Awas! Makanan Sehat Ini Bisa Berbahaya Jika Berlebihan

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Awas! Makanan Sehat Ini Bisa Berbahaya Jika Berlebihan

Pepatah bilang yang berlebihan itu pasti berbahaya. Nasehat ini berlaku untuk semua aspek kehidupan, termasuk ketika Anda sedang menyusun menu makan sehat. Makanan dan minuman di bawah ini adalah contohnya. Meski dokter manapun pasti mengakui bahwa mereka ini wajib dikonsumsi tapi kalau konsumsinya berlebihan bisa menyebabkan rambut rontok, perut nyeri dan kembung, risiko kanker meningkat, bahkan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian. 

Makanan Sehat yang Berbahaya bila Dikonsumsi Berlebihan

1. Jeruk dan Tomat

Anda harus hati-hati agar rasanya yang segar dan nikmat tidak membuat Anda mengonsumsinya berlebihan, kata Gina Sam, MD, MPH, direktur Mount Sinai Gastrointestinal Motility Center di Mount Sinai Hospital. Peningkatan asupan asam karena makan jeruk dan tomat terlalu banyak dapat menyebabkan asam lambung naik. Dalam waktu lama, dapat menyebabkan esofagus Barret. Esofagus Barrett adalah suatu kondisi medis yang terjadi karena paparan jangka panjang asam lambung. Paparan ini menyebabkan cincin otot esofagus yang mencegah makanan masuk kembali ke dalam esofagus tidak menutup dengan rapat, sehingga asam lambung mengalir kembali ke esofagus. Jika ini sering terjadi, lapisan esofagus bisa rusak. Esofagus Barrett dapat bertambah parah menjadi kanker esofagus. Konsumsi jeruk dan tomat yang disarankan adalah masing-masing dua buah perhari dan jangan memakannya bersamaan jika Anda sudah punya gangguan asam lambung.

2. Tuna kaleng

Inilah ikan yang menyehatkan karena kaya kandungan lemak baik. Tuna dalam kemasan mempermudah Anda saat ingin membuat roti lapis. Tapi hati-hati, terlalu banyak mengonsumsinya bisa menyebabkan keracunan merkuri. Tuna adalah ikan yang paling tinggi kandungan merkurinya dibanding ikan-ikan lain. Keracunan merkuri ditandai dengan gangguan pendengaran, penglihatan, bicara, koordinasi otot melemah. Jangan mengonsumsinya lebih dari 3-5 kaleng kecil perminggu atau cari penggantinya yang sama baik seperti tongkol, bandeng atau salmon.

3. Air

Cukup minum adalah salah satu syarat utama tubuh yang sehat. Cukup artinya tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Kelebihan minum, meski hanya air putih, dapat menyebabkan intoksikasi air, kata Alan R. Gaby, penulis buku Nutritional Medicine. Hal ini terjadi ketika asupan air dalam jumlah yang ekstrim mencairkan natrium di dalam tubuh, sehingga kadarnya menjadi amat rendah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan bahkan kematian.  Biasanya ini terjadi pada pelari ultramaraton yang kerap memaksa diri minum dalam jumlah sangat banyak. Untuk memastikan Anda tidak mengonsumsi terlalu banyak air, periksa urine Anda setiap hari: Jika selalu sangat transparan, kurangi jumlah asupan air Anda.

4. Kedelai

Tahu dan tempe sudah terkenal hingga ke mancanegara sebagai makanan yang mampu mengontrol kadar kolesterol dan gula darah, asal dikonsumsi dalam porsi moderat. Kalau berlebihan? Kalau dikonsumsi berlebihan dapat menghalangi penyerapan zat besi sehingga Anda anemia. Selain itu, karena kedelai mengandung fitoestrogen, konsumsinya yang terlalu banyak dapat menyebabkan hiperplasia endometrium atau penebalan dinding rahim yang ujung-ujungnya bisa menjadi kanker rahim. Jadi, Anda sebaiknya membatasi asupan kedelai maksimal dua porsi perhari.

5. Bayam

Bayam adalah sumber protein, serat, dan berbagai vitamin dan mineral. Bayam juga tinggi lutein, suatu jenis karotenoid yang dapat membantu mencegah degenerasi makula (penyebab umum kehilangan penglihatan dan kebutaan karena usia). Namun, bayam juga sarat oksalat, senyawa yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Orang dengan batu ginjal  harus menghindari makan terlalu banyak sayuran ini .

6. Kacang Brazil

Camilan renyah ini merupakan sumber protein, serat, asam lemak esensial, dan selenium. Plus, makan kacang telah terbukti menurunkan kolesterol  dan tekanan darah. Namun, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi kacang ini setiap hari karena  selenium dalam jumlah banyak bisa menjadi racun.  Walhasil rambut jadi rontok, kuku rapuh, radang kulit, kelainan syaraf, dan pada kasus yang berat dapat menyebabkan kematian. Joel Fuhrman, MD, dokter dan pakar nutrisi serta penulis buku The End of Diet, mengatakan bahwa kacang Brazil yang belum dikupas memiliki kandungan selenium yang lebih tinggi daripada yang sudah dikupas sehingga Anda diminta tidak memakannya lebih dari 10 butir perhari. 

7. Protein hewani

Jika Anda hanya mengandalkan sumber protein dari daging (walaupun rendah lemak) seperti dada ayam atau putih telur, artinya sudah saatnya untuk berubah pilihan. Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani bisa berbahaya karena membuat tubuh Anda memproduksi hormon insulin-like growth factor 1 (IGF-1), yang dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker (terutama kanker payudara). Hasil sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism menemukan bahwa risiko kematian terkait kanker meningkat empat kali lipat dan angka kematian keseluruhan naik 75%  pada orang yang minimal 20% dari kalori mereka sehari-hari berasal dari protein hewani. Sebagai gantinya, lebih baik Anda makan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Too much fiber: Symptoms and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321286)
8 Health Foods That are Harmful if You Eat Too Much. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/8-health-foods-harmful-in-large-amounts)
20 Foods That Are Bad for Your Health. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/20-foods-to-avoid-like-the-plague)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app