Tips Untuk Menghilangkan Koreng yang Meninggalkan Bekas

Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Luka adalah hal wajar yang pasti pernah dialami setiap orang. Luka diakibatkan dari cedera yang diakibatkan dari beberapa kondisi seperti kecelakaan, luka pasca operasi, luka bakar dan masih banyak lagi. 

Dari luka ini kemudian muncul koreng yang merupakan reaksi alami pada tubuh supaya area kulit yang terdapat luka terhindar dari infeksi, ini adalah salah satu bentuk proses penyembuhan. 

Namun kadang kala koreng meninggalkan beberapa keluhan seperti gatal, iritasi dan bahkan meninggalkan bekas yang cukup mengganggu dari sisi penampilan.

Beberapa jenis koreng atau bekas luka

  • Bekas luka normal, tidak terlalu mencolok, kecil dan rata dengan kulit.
  • Bekas luka hipertrofik, agak mencolok dengan warna merah dan tebal.
  • Bekas luka keloid, sangat mencolok dan tebal, berwarna merah atau gelap (lebih gelap dari warna kulit) serta area nya lebih besar dari luka itu sendiri.

Tips untuk menghilangkan Koreng yang meninggalkan bekas

Selain penggunaan obat obatan khusus, ada juga perawatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan koreng yang meninggalkan bekas. 

Memang tidak bisa hilang sepenuhnya tapi paling tidak akan dapat sangat membantu mengembalikan penampilan. Penanganan ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau dokter bedah plastik.

Suntikan kortikosteroid

dilakukan dengan cara menyuntikkan kortikosteroid ke dalam bekas luka. Cukup efektif untuk membantu meratakan bekas luka. 

Diberikan beberapa kali dalam satu minggu untuk interval 4 sampai 6 minggu. Penyuntikan ini cukup membantu penampilan pada bekas luka hipertrofik dan keloid.

Gel silikon

dilakukan dengan cara menempelkan lembaran gel silikon ke bekas luka selama 12 jam per hari selama 3 bulan supaya radang berkurang serta meminimalkan keloid atau bekas luka hipertrofik. 

Jika tertarik menggunakan perawatan dengan gel silikon ini, ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kulit supaya bisa mengetahui bagaimana cara melakukan berbagai perawatan silikon untuk luka bekas luka.

Prosedur operasi

dilakukan dengan cara melakukan operasi pembedahan untuk memperbaiki penampilan supaya dapat merubah posisi, lebar dan jaringan luka. 

Prosedur ini hanya efektif pada bekas luka hipertrofik, walaupun ada resiko bekas luka dapat memburuk setelah operasi. 

Namun sebaiknya hindari melakukan prosedur ini untuk keloid karena akan setelah operasi bisa dipastikan keloid akan tumbuh kembali.

Perban tekan

dilakukan dengan cara menggunakan perban tekan yang memang khusus untuk bekas luka pada area bekas luka setiap hari selama 6 sampai 12 bulan lamanya. 

Tujuannya adalah untuk melembutkan bekas luka sehingga dapat memperbaiki penampilan. Perban tekan seringkali dikombinasikan dengan gel silikon. Paling sering digunakan pada orang dengan bekas luka bakar.

Terapi laser

dilakukan dengan cara menggunakan laser untuk mengurangi warna kemerahan yang terjadi pada bekas luka. 

Bekerja untuk mengurangi lapisan bekas luka yang terjadi pada atas kulit supaya dapat merangsang produksi kolagen. Jika Anda tertarik menggunakan terapi ini sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu.

Dermal Fillers

dilakukan dengan cara menyuntikan dermal filler ke dalam dermis kulit yang berguna untuk membantu pengencangan kulit dan membuat remaja kembali. 

Perawatan dermal filler ini cukup efektif namun harganya cukup mahal dan harus dilakukan berulang kali supaya bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Skin Needling

dilakukan dengan cara memasukkan jarum yang sangat tipis ke kulit yang kegunaannya adalah merangsang peremajaan kulit. 

Cukup efektif untuk menghilangkan koreng yang meninggalkan bekas. Sering dikenal juga dengan microneedling, dan harus dilakukan dengan berulang supaya mendapatkan hasil yang diinginkan.

Radioterapi

dilakukan dengan cara menggunakan radiasi dalam dosis yang rendah supaya bekas luka bisa hilang dan meminimalisir kambuh kembali. Sangat efektif untuk keloid dan bekas hipertrofik yang terjadi pasca operasi. 

Sebagian besar penanganan dengan menggunakan metode ini berhasil dengan tingkat keberhasilan sebesar 70% dari total kasus yang ditangani. 

Namun radio terapi dapat memberikan efek samping seperti kulit memerah, nyeri, kulit kering, untuk meningkatkan (walaupun jarang) risiko kanker. Dengan tingkat resiko yang seperti ini, radioterapi biasanya hanya digunakan pada kasus yang berat saja.

Krim, salep atau gel

dilakukan dengan cara dioleskan pada bekas luka. Dalam kebanyakan penanganan, metode pengobatan ini mengandung antihistamin atau steroid sehingga membuat luka menjadi cenderung gatal dan menjadi sensitif. 

Tabir Surya

dilakukan dengan cara dioleskan pada bekas luka yang sangat berguna untuk meminimalkan bekas luka supaya tidak terlihat. 

Sebaiknya menggunakan tabir surya dengan SPF minimum 15 dan hindari berjemur atau terkena sinar matahari terlalu lama.

Selain itu gaya hidup sehat juga bisa meminimalisir bekas luka, karena tubuh akan tercukupi nutrisinya dan akan merangsang produksi kolagen yang cukup efektif menghilangkan bekas luka.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Winter GD. (2006). Some factors affecting skin and wound healing. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16752710)
What's a scab? (n.d.). (http://kidshealth.org/en/kids/scab.html)
Shinzato T, et al. (2015). A new method that enables complete removal of scabs at buttonhole entry sites. (https://www.karger.com/Article/Abstract/431166)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app