Travatan: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 7, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Obat Travatan

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tetes mata

Kandungan:

Travoprost ophthalmic

Apakah Obat Travatan Itu?

Travatan merupakan nama merek obat yang mengandung travoprost ophthalmic. Obat ini merupakan analog dari prostaglandin. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan mengurangi tekanan pada mata dengan menambah jumlah cairan yang mengairi mata. 

Travatan berbentuk obat tetes mata. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati glaukoma terbuka dan hipertensi okular, penyebab lain tekanan tinggi pada mata.

Travatan dapat menyebabkan perubahan bertahap pada warna mata, warna kelopak mata dan bulu mata bersamaan dengan tumbuhnya bulu mata kamu. Perubahan warna pada mata biasanya menjadi warna coklat dan hal ini terjadi secara perlahan bahkan bisa dalam berbulan-bulan dan kamu mungkin tidak mengetahui perubahan ini. 

Perubahan warna pada mata ini sifatnya permanen bahkan setelah pengobatan selesai. Hal ini mengakibatkan perlunya kosmetik yang berbeda untuk mata yang sedang atau telah diobati dan mata normal. 

Hati-hati ketika meneteskan obat mata, jangan sampai alat penetas menyentuh permukaan kulit atau mata. Jika alat penetas terkontaminasi, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi pada mata dan hal terburuknya adalah dapat terjadi kerusakan pada mata hingga kehilangan penglihatan.

Jika dokter meresepkan travatan dan obat lainnya yang perlu diteteskan juga ke mata, beri jeda sekitar 5 menit setelah meneteskan travatan.

Efek samping dari obat Travatan 

Terdapat efek samping yang mungkin kamu rasakan setelah menggunakan travatan. Mulai dari efek samping ringan, berat hingga reaksi alergi. Beberapa efek samping ringan penggunaan travatan yaitu:

  1. Sakit, gatal atau kemerahan pada mata
  2. Kelopak mata menebal
  3. Pandangan kabur

Sementara efek samping berat yang mungkin terjadi yaitu:

  1. Mata bengkak, kemerahan, terasa tidak nyaman, kering atau berkerak. Hal ini bisa jadi merupakan pertanda infeksi;
  2. Kelopak mata terasa gatal, merah hingga bengkak;
  3. Lebih sensitif terhadap cahaya;
  4. pandangan berubah lebih kabur;
  5. Setelah menggunakan obat, mata terasa terbakar, panas, atau iritasi.

Pertanda jika kamu alergi terhadap obat tetes mata ini yaitu gatal-gatal, susah bernafas atau bengkak pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan. Jika muncul efek samping berat dan reaksi alergi segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat oleh ahli kesehatan.

Cara penggunaan Travatan 

Sebelum menggunakan obat tetes mata ini, kamu perlu tahu apakah obat ini aman dan resiko apa saja yang mungkin kamu hadapi selama menggunakannya. Sampaikan pada dokter riwayat kesehatan kamu seperti:

  1. Pernah mengalami pembengkakan atau infeksi pada mata;
  2. Memiliki masalah pada retina;
  3. Pernah melakukan operasi pada mata atau mata pernah terluka dan mengenai lensa mata.

Penggunaan obat pada ibu hamil belum diketahui apakah berbahaya atau tidak. Begitu pula pada ibu menyusui. Tidak diketahui apakah travatan akan mengalir melalui ASI

Sebaiknya konsultasikan pada dokter sebelum penggunaan obat jika kamu berencana hamil, sedang hamil atau menyusui. Batas usia yang diizinkan untuk menggunakan travatan minimal 16 tahun.

Gunakan travatan sesuai dengan anjuran dokter. Selain itu kamu dapat membaca petunjuk yang biasanya ada pada label kemasan. Jangan gunakan obat tetes ini melebihi atau mengurangi dosis serta menggunakan dalam jangka waktu lebih dari yang disarankan oleh dokter.

Dosis yang diberikan biasanya satu tetes pada mata yang sedang sakit setiap malam saat akan tidur. Tetap ikuti anjuran dokter untuk dosis penggunaan obat yang tepat. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum meneteskan obat ke mata. 

Jika kamu pengguna lensa kontak, lepas lensa kontak sebelum meneteskan obat. Kemudian tunggu setidaknya 15 menit sebelum menggunakan lensa kontak kembali. 

Meneteskan obat mata saat menggunakan lensa kontak dapat mengakibatkan perubahan warna pada lensa kontak. Simpan obat pada suhu sejuk dan jauhkan dari kelembaban, panas dan cahaya. Setelah menggunakan obat tetes selalu tutup rapat botol. 

Jika kamu kelupaan jadwal penggunaan obat tetes mata sebaiknya kamu lupakan jadwal yang terlewat. Gunakan obat pada jadwal berikutnya. Overdosis terhadap obat ini jarang terjadi dan mungkin tidak berbahaya. 

Namun jika hal tersebut terjadi segera periksa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Ingat, selalu jauhkan obat tetes ini jauh dari jangkauan anak-anak, tidak berbagi pakai obat tetes mata dengan orang lain dan selalu gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter. 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Travatan (travoprost ophthalmic) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/travatan-travoprost-ophthalmic-343607)
Travatan (Travoprost): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/travatan-drug.htm)
Travatan: Uses, Dosage & Side Effects. Drugs.com. (https://www.drugs.com/travatan.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app