Allylestrenol - Manfaat, Dosis dan Efek Samping
Dalam setiap kehidupan setiap manusia hormon memiliki pengaruh yang besar dalam membagi serta membawa pesan dan instruksi yang penting dari suatu kelompok sel ke kelompok sel yang lain. Hormon memiliki pengaruh dalam pengembangan, pertumbuhan, perubahan suasana hati, mengatur tubuh kita dalam memproses makanan, mengatur sistem metabolisme hingga mengatur fungsi jaringan. Selain itu, hormon juga memiliki fungsi dalam mengatur reaksi dalam menghadapi sesuatu.
Salah satu hormon penting dalam tubuh manusia adalah hormon progesteron. Hormon progesteron merupakan salah satu hormon yang berperan dalam memberi rangsangan serta mengatur beragam fungsi. Hormon progesteron berperan dalam menjaga kehamilan dan diproduksi pada bagian ovarium, plasenta dan kelenjar adreanal. Hormon progesteron membantu wanita untuk memasuki fase pembuahan serta mengatur siklus bulanan wanita.
Pada saat seorang wanita hamil, hormon produksi hormon progesteron akan meningkat drastis karena plasenta bayi akan memproduksi hormon ini dalam jumlah besar. Hormon progesteron berfungsi untuk merangsang pertumbuhan pembuluh darah di endometrium (lapisan rahim). Hal ini bertujuan untuk membuat dinding rahim siap untuk embrio yang dibuahi untuk dapat menempel dan berkembang pada dinding rahim.
Sayangnya setiap kondisi kesehatan wanita berbeda-beda sehingga produksi progesteron pada tiap-tiap wanita berbeda. Kadar progesteron yang kurang dalam darah dapat menyebabkan kelahiran prematur, oleh karena itu dokter kandungan seringkali meresepkan obat penguat kehamilan yang disebut Allylestrenol. Yang jadi pertanyaan adalah pada keadaan apa saja obat ini diresepkan? apakah obat ini aman untuk dikonsumsi dan efek samping apa saja yang dihasilkan dari penggunaan obat ini? Untuk lebih jelasnya, yuk disimak artikel yang satu ini.
Apa saja kegunaan obat Allylestrenol?
Allylestrenol adalah progestogen sintetis yang digunakan untuk mengobati keguguran dan persalinan prematur pada wanita. Penggunaan Allylestrenol hanya diindikasikan jika terbukti secara klinis terdapat kadar progesteron yang kurang di bawah normal. Penggunaan Allylestrenol tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak-anak perempuan di bawah usia 16 tahun.
Selain itu Allylestrenol digunakan untuk mengatasi kondisi-kondisi berikut: Mencegah terjadinya kelahiran prematur. Mencegah terjadinya keguguran atau abortus habitualis/ keguguran berulang. Menstruasi tidak lancar atau berhenti dalam waktu yang cukup lama. Di Jepang, obat ini digunakan untuk membantu pengobatan Benign Prostatic Hyperplasia pada pria, kondisi ini menyebabkan pembesaran prostat dan menyebabkan seorang pria kesulitan buang air kecil secara normal.
Allylestrenol tidak boleh digunakan pada orang dengan riwayat gangguan pembekuan darah, pendarahan vagina yang tidak terdiagnosis, abortus tidak lengkap (kehamilan dengan janin di dalamnya sudah meninggal sebelum usia kehamilan mencapai usia 28 minggu), kanker, stroke, gangguan hati berat, kehamilan dan hipersensitivitas (riwayat mengalami reaksi alergi).
Bagaimana dosis dan pemberian Allylestrenol?
Dosis Allylestrenol dan Cara Penggunaan Allylestrenol tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan dosis 5 mg per tablet. Perlu diingat informasi di bawah bukanlah pengganti petunjuk dokter, penggunaan Allylestrenol harus disertai resep dokter.
Sebagai informasi, dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
- Untuk mencegah persalinan prematur : Dosis maksimal adalah 40 mg per hari.
- Dosis untuk mencegah keguguran (penguat kandungan) Dosis: 5 mg tiga kali sehari. Selama 5 – 7 hari.
- Mengatasi abortus habitualis/ keguguran berulang Dosis: 5 – 20 mg per hari.
Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan, tetapi untuk mengurangi risiko mual dan muntah, sebaiknya diminum setelah makan.
Penggunaan obat ini tidak dapat dihentikan secara langsung karena efek timbal balik yang akan muncul. Konsultasikan dengan dokter Anda agar dokter dapat memahami kondisi tubuh Anda secara menyeluruh agar Anda dapat mendapatkan pengobatan yang optimal.
Apa saja efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan Allylestrenol?
- Perubahan gairah seksual, perubahan pada payudara, perubahan siklus menstruasi atau menstruasi yang tidak teratur (jarang).
- Gangguan pada sistem pencernaan seperti nafsu makan yang meningkat/ perubahan berat badan.
- Sakit kepala, depresi dan kelelahan.
- Retensi cairan, pembengkakan pada kaki, muncul jerawat, ruam kulit, gatal-gatal, demam dan pertumbuhan rambut berlebihan di sekujur tubuh.
Hentikan pengobatan jika ada kehilangan penglihatan, migrain, dan gangguan pembekuan darah yang tiba-tiba. Perhatian khusus harus diberikan pada pasien dengan riwayat epilepsi, migrain, asma, penyakit jantung atau ginjal, depresi, diabetes dan menyusui. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin saat meminum obat ini.
Interaksi Allylestrenol
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:
- Bila dikonsumsi dengan ketoconazole dapat meningkatkan kadar progesteron.
- Obat ini dapat meningkatkan kadar obat ciclosporin dalam darah.
- Bila dikonsumsi dengan obat phenobarbital, phenytoin, carbamazepinee dapat meningkatkan efek samping obat allylestrenol.
Perhatian
- Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan hati, radang pembuluh darah, perdarahan pada vagina, kanker atau stroke.
- Hentikan mengkonsumsi obat ini bila terjadi gejala-gejala seperti gangguan penglihatan, sesak napas, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal dan jantung.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan setelah mengkonsumsi obat ini.
- Beritahukan dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.