9 Jenis Peregangan Otot Untuk Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh

Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
9 Jenis Peregangan Otot Untuk Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh

Melakukan peregangan otot sangat penting untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh setelah selesai berolahraga. Peregangan yang paling umum dilakukan yaitu peregangan statis pasif. Peregangan statis pasif menjadi teknik peregangan otot paling efektif jika dilakukan menggunakan teknik yang baik.

Sedangkan untuk peregangan yang dapat membangun kekuatan tubuh yaitu dengan teknik peregangan dinamis aktif. Gerakan ini lebih bermanfaat sebagai pengikat gerakan fungsional ketika sedang melakukan olahraga. Gerakan ini bisa menghasilkan panas yang membuat otot lebih lentur.

Berikut ini ada 9 jenis peregangan otot yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh, yaitu:

Peregangan kaki, dada dan paha

Peregangan di bagian tubuh ini penting dilakukan untuk memberikan kekuatan tubuh. Cara yang dapat untuk Anda lakukan yaitu dengan melipat kaki-kaki ke belakang sampai dengan menyentuh bagian paha belakang. Setelah itu, pegang kaki kiri menggunakan tangan kiri.

Peregangan pada sendi gerak

Peregangan pada sendi gerak disebut sebagai stretching isometrik. Melalui peregangan ini, Anda dapat menolak peregangan dengan cara menarik otot pada posisinya. Jenis peregangan ini paling efektif dan aman dalam meningkatkan jangkauan sendi gerak, mempertahankan fleksibilitas dan memperkuat ligamen maupun tendon.

Peregangan dinamis

Stretching dinamis sering digunakan oleh para pelatih, atlet, instruktur maupun terapi fisik. Kegunaan dari peregangan ini yaitu untuk meningkatkan mobilitas saat berolahraga dan meningkatkan rentang fungsional. Manfaatnya sangat baik untuk menjaga otot selalu dalam keadaan lentur.

Peregangan pada bokong

Peregangan bokong dilakukan dengan membungkukkan badan lebih sedikit dan lakukan tumpukan berat badan ke arah kaki kiri. Setelah itu, luruskan kaki sebelah kanan ke depan menggunakan tumit yang menempel ke lantai.

Peregangan untuk otot pasif

Peregangan otot pasif dilakukan dengan menggabungkan peregangan statis, Peregangan ini disebut sebagai Proprioceptive Neuromuscular Facilitation.

Peregangan pundak, betis dan hamstring

Peregangan pada bagian pundak, betis dan hamstring dapat dilakukan dengan merentangkan kaki kiri dengan tumit yang menempel ke lantai. Biarkan jari menunjuk ke arah atas, setelah itu renggangkan lengan bagian kiri menyilang ke arah depan dada.

Peregangan otot yang cukup menantang

Peregangan yang paling efektif dilakukan namun cukup menantang yaitu dengan peregangan stretching statis. Meskipun dilakukan cukup menantang, namun tetap aman dilakukan. Biasanya peregangan otot jenis ini dilakukan ketika latihan kebugaran.

Peregangan otot pasif

Sebelum melakukan peregangan otot pasif, Anda diharuskan untuk mengendurkan otot sekaligus melakukan peregangan. Peregangan otot pasif bergantung terhadap kekuatan eksternal sebagai penahan. Sedangkan peregangan ini bisa dilakukan tanpa harus bekerja dengan keras.

Peregangan aktif untuk kontraksi otot

Peregangan aktif dapat dilakukan untuk kontraksi otot. Melalui peregangan aktif ini berguna mengendurkan otot. Karena peregangan ini menggunakan kekuatan sendiri, maka peregangan jenis ini memiliki risiko yang rendah.

Ketika Anda sedang melakukan peregangan otot, sangat disarankan bagi Anda untuk melakukan cara yang benar agar terhindarkan dari rasa nyeri. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan bernafas dengan nyaman. 

Sebab bagian otot tertentu membutuhkan oksigen. Anda juga harus menahan peregangan paling tidak 20 detik agar peregangan bisa berjalan maksimal.

Memang peregangan ini merupakan bagian yang sangat penting saat berolahraga. Oleh karena itu, biasakan melakukannya setiap kali melakukan olahraga. Kebiasaan ini berguna untuk mencegah otot agar tidak sampai cedera. Untuk panduan peregangan yang tepat, sangat baik jika Anda meminta bantuan instruktur atau pelatih olahraga. 


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Types of stretching. (n.d.). (http://web.mit.edu/tkd/stretch/stretching_4.html)
Mayo Clinic Staff. (2017). Stretching: Focus on flexibility. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/stretching/art-20047931)
American Council on Exercise. (n.d.). Flexible benefits. (http://www.acefitness.org/fitfacts/fitfacts_display.aspx?itemid=2610)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app