Terapi Oksigen Hiperbarik: Solusi Mengatasi Luka yang Tak Kunjung Pulih

Dipublish tanggal: Mei 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Terapi Oksigen Hiperbarik: Solusi Mengatasi Luka yang Tak Kunjung Pulih

Keberadaan oksigen sangat bermanfaat untuk metabolisme dan aktivitas dalam tubuh. Inilah yang coba ditawarkan oleh terapi oksigen hiperbarik. Terapi ini merupakan metode pengobatan dengan cara menempatkan pasien ke dalam ruangan yang memiliki tekanan udara tiga kali lebih tinggi dari tekanan atmosfer normal yang di dalamnya mengandung 100% oksigen murni. Dengan berada di ruangan yang bertekanan tinggi, membuat paru-paru pasien dapat lebih banyak menyerap oksigen.  

Kita tahu bahwa keberadaan oksigen dalam tubuh sangat penting untuk memperbaiki jaringan rusak serta mempertahankan kondisi jaringan. Oksigen ini dibawa oleh sel darah merah yang mengalir di seluruh tubuh. Oleh karena itu, dengan meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh akan membuat pengobatan pasien lebih efektif.  

Prosedur Pengobatan Terapi Oksigen Hiperbarik

Sebelum menjalani terapi, pasien akan diminta untuk tidak menggunakan bahan-bahan tertentu yang mudah terbakar pada tubuhnya, seperti produk kecantikan maupun kosmetik yang menggunakan bahan hidrokarbon. Bahan ini memiliki risiko tinggi terbakar ketika bereaksi dengan oksigen.  

Untuk prosedur pengobatan, pasien akan ditempatkan pada ruang hiperbarik. Ada dua jenis ruang hiperbarik yang digunakan yaitu multiple dan monoplace hyperbaric chamber. 

Untuk monoplace, hanya dapat menampung satu orang saja. Sementara ruangan multiple dapat menampung banyak orang bahkan hingga 20 orang. Posisi pengobatan umumnya dilakukan dengan duduk santai maupun berbaring.  

Tidak perlu rawat inap ketika melakukan terapi, karena pengobatan umumnya hanya memakan waktu selama dua jam saja. Selama terapi, petugas akan menaikkan tekanan udara ruangan hiperbarik secara perlahan hingga tekanan yang diperlukan untuