Aspergillosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Anda tidak pernah tahu kandungan di dalam udara bebas yang Anda hirup, apakah udara tersebut bersih atau mengandung sumber penyakit seperti virus, bakteri, jamur dan lain-lain.

Khususnya yang akan kita bahas saat ini yaitu tentang infeksi yang di sebabkan oleh jamur Aspergillus yang dapat menyebabkan penyakit aspergillosis. Jamur yang memicu penyakit aspergillosis ini terdapat di mana-mana baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Kebanyakan jenis dari jamur ini tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan penyakit serius pada orang-orang dengan sistem imun lemah, penderita penyakit paru-paru atau asma yang dipicu karena menghirup spora jamur tersebut. 

Untuk itu artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyakit Aspergillosis. Selamat membaca.

Apa Itu Penyakit Aspergillosis?

Aspergillosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur dari genus Aspergillus. Penyakit ini menyebar akibat spora jamur Aspergilus di udara bebas dan terhirup oleh manusia. Penyakit ini biasanya mempengaruhi sistem pernapasan, namun tanda-tanda dan keparahannya sangat bervariasi

Kebanyakan manusia menghirup spora Aspergillus setiap hari, namun aspergillosis umumnya hanya berkembang pada individu yang memiliki system imun yang rendah, kebanyakan jenis jamur Aspergillus yang paling umum menyerang adalah Aspergillus fumigatus.

Apa Penyebab Penyakit Aspergillosis?    

Penyebab                           

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit Aspergillosis yang disebabkan oleh jamur Aspergillus merupakan penyakit yang tidak menular dari orang ke orang. Namun keberadaan jamur aspergillus tidak dapat dihindari. 

Di luar ruangan, jamur dapat ditemukan dalam daun yang membusuk, kompos, pohon-pohon dan tanaman biji-bijian. Sedangkan di dalam ruangan, spora dapat berkembang di ruangan AC, saluran pemanas, isolasi, beberapagt;makanan dan rempah-rempah.

Paparan harian terhadap jamur aspergillus biasanya tidak menimbulkan masalah bagi orang yang memiliki sistem imun yang sehat. Jika spora jamur terhirup, sel-sel pada sistem kekebalan tubuh (yang sehat) akan mengepung dan menghancurkan spora jamur tersebut. 

Tetapi pada orang-orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena sakit seperti HIV/AIDS, memiliki riwayat sakit asma atau berada di bawah kendali obat imunosupresan, akhirnya tubuh hanya memiliki sedikit sel yang melawan spora tersebut sehingga jamur aspergillus dapat mengambil alih kontrol system kekebalan tubuh.

Tanda dan gejala-gejala

Terdapat 2 jenis aspergillosis. Salah satunya allergic bronchopulmonary aspergillosis, kondisi di mana jamur menyebabkan gejala alergi pada sistem pernapasan tapi tidak menginvasi dan menghancurkan jaringan. 

Jenis aspergillosis yang lain adalah aspergillosis invasif, penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia. Pada kondisi ini jamur menginvasi ke seluruh tubuh dan merusak jaringan tubuh. Ada beberapa gejala yang dapat muncul pada penyakit aspergillosis seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Menggigil
  • Peningkatan produksi lendir hidung dan pilek
  • Batuk darah
  • Sesak nafas
  • Penurunan berat badan
  • Sakit pada bagian dada
  • Nyeri tulang dan sendi
  • Kencing berdarah (Hematuria)
  • Penurunan pengeluaran urine
  • Meningitis
  • Penglihatan berkurang sampai buta
  • Radang pada jantung

Selain gejala-gejala seperti diatas, aspergillosis juga dapat menyerang tubuh bagian lain misalnya sinus.  Jika menyerang sinus, maka gejala yang ditimbulkan bisa berupa mimisan, demam, pilek, nyeri pada wajah, sakit kepala dan lain-lain.

Bagaimana Pengobatan Aspergillosis?

Diagnosa

Untuk menegakan diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat medis Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Penyakit ini sulit didiagnosis dan membutukan penderita untuk menjalani serangkaian tes penunjang, meliputi:

  • Tes pemindaian X-ray atau CT scan untuk mendeteksi keberadaan aspergilloma di paru-paru.
  • Tes dahak untuk memeriksa apakah ada aspergillosis didalam kultur dahak.
  • Pemeriksaan darah dan jaringan. Untuk melihat antibodi, alergen, dan molekul jamur, serta membantu dokter mengidentifikasi allergic bronchopulmonary aspergillosis.
  • Bronkoskopi. Teknik ini biasanya dilakukan untuk memastikan diagnosis invasive pulmonary aspergillosis.

Pengobatan

Terdapat beragam pengobatan aspergillosis, namun umumnya penderita aspergiloma ringan dengan lesi tunggal kadang-kadang tidak membutuhkan pengobatan, dan hanya perlu diobservasi secara rutin menggunakan foto Rontgen

Obat-obatan amphotericin B, caspofungin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur ini. Untuk kasus aspergillosis invasif, terapi kombinasi dari voriconazole dan caspofungin disarankan sebagai obat pilihan utama untuk pengobatan aspergillosis.

Selain observasi dan pemeberian obat-obatan anti jamur, pada kasus tertentu khususnya kasus aspergillosis yang parah biasanya dokter akan menyarankan melakukan tindakan bedah. 

Karena obat anti-jamur tidak cukup untuk mengatasi aspergillomas yang parah, operasi untuk mengangkat massa jamur adalah pilihan pengobatan pertama yang diperlukan ketika terjadi pendarahan di paru-paru. 

Karena operasi sangat berisiko, dokter mungkin menyarankan embolisasi sebagai gantinya. Meskipun prosedur ini dapat menghentikan pendarahan masif, tetapi pendarahan bisa saja terulang. Embolisasi umumnya dianggap sebagai pengobatan sementara.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut agar tehindar dari aspergillosis yang parah. 

Khususnya jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menggunakan masker wajah untuk menghindari paparan zat infeksi di udara. Semoga bermanfaat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Laflamme, MR. Healthline (2016). Aspergillosis. (https://www.healthline.com/health/aspergillosis)
Mayo Clinic (2014). Diseases and Conditions. Aspergillosis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aspergillosis/symptoms-causes/syc-20369619)
NHS Choices UK (2015). Health A-Z. Aspergillosis. (https://www.nhs.uk/conditions/aspergillosis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app