Yuk, Ketahui Makanan Penyebab Sembelit Saat Berpuasa

Yuk, Ketahui Makanan Penyebab Sembelit Saat Berpuasa
Dipublish tanggal: Sep 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ada beerapa jenis makanan tertentu yang membuat Anda lebih mudah mengalami gangguan pencernaan. Sembelit merupakan salah satu gangguan pencernaan saat berpuasa. Nah, agar pencernaan tetap lancar, mari kita cari tahu beberapa makanan yang harus di kurangi saat sahur atau berbuka puasa. 

Ketika menjalankan puasa Ramadhan satu bulan penuh, tentunya tubuh kita kurang asupan cairan dan serat. Selain karena kurang asupan dan serat, sembelit juga bisa terjadi karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan tertentu. Yuk, caritahu beberapa makanan penyebab sembelit saat berpuasa!

Berbagai Makanan Penyebab Sembelit

Agar saat berpuasa tidak sembelit, Anda perlu membatasi konsumsi makanan berikut ini :

Daging Merah

Mengonsumsi daging merah terlalu banyak saat buka puasa bisa menyebabkan sembelit. Kandungan protein dan lemak yang tinggi dari daging membuatnya lebih sulit dan lama dicerna oleh tubuh.  Akibatnya, sembelit pun menyerang pencernaan Anda.

Susu dan Produk Olahan Susu

Tingginya kadar protein dan laktosa di dalam susu beserta produk olahannya seperti keju, yoghurt, dan es krim dapat memicu sembelit. Bila tak ingin mengalami keluhan tersebut, cobalah batasi porsinya agar tidak berlebihan.

Makanan Cepat Saji

Datang ke acara buka puasa bersama (bukber) di restoran cepat saji selama beberapa hari bikin Anda terus menyantap burger atau piza yang dijual di restoran tersebut. Padahal, burger, piza, dan makanan cepat saji lainnya rendah serat dan tinggi lemak, yang bisa bikin Anda kesulitan buang air besar alias sembelit.

Makanan Tinggi Gula 

Kolak, es buah dan sirup adalah tiga menu buka puasa yang jarang absen dari meja makan. Padahal, terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula seperti itu bisa membuat Anda sembelit! Memang, mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka mampu mengisi ulang energi yang hilang saat berpuasa. Namun, jangan mengonsumsinya berlebihan. Lagi pula, makanan-makanan tersebut juga tidak mengandung serat yang berguna bagi saluran cerna Anda.

Gorengan 

Renyah dan gurihnya gorengan memang bisa meningkatkan nafsu makan saat berbuka puasa. Sayangnya, jajanan ini mengandung kadar lemak yang tinggi sehingga sulit dicerna tubuh. Akibatnya Anda bisa mengalami sembelit. Anda memang tidak dilarang untuk makan gorengan. Namun,  jangan konsumsi berlebihan. Anda tentu tak ingin mengalami sembelit dan gangguan lain saat puasa gara-gara terlalu banyak makan gorengan saat sahur atau berbuka, bukan?

Telur

Telur kaya akan protein tapi sayangnya tidak mengandung serat untuk membantu kinerja pencernaan. Anda boleh-boleh saja Anda menjadikan telur sebagai lauk berbuka. Namun, kombinasikan pula dengan konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah-buahan.

Makanan Olahan

Sosis, kornet, ham, sarden, tuna kalengan dan daging olah dalam kemasan lainnya memiliki nilai praktis yang tinggi dan rasa yang lezat. Namun di balik itu, jenis makanan ini memiliki kadar lemak dan garam yang tinggi sehingga akan membebani saluran pencernaan. Bila Anda tidak mengimbanginya dengan makan sayur atau buah dalam jumlah cukup, Anda akan mudah terserang sembelit.

Cara Mengatasi Sembelit

Sembelit yang terjadi saat puasa sangat mengganggu dan membuat Anda sering tidak nyaman. Berikut tips mengatasi sembelit di bulan puasa yang bisa Anda coba:

Menambah Asupan Makanan Berserat

Perbanyak konsumsi makanan berserat. Jangan hanya berfokus pada makanan atau minuman yang manis saja saat berbuka. Nyatanya, Anda juga butuh sayur, buah, dan biji-bijian untuk menyehatkan saluran pencernaan.

Memperbanyak Minum Air Putih

Cara mengatasi sembelit saat puasa yang pertama adalah menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan dapat membuat Anda menjadi sembelit, jadi pastikan untuk minum air yang cukup. Sempatkan minum 3-4 gelas dengan selang waktu masing-masing 5-10 menit Saat sahur. Selain minum air yang banyak, anda juga bisa mencoba minum air berkarbonasi untuk membantu rehidrasi dan membuat pencernaan lancar.

Olahraga Rutin

Rutin berolahraga setiap hari dalam seminggu dapat mengatasi sembelit saat puasa. Anda bisa melakukannya setelah tarawih atau sore hari menjelang berbuka puasa. Aktivitas fisik dapat meningkatkan aktivitas otot di usus. Jadi, buat tubuh Anda tetap fit dengan berolahraga secara rutin. Jika belum berolahraga, konsultasikan dengan dokter, apakah Anda cukup sehat untuk olahraga.

Makan Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti bayam, kubis Brussel dan brokoli tidak hanya diperkaya serat tetapi juga menjadi sumber vitamin C, vitamin K, dan folat. Sayuran ini dapat mengatasi sembelit di bulan puasa, dengan membantu mendorong tinja, yang membuatnya lebih mudah melewati usus.

Mulailah mengurangi konsumsi makanan di atas agar terhindar dari sembelit saat berpuasa. Dan mulailah melengkapi menu saat sahur dan berbuka dengan makanan berserat, kaya vitamin C, dan minum air putih yang banyak minimal 8 gelas per hari.

Sembelit saat puasa memang terkesan sepele. Namun, bila keluhan ini dibiarkan tanpa penanganan, tak hanya ibadah Anda yang terganggu, kesehatan pencernaan Anda juga terancam. Lakukan beberapa tips di atas. Jika setelah beberapa hari keluhan tak kunjung membaik, segera berobat ke dokter.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
2015 – 2020 Dietary Guidelines for Americans. (2015). (https://health.gov/dietaryguidelines/2015/guidelines/)
Stein V. (2018). As the keto diet gains popularity, scientists explain what we do and don’t know. (https://www.ucsf.edu/news/2018/08/411526/keto-diet-gains-popularity-scientists-explain-what-we-do-and-dont-know)
Mayo Clinic Staff. (2019). The truth behind the most popular diet trends of the moment. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/weight-loss/in-depth/the-truth-behind-the-most-popular-diet-trends-of-the-moment/art-20390062)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app