Ruam Popok Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat

Dipublish tanggal: Jul 11, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 4 menit
Ruam Popok Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat

Penyebab Ruam Popok

Ruam ringan dapat disebabkan oleh efek pengeringan sabun.

  • Ruam Popok Akibat Kotoran

Kotoran yang tertinggal di kulit bisa sangat mengiritasi karena mengandung bakteri. Air seni saja tidak mengandung kuman di dalamnya dan biasanya tidak mengiritasi kulit. Ruam ini biasa terjadi pada skrotum atau di mana pun tinja dapat bersembunyi. Bisul kecil di sekitar anus seringkali berasal dari kontak tinja yang berkepanjangan.

  • Ruam Popok Akibat Amonia

Kotoran dan urin yang tertinggal dalam popok terlalu lama dapat menyatu menghasilkan amonia. Ini dapat menyebabkan luka bakar kimia ringan. Asap ketika Anda mengganti popok akan berbau seperti amonia. Ini lebih sering terjadi pada popok kain.

Ruam yang baru ditemukan di sekitar anus sering terjadi selama diare. Kotoran diare juga mengandung enzim yang mencerna makanan dan mengiritasi kulit.

  • Ruam Popok Akibat Ragi

Ruam akibat iritasi bisa mendapatkan infeksi sekunder dengan ragi. Infeksi ragi berwarna merah terang. Mereka bisa lecet dan menangis. Ujung popoknya pun tajam. Benjolan merah kecil atau bahkan jerawat dapat terjadi tepat di luar batas popok. Jika dirawat dengan benar, ruam popok semestinya dapat disembuhkan dalam 3 hari. Jika tidak, itu ada kemungkinan telah diserang oleh ragi. Obati dengan krim anti-ragi.

Bakteri juga dapat menyebabkan infeksi sekunder pada kulit yang teriritasi. Ini lebih jarang terjadi dari pada ruam ragi. Bakteri dapat menyebabkan luka, keropeng kuning, jerawat atau mengeringkan nanah. Mereka terlihat seperti impetigo, infeksi bakteri kulit lokal. Bisa juga menjadi benjolan merah yang menyakitkan (mendidih)

Infeksi bakteri menyebar ke kulit. Menimbulkan kemerahan yang menyebar dari luka. Area merah akan terasa sakit saat disentuh.

  • Staph Scalded Skin Syndrome

SSSS disebabkan oleh bakteri Staph. Yang umum ditemukan adalah bagian melepuh besar yang tersebar luas. Kulitnya merah cerah. Bayi yang mengalami SSS akan tampak sangat sakit.

Gejala Ruam Popok

  • Ruam ringan hanya berwarna merah muda dan kering.
  • Ruam yang parah berwarna merah. Di beberapa daerah, kulit bisa menjadi lecet atau bahkan berdarah.
  • Ruam merah muda tidak menyakitkan, tetapi yang lecet bisa sangat menyakitkan. Ini bisa menyebabkan bayi menangis dan kurang tidur.

Pencegahan Ruam Popok Berulang

  • Ganti popok lebih sering. Fokus untuk mencegah kontak kulit dengan tinja.
  • Bilas kulit bayi Anda dengan banyak air hangat saat membersihkan kotoran. Jangan bergantung pada tisu popok saja untuk membersihkan kulit.
  • Pastikan untuk membersihkan kotoran dari semua lipatan kulit. Membersihkan skrotum bisa sedikit menantang karena sulit.

Kapan Harus Memanggil Bantuan Medis Untuk Ruam Popok

  • Kulit merah cerah yang terkelupas 
  • Demam dan terlihat terinfeksi (kemerahan dan menyebar)
  • Usia kurang dari 1 bulan dengan lepuh air kecil atau jerawat banyak
  • Usia kurang dari 1 bulan dan terlihat terinfeksi (keropeng kuning, kemerahan)
  • Usia kurang dari 1 bulan dan terlihat atau bertindak abnormal 

Hubungi Dokter Dalam 24 Jam

  • Jerawat, lepuh, bisul, keropeng kuning, atau luka terbuka

Hubungi Dokter Selama Jam Kerja

  • Ruam sangat kasar atau berdarah
  • Ruam telah menyebar ke luar area popok
  • Ruam tidak membaik setelah 3 hari menggunakan krim ragi

Saran Perawatan untuk Ruam Popok

1. Yang Harus Anda Ketahui Tentang Ruam Popok:

  • Ruam popok sangat umum terjadi pada bayi.
  • Seringkali disebabkan karena tidak segera membersihkan tinja dari kulit
  • Kotoran merupakan pemicu iritasi yang kuat pada kulit.

