Apakah Makanan Pedas Memicu Timbulnya Sariawan Mulut?

Dipublish tanggal: Sep 30, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit

Stomatitis atau sariawan adalah salah satu penyakit radang mulut. Kondisi ini mempengaruhi selaput lendir, yang merupakan penutup kulit tipis pada permukaan bagian dalam mulut. Selaput menghasilkan lendir pelindung, serta melapisi sistem pencernaan, dari mulut ke anus.

Terjadinya sariawan dimulut dapat muncul dengan 2 hal diantaranya:

Dua bentuk utama stomatitis adalah herpes stomatitis, juga dikenal sebagai cold sore, dan stomatitis aphthous. Atau cancer sore.

Stomatitis aphthous

Sariawan jenis ini merupakan bagian dari penyebab stomatitis yang paling umum. Kondisi ini terdiri dari Luka berwarna putih pucat atau kekuningan dengan cincin luar berwarna merah. Luka dapat berkembang secara tunggal atau berkelompok dan biasanya terjadi di bagian dalam bibir atau pipi, atau di lidah.

Sariawan jenis ini menyebabkan sakit akut yang sementara. Dalam beberapa kondisi sariawan ini dapat sembuh dalam 4-14 hari. Dalam kasus yang lebih parah, yang merupakan sekitar 1 dari 10 dari semua kasus stomatitis, luka dapat bertahan hingga 6 minggu.

Penyebab sariawan tipe aphthosa:

  1. cedera kecil karena perawatan gigi, gigitan pipi yang tidak disengaja, atau cedera lainnya
  2. permukaan gigi yang tajam, kawat gigi, gigi palsu, atau retainer
  3. sensitivitas makanan terhadap stroberi, buah jeruk, kopi, coklat, telur, keju, atau kacang-kacangan
  4. respons alergi terhadap bakteri tertentu di mulut
  5. penyakit radang usus
  6. penyakit autoimun yang menyerang sel-sel di mulut
  7. sistem kekebalan tubuh yang  melemah
  8. kekurangan vitamin B-12, asam folat, zat besi, atau seng
  9. obat-obatan tertentu

Stomatitis herpes

Stomatitis herpes adalah luka kecil yang terasa menyakitkan, berisi cairan yang biasanya terjadi pada atau di sekitar bibir dekat tepi mulut yang Disebabkan oleh virus herpes (HSV)

Seseorang mungkin mengalami sensasi kesemutan atau terbakar sebelum sakit muncul, serta kelembutan. Sariawan jenis ini dapat mengering dan berkerak dengan membentuk  keropeng berwarna kuning.

Luka dingin cenderung bertahan selama sekitar 5-7 hari dan dapat hilang timbul juga sangat menular.

Apakah makanan pedas dapat menyebabkan sariawan?

Hampir setengah populais Orang indonesia menyukasi rasa pedas. Makanan pedas tentu dapat menambah nafsu makan dan memberikan rasa lebih nikmat bagi yang menyukainya.

Banyak orang mengonsumsi makanan pedas hingga lupa bahwa rasa panas dan pedas justru dapat mempengaruhi tubuh, contohnya pada sariawan yang saat ini dibahas.

Sariawan dapat menyebabkan efek panas di mulut sehingga dapat menimbulkan iritasi. Gigitan biji cabai yang pedas secara perlahan dapat merusak permukaan lidah dan rongga mulut. Peningkatan panas dan efek pedas yang lama pada rongga mulut dapat menyebabkan timbulnya sariawan. 

Namun tidak semua makanan pedas yang dikonsumsi secara langsung menyebabkam sariawan. Apabila kita makan dengan cara mengunyahnya dengan cepat, ini dapat menyebabkan sariawan apabila bibir tergigit dan menimbulkan luka. Luka tersebutlah yang membentuk sariawan, bukan karena rasa pedas,

Terdapat cara mudah bagi orang yang hobi makanan pedas dan mencegah munculnya sariawan. Minum atau kumur segelas air putih dingin setelah mengonsumsi makanan pedas untuk mencuci sisa-sisa rasa pedas dan sisa makanan di dalam mulut. Ini akan mencegah hawa panas dan sengatan rasa pedas yang dapat merusak rongga mulut.

Selalu amati jenis sariawan yang dialami. Sariawan akibat lainnya seperti akibat dari herpes memiliki bentuk yang berbeda dan dapat menular orang lian.

Apabila sariawan Anda selalu hilang timbul dan sulit sembuh, konsultasikan diri Anda ke dokter untuk menilai apakah adanya reaksi autoimun di dalam tubuh Anda. 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic Staff. (2015, May 15). Cold sores: Risk factors (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cold-sore/basics/risk-factors/con-20021310)
Mayo Clinic Staff. (2015, May 15). Cold sore: Definition (http://www.mayoclinic.com/health/cold-sore/DS00358)
Mayo Clinic Staff. (2015, March 19). Canker sore: Symptoms (http://www.mayoclinic.com/health/canker-sore/DS00354/DSECTION=symptoms)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app