonya bahkan lebih besar lagi kalau perokoknya adalah perempuan yang juga sedang minum pil KB. 

Aktivitas merokok membuat zat berbahaya seperti nikotin, masuk dalam tubuh. Zat yang bikin kecanduan ini tak cuma mampu menurunkan kadar oksigen dalam darah, tapi juga:

2.Gangguan otak

Selain penyakit jantung, rokok juga meningkatkan risiko kerusakan otak atau stroke sebesar 50%. 

Parahnya lagi, kebiasaan buruk satu ini membuat otak rentan terserang aneurisma (pembengkakan pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah). Kalau pembuluh darahnya pecah, maka seseorang bisa mengalami pendarahan otak

3.Penyakit mulut dan tenggorokan

Jika efek rokoknya hanya sebatas bau mulut dan gigi bernoda saja, mungkin itu tidak terlalu ngeri. Namun bahaya merokok bagi mulut dan tenggorokan ternyata lebih dari itu, karena juga mencakup:

  • Penyakit gusi
  • Rusaknya indera perasa
  • Kanker lidah, bibir, tenggorokan, serta pita suara 

4.Gangguan paru-paru

Dikarenakan kandungan karsinogen rokok mampu mengubah sel paru-paru menjadi sel kanker, maka perokok juga berisiko terkena kanker paru-paru. 

Gangguan serius pada paru-paru lainnya yang disebabkan rokok antara lain pneumonia, bronkitis, serta emfisema. 

5.Penyakit lambung

Rokok bisa melemahkan otot pengontrol bagian bawah kerongkongan. Sebagai imbasnya, asam lambung dapat naik ke kerongkongan sehingga timbullah penyakit asam lambung (GERD). 

Selain GERD tadi, perokok juga berisiko mengalami tukak lambung atau bahkan kanker lambung.

7.Kerusakan tulang

Zat beracun dalam rokok dapat merusak kepadatan tulang. Oleh sebab itu, tak heran bila kebiasaan buruk ini membuat seseorang rawan terkena osteoporosis

8.Rusaknya kulit

Minimnya suplai oksigen ke kulit membuat perokok tampak lebih tua dibanding rekan seusianya yang bukan perokok. Selain itu, rokok tak hanya menimbulkan selulit saja, tapi juga gejala penuaan dini seperti kerutan di mata dan mulut.

9.Gangguan alat reproduksi

Sudah bukan rahasia lagi kalau rokok dapat menyebabkan impotensi pada pria dikarenakan turunnya jumlah sperma. Tapi tahukah Anda bahwa rokok juga bisa memicu kanker testis?! 

Sementara pada wanita, di samping menurunkan kesuburan, rokok juga meningkatkan risiko kanker serviks. Hal ini tak mengherankan, mengingat rokok jugalah yang menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi HPV (human papillomavirus).

10.Masalah psikologis

Di samping gangguan kesehatan secara fisik, stres yang dialami para perokok biasanya lebih tinggi. Hal ini tentu bertolak belakang dengan yang dipikirkan banyak orang, dimana rokok dapat meredakan stres. 

Secara sepintas, merokok memang bisa mengurangi stres karena efek menenangkan dari kandungan nikotinnya. Namun sensasi gelisah dan cemas cenderung meningkat begitu Anda berhenti menghisapnya. 

Kondisi ini seperti lingkaran setan karena secara tidak sadar, Anda jadi kecanduan terhadap nikotin ketika ingin meredakan stres.

11.Menurunkan kualitas hidup

Selain berbagai gangguan kesehatan tadi, rokok juga menurunkan kualitas hidup penggunanya. Dalam kesehariannya, perokok biasanya mudah:

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Lelah 
  • Rawan mengalami infeksi
  • Mengalami gangguan tidur akibat sulit bernapas saat malam hari

Oleh sebab itu, berhentilah merokok sebelum terlambat, atau selagi Anda masih merasa baik-baik saja. 

Jangan tunggu sampai racun akibat rokok menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit. Pada waktu itu, mungkin sudah terlambat untuk menyesalinya. 


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zacharasiewicz A. (2016). Maternal smoking in pregnancy and its influence on childhood asthma. DOI: (http://doi.org/10.1183/23120541.00042-2016)
Yilmaz M, et al. (2015) Relationship between smoking and female sexual dysfunction. DOI: (http://dx.doi.org/10.4172/2167-0250.1000144)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app