5 Alasan Kenapa Anda Harus Berhenti Konsumsi Makanan Kemasan dari Sekarang

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
5 Alasan Kenapa Anda Harus Berhenti Konsumsi Makanan Kemasan dari Sekarang

Makanan kemasan kerap menjadi andalan ketika Anda tidak sempat memasak untuk menu hari ini. Ada banyak makanan kemasan yang tersedia dan mungkin sering Anda beli hingga konsumsi, mulai dari jus, susu, daging olahan, buah-buahan, nugget, sosis, dan sebagainya. Namun, di balik semua kepraktisannya, ternyata ada banyak bahaya makanan kemasan yang diam-diam mengintai kesehatan Anda.

Bahaya makanan kemasan bagi kesehatan tubuh

1. Mengandung banyak bahan kimia buatan

Sebelum membeli makanan atau minuman dalam kemasan apa pun, pastikan untuk selalu membaca nilai informasi gizi yang tertera pada kemasannya. Anda mungkin sering menemukan berbagai nama bahan yang tidak umum. Nah, itu bisa jadi termasuk bahan kimia buatan yang sengaja ditambahkan dengan fungsi tertentu. 

Sejumlah makanan kemasan sering ditambahkan dengan pengawet, pewarna, penambah cita rasa, hingga pemanis buatan. Penambahan berbagai bahan kimia tersebut bertujuan agar cita rasa makanan kemasan tidak berubah dan daya simpannya lebih lama.

Meskipun sudah ada tulisan bahwa beberapa dari bahan kimia tersebut telah teruji, yakinkah Anda bahwa bahan-bahan tersebut akan diterima secara baik di dalam tubuh Anda? 

Nyatanya, penambahan beberapa pemanis buatan seperti sirup jagung tinggi fruktosa terhadap banyak bahan makanan dan minuman telah menjadi salah satu faktor risiko timbulnya obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan kanker.

2. Memicu obesitas

Dengan rasanya yang lezat dan disukai semua orang, makanan kemasan bak menjadi candu bagi banyak orang. Hal ini kerap dimanfaatkan oleh para produsen makanan untuk semakin membuat camilan dengan rasa manis, asin, dan berlemak yang disukai oleh mayoritas konsumen. 

Dibalut dengan kemasannya yang kecil dan menarik, tentu kian menambah daya pikat dan banyak dipilih masyarakat. Maka jangan heran bila nantinya Anda sampai tidak sadar sudah makan seberapa banyak makanan kemasan hari ini. 

Dilansir dari Medical News Today, sudah ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa makanan kemasan dapat membuat Anda makan lebih dari yang dibutuhkan. Berkat adanya bahan tambahan tadi, otak akan sulit memahami sinyal kenyang sehingga Anda tidak bisa berhenti makan makanan kemasan.

Bahkan terkadang, Anda mungkin sampai ketagihan ingin makan lagi dan lagi sampai kenyang. Tanpa sadar, Anda sudah makan berlebihan.

3. Kadar nutrisi yang rendah

Dibandingkan dengan makanan segar, makanan kemasan memiliki kandungan gizi yang jauh sangat rendah. Hal ini dikarenakan makanan kemasan melalui banyak proses selama tahap produksi, sehingga kandungan nutrisinya terus berkurang.

Untuk menggantikan nutrisi yang hilang tersebut, produsen kemasan makanan akan melakukan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Mulai dari serat, vitamin, hingga mineral sintesis. Namun, hal ini tetap saja tidak bisa menggantikan kebaikan nutrisi alami yang terkandung dalam makanan.

Baca Selengkapnya: Cara Membaca Label Informasi Nilai Gizi Pada Kemasan Makanan dan Minuman

4. Kandungan gula, garam, dan lemak trans yang tinggi

Dengan adanya gula, garam, dan lemak trans yang tinggi, tubuh Anda akan lebih rentan terserang berbagai macam penyakit. Ketiga kandungan tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh Anda jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih. 

Beberapa gangguan yang dapat muncul ialah gangguan metabolisme dan tingkat kalori yang tidak normal pada tubuh. Kondisi tersebut nantinya dapat memicu resistensi insulin, peningkatan kadar trigliserida, kadar kolesterol jahat, hingga penumpukan lemak pada hati dan rongga perut.

Beberapa bahaya makanan kemasan lainnya bagi tubuh antara lain:

  1. Meningkatkan volume darah
  2. Pembuluh darah menyempit
  3. Tekanan darah melonjak
  4. Kadar kolesterol jahat meningkat
  5. Meningkatkan risiko penyakit jantung 

Baca Selengkapnya: 5 Tips Menjauhi Lemak Trans yang Buruk Bagi Tubuh

5. Kemasan mengandung senyawa berbahaya

Menurut penelitian yang dimual dalam Journal of Epidemiology and Community Health, telah dibuktikan bahwa kemasan makanan mengandung berbagai bahan kimia yang dapat larut ke dalam makanan di dalamnya. Ketika Anda memakannya, tentu saja zat-zat kimia tersebut ikut masuk ke dalam tubuh.

Ada banyak ahan kimia yang terkandung dalam kemasan, salah satunya formaldehida atau biasa disebut formalin. Walaupun mungkin saja hanya sedikit bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh dan masih batas aman, tapi tetap saja bila dibiarkan terus-menerus formaldehida ini dapat memicu gangguan kesehatan bahkan kanker. 

Mengonsumsi makanan kemasan sebetulnya boleh-boleh saja, asalkan tetap tidak berlebihan. Jangan lupa seimbangkan juag dengan memperbanyak makan sayur dan buah-buahan agar Anda terhindar dari bahaya makanan kemasan dalam tubuh.

Baca Juga: Sebelum Dimakan, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Makanan Kaleng


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Food packaging chemicals 'may be harmful to human health'. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/272910)
Our Food: Packaging & Public Health. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3385451/)
Plastics and Food: Safety Concerns of Bisphenol A, Phthalates, and Teflon. WebMD. (https://www.webmd.com/food-recipes/features/cookware-plastics-shoppers-guide-to-food-safety#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app