Bahaya Akibat Kurang Tidur: Kegemukan dan Diabetes

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 20, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 1 menit
Bahaya Akibat Kurang Tidur: Kegemukan dan Diabetes

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Tidur cukup dan berkualitas tidak hanya untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan fisiologis tubuh;
  • Kurang tidur disebabkan oleh kondisi patologis--disebut insomnia--dan perubahan kebiasaan atau jam tidur;
  • Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. Pasalnya, kualitas tidur dapat berpengaruh pada hormon kortisol, leptin, dan ghrelin;
  • Jika hormon kortisol berkaitan dengan stres, hormon leptin dan ghrelin berhubungan dengan nafsu makan;
  • Tidur yang cukup juga sangat penting untuk menunjang proses inisiasi pernapasan, proses metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Jika perlu, mintalah bantuan profesional untuk mengatasi kesulitan tidur Anda;
  • Klik untuk membeli suplemen vitamin, obat diabetes, dan obat gangguan tidur dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Kurang tidur saat malam hari berdampak buruk bagi kesehatan. Bagaimanapun, tidur cukup dan berkualitas tidak hanya untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan fisiologis tubuh.

Masalahnya, kurang tidur terkadang justru menyerang. Setidaknya ada dua penyebab utama kurang tidur, yaitu:

  • Kondisi patologis atau penyakit. Kurang tidur akibat penyakit disebut dengan insomnia. Pemicu utamanya adalah depresi, stres, dan kecemasan;
  • Perubahan kebiasaan tidur. Contohnya adalah begadang karena mengerjakan tugas, menonton televisi, atau menggunakan gawai (gadget). Jika dibiarkan terus-menerus, perubahan jam tidur ini bisa membentuk pola yang semakin sulit diperbaiki.

Baca juga: Insomnia? Begini Aturan Konsumsi Obat Tidur yang Tepat

Kegemukan dan diabetes akibat kurang tidur?

Kurang tidur dapat memengaruhi hormon kortisol atau hormon stres  dengan cepat. Dalam kondisi normal, kadar hormon kortisol akan rendah pada siang hari. Akan tetapi, kurang tidur membuat kadar hormon ini tetap tinggi pada siang hari sehingga berisiko menimbulkan stres. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi tersebut bisa mengakibatkan berbagai penyakit, seperti diabetes dan obesitas (kegemukan). 

Kurang tidur juga berhubungan langsung dengan kebiasaan makan seseoran. Hal ini ada kaitannya dengan hormon leptin atau hormon penekan nafsu makan yang diproduksi oleh sel-sel lemak. Kurang tidur akan membuat produksi hormon leptin menurun sehingga penderitanya akan terus-menerus merasa lapar.

Hormon lain yang juga dipengaruhi oleh jam tidur adalah hormon ghrelin. Hormon ini berfungsi untuk merangsang nafsu makan. Pada orang yang kurang tidur, kadar hormon ghrelin akan meningkat sehingga memicu rasa lapar dan nafsu makan berkepanjangan.

Orang yang kurang tidur, cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi. Pola makan yang berlebihan dan tidak terkontrol berpotensi menimbulkan penyakit. Dua di antaranya, ya, obesitas dan diabetes melitus.

Tidur yang cukup juga sangat penting untuk menunjang proses inisiasi pernapasan, proses metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Berangkat dari situ, upayakan supaya Anda tidur sekitar 6-8 jam setiap malam. Jika perlu, mintalah bantuan profesional untuk mengatasi kesulitan tidur Anda.

Baca juga: 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Just 6 hours of sleep loss increases diabetes risk. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323004.php)
Diabetes and Sleep: What’s the Link?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-and-sleep)
The Link Between Sleep and Diabetes. WebMD. (https://www.webmd.com/diabetes/features/diabetes-lack-of-sleep)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app