5 Info & Fakta Menarik tentang Vagina

Dipublish tanggal: Mei 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
5 Info & Fakta Menarik tentang Vagina

Berbicara tentang vagina kerap dianggap tabu karena identik dengan hubungan seksual. Padahal, vagina adalah salah satu bagian tubuh manusia dan memang sebagai organ pemuas hasrat seksual.

Ternyata masih banyak orang yang terkadang salah mengartikan bagian kewanitaan yang mana yang dikatakan sebagai vagina. Vagina adalah organ seksual pada wanita yang berbentuk lubang kecil yang terdiri dari otot yang menghubungkan rahim dengan organ luar seks yang lain seperti vulva.

Banyak orang salah anggapan antara itu benar vagina atau bukan. Terkadang yang dianggap vagina malah sebenarnya adalah vulva. Sedangkan vagina terletak jauh ke dalam vulva. Nyatanya meskipun mereka wanita, masih banyak yang tidak tahu tentang hal-hal yang menyangkut dengan vagina. 

Oleh karena itu, yuk kenali lebih dalam fakta-fakta penting seputar vagina berikut ini.

Fakta Penting Tentang Vagina

1. Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri

Vagina wanita sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Kesalahan dalam menjaga vagina dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit oleh bakteri dan jamur. Maka, wanita harus selalu memastikan daerah kewanitaannya tetap bersih.

Menjaga kebersihan vagina tidak perlu mencucinya dengan douche ataupun pembersih khusus vagina karena ternyata vagina mampu membersihkan dirinya sendiri. Di dalam vagina ada cairan yang akan keluar dari vagina untuk membersihkan vagina dari sel-sel mati atau benda asing yang lain. 

Oleh karena itu, anda dianjurkan untuk membersihkan bagian luar vagina menggunakan air hangat saja.  

2. Keputihan itu normal

Apa itu keputihan? Keputihan adalah adanya lendir yang keluar dari vagina secara alamiah untuk membersihkan dan melembabkan daerah seputar vagina. Keputihan normalnya terjadi pada perempuan yang masih mengalami menstruasi dan tidak semua keputihan dikatakan sebagai tanda penyakit serius yang dapat dilihat berdasarkan warna dari keputihan itu sendiri.  

Warna keputihan yang jernih dan bersih dengan jumlah yang tidak terlalu banyak maka itu adalah normal. Jika warna keputihan tersebut kekuningan atau kehijauan, gatal, berbau, dengan jumlah yang tidak biasa, maka Anda harus konsultasi ke dokter untuk memastikan itu biasa ataupun tidak.

3. Vagina mempunyai PH

Wanita memiliki pH vagina asam sekitar 4. Sedangkan laki-laki memiliki pH basa dengan air mani pria memiliki pH sekitar 8. PH asam dalam vagina berfungsi untuk melindungi vagina dari bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi. 

Anda disarankan untuk tidak menggunakan produk pembersih vagina karena dapat mengubah pH vagina tersebut.

Meskipun pria mempunyai pH basa dan wanita mempunyai pH asam, sperma pria tetap bisa bertahan hidup dalam vagina wanita yang mempunyai kondisi asam. Ada cairan alami dalam vagina untuk menetralkan lingkungan asam tersebut agar sperma dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita. 

Namun, berhubungan seks terlalu banyak juga dapat mempengaruhi pH vagina.

4. Bentuk vagina setiap orang berbeda

Mungkin sebagian wanita bertanya-tanya bagaimana bentuk vagina yang normal. Bentuk vagina setiap orang berbeda-beda, karenanya tak dapat dibandingkan. Setiap wanita mempunyai bentuk dan ukuran vagina yang berbeda-beda, termasuk bagian vulva, labia, klitoris, dan organ kewanitaan lainnya. 

Sebagian wanita mempunyai klitoris yang dekat dengan lubang vagina sedangkan yang lain sebaliknya.

5. Bentuk vagina berubah seiring usia

Vagina bisa kehilangan elastisitas dan pelumasnya tergantung pada pertambahan usia dan perubahan hormon ketika menopause. Wanita menopause bisa memiliki vagina yang lebih kecil dan sempit namun tidak terangsang secara seksual. 

Karena tidak aktif secara seksual, maka wanita menopause memiliki vagina yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya lebih baik. Jadi, bagi anda yang sudah tua, ada baiknya untuk tetap menikmati seks secara teratur.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wallen K, et al. (2011). Female sexual arousal: Genital anatomy and orgasm in intercourse. DOI: (https://dx.doi.org/10.1016%2Fj.yhbeh.2010.12.004)
Suschinsky KD, et al. (2012). Is sexual concordance related to awareness of physiological states? DOI: (https://doi.org/10.1007/s10508-012-9931-9)
Pendergrass PB, et al. (1996). The shape and dimensions of the human vagina as seen in three-dimensional vinyl polysiloxane casts. DOI: (https://www.karger.com/Article/Abstract/291946)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app