Berikut ini beberapa saran perawatan yang harus membantu.

2. Ganti Lebih Sering:

  • Ganti popok lebih sering untuk mencegah kontak kulit dengan tinja.
  • Anda mungkin ingin bangun sesekali di malam hari untuk mengganti popoknya.

3. Bilas dengan Air Hangat:

  • Bilas kulit bayi dengan banyak air hangat setiap kali mengganti popok.
  • Cuci dengan sabun ringan (seperti Dove) hanya setelah buang air besar. Alasan: Menggunakan sabun sering kali dapat mengganggu penyembuhan.
  • Jangan gunakan tisu popok. Alasan: Dapat meninggalkan lapisan bakteri pada kulit.

4. Biarkan Bagian Pantat Bayi Terkena Udara:

  • Paparkan bagian pantat bayi Anda ke udara sebanyak mungkin.
  • Pasang popok dengan longgar di bagian pinggang untuk membantu terkena udara.
  • Saat tidur, lepaskan popok dan letakkan anak Anda di atas handuk. Alasan: Kulit kering dapat mengurangi risiko infeksi jamur.

5. Krim Anti Ragi:

  • Sebagian besar ruam popok dapat muncul setelah 3 hari menggunakan air hangat dan terpapar udara. Jika Anda sudah mencoba ini atau ruamnya berwarna merah terang, kemungkinan besar infeksi jamur.
  • Beli krim anti-ragi (seperti Lotrimin.) Tidak perlu resep. Gunakan krim ini 3 kali sehari.

6. Kulit Lecet - Perawatan:

  • Jika lecet, rendam dalam air hangat selama 10 menit. Tambahkan 2 sendok makan (30 mL) baking soda ke dalam bak air hangat. Lakukan ini 3 kali sehari.
  • Kemudian, oleskan salep anti-ragi (seperti Lotrimin) pada ruam.

7. Obat Nyeri:

  • Untuk membantu mengatasi rasa sakit, berikan produk asetaminofen (seperti Tylenol).
  • Pilihan lain adalah produk ibuprofen (seperti Advil). Hindari ibuprofen untuk usia di bawah 6 bulan. Gunakan sesuai kebutuhan.
  • Usia kurang dari 3 bulan. Jangan menggunakan obat penghilang rasa sakit kecuali dokter Anda mengatakan sebaliknya. Periksakan anak Anda jika ruam menyebabkan banyak rasa sakit.

8. Luka atau Keropeng Setelah Perawatan Penis:

  • Gunakan salep antibiotik (seperti Polisporin). Tidak perlu resep. Lakukan ini 3 kali sehari.

Alasan: Luka adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan buang air kecil terasa sakit.

9. Ruam Akibat Diare - Gunakan Salep Pelindung:

  • Jika anak Anda mengalami diare dan ruam di sekitar anus, gunakan salep pelindung. Contohnya adalah Vaseline atau Desitin.
  • Ini untuk membentuk penghalang antara kulit dan tinja. 

Perhatian: Cuci kulit sebelum memakainya.

10. Apa yang Perlu Diketahui Sebelumnya:

  • Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar ruam popok lebih baik dalam 3 hari.
  • Jika ruam tidak membaik, kemungkinan telah terjadi infeksi jamur.

11. Hubungi Dokter Jika:

  • Ruam tidak membaik setelah 3 hari menggunakan krim ragi
  • Ruam mulai terlihat terinfeksi (dengan luka dan keropeng)

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rash on a baby's face: Pictures, causes, and treatments. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323172.php)
Baby Rash: Causes, Types, Treatments, Prevention. Healthline. (https://www.healthline.com/health/how-to-spot-and-take-care-of-your-babys-rash)
Newborn Rashes and Skin Conditions - Common Rashes in Babies. WebMD. (https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-skin-rashes)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app