Bagaimana Kondisi Tubuh Saat Hormon Testosteron Terlalu Banyak atau Kurang?

Hal yang bisa Anda lakukan dalam rangka menjaga kadar hormon testosteron adalah menjalani gaya hidup sehat dan berpikir positif sehingga menghindari stress. Apabila terlanjur mengalami kekurangan hormon maka segera konsultasikan pada dokter untuk mendapat penanganan secara khusus.
Dipublish tanggal: Jul 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
Bagaimana Kondisi Tubuh Saat Hormon Testosteron Terlalu Banyak atau Kurang?

Manusia memiliki hormon yang dapat mempengaruhi gaya hidup, kesehatan dan kondisi tubuh itu sendiri. Dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan rentang usia yang berbeda-beda. Salah satunya adalah hormon testosteron yang identik dengan hormon para kaum pria. 

Berpengaruh terhadap massa otot dan perilaku seksual yang dimulai dari masa puber. Salah satu pengaruhnya terjadi perubahan suara menjadi semakin berat.

Kadar hormon yang dimiliki oleh pria berkisar antara 250 hingga 1100 ng/dL (Nanogram per desiliter). Angka 680 ng/dL dianggap sebagai rata-rata kadar hormon pria.  Akan tetapi pada sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar optimal dari hormon testosteron adalah 400 hingga 600 ng/dL.

Kadar hormon di dalam tubuh mengalami peningkatan yang fluktuatif sesuai dengan usia. Puncaknya dimulai sejak pubertas hingga usia 20 tahun, kemudian mengalami penurunan mulai dari usia 30 tahun.  

Penurunan testosteron sebanyak 1 persen setiap tahun, mengakibatkan jumlahnya tersisa menjadi 300 hingga 45 ng/dL pada taraf normal pada usia 65 tahun.

Testosteron pada wanita

Hormon ini memang cenderung dimiliki oleh kaum pria, namun wanita juga memilikinya akan tetapi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah hormon pada pria. Jumlahnya sekitar 8 hingga 60 ng/dL. 

Pada wanita, testosteron bertugas bersama hormon estrogen dalam membentuk sel darah baru. Kemudian membantu proses pelepasan sel telur pada reproduksi wanita.

Setelah mengetahui kadar hormon di dalam tubuh, maka selanjutnya akan dibahas akibat dari kelebihan dan kekurangan hormon testosteron berikut ini.

Kelebihan hormon testosteron

Pada beberapa kasus ditemukan pasien pria maupun wanita memiliki kelebihan hormon di dalam tubuh. Sehingga terdapat beberapa kemungkinan risiko kesehatan akibat kelebihan hormon yang ditimbulkan. 

  • Kadar testosteron yang tinggi membantu darah berada di taraf normal, menghindari risiko kelebihan berat badan dan gangguan jantung. Akan tetapi pria dengan kelebihan testosteron dapat memperbesar kemungkinan perilaku menyimpang seksual. 
  • Mendorong setiap orang untuk semakin lekat dengan rokok atau minuman beralkohol.
  • Sedangkan pada pasien wanita, kelebihan kadar testosteron dalam tubuh akan berpengaruh pada fisik. Seperti timbulnya jerawat, kebotakan kemudian meningkatnya massa otot. Ditambah dengan siklus haid yang tidak lancar dan suasana hati yang sering berubah-ubah.

Kekurangan hormon testosteron

Usia, penuaan dan kondisi testis yang terganggu dianggap menjadi pemicu alamiah penurunan hormon testosteron. Fungsi seksual seorang pria akan menjadi tanda paling mudah menentukan hormon yang terganggu. Kemudian ditambah dengan perubahan secara fisik seperti berikut ini:

1.   Massa otot menjadi berkurang

2.   Anda menjadi mudah lelah.

3.   Kadar kolesterol meningkat dan turut berpengaruh pada produksi lemak tubuh.

4.   Konstruksi tulang menjadi rapuh.

5.   Rambut tubuh turut berkurang.

6.   Anda mudah merasa kepanasan, khususnya pada bagian wajah.

7.   Pada wanita, terjadinya pembengkakan kelenjar payudara.

8.   Mengalami gangguan tidur. yang berpengaruh pada kualitas hidup tidak menentu akibat depresi.

9.   Kurang konsentrasi, kepercayaan diri dan bahkan memori.

Memantau kondisi hormon testosteron pada tubuh

Kadar hormon harus dikontrol setidaknya lima tahun sekali sejak Anda berusia 35 tahun. Terapi hormon menjadi salah satu jalan keluarnya, akan tetapi tidak semua pasien bisa menjalani terapi. 

Penyakit prostat, gangguan hati, ginjal dan jantung menjadi kendala tidak bisa mengikuti terapi. Kemudian pada wanita yang mengalami kondisi kanker payudara.

Hal yang bisa Anda lakukan dalam rangka menjaga kadar hormon testosteron adalah menjalani gaya hidup sehat dan berpikir positif sehingga menghindari stress. Apabila terlanjur mengalami kekurangan hormon maka segera konsultasikan pada dokter untuk mendapat penanganan secara khusus.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rohr UD. The impact of testosterone imbalance on depression and women's health. Maturitas 2002;41 Suppl 1:S25-46. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11955793)
Testosterone imbalance may link depression and increased body weight in premenopausal women. Nature. (Accessed via: https://www.nature.com/articles/s41398-019-0487-5)
MF. Sowers, J. L. Beebe, D. McConnell, John Randolph, M. Jannausch, Testosterone Concentrations in Women Aged 25–50 Years: Associations with Lifestyle, Body Composition, and Ovarian Status, American Journal of Epidemiology, Volume 153, Issue 3, 1 February 2001, Pages 256–264, https://doi.org/10.1093/aje/153.3.256. Oxford Academic. (Accessed via: https://academic.oup.com/aje/article/153/3/256/80402)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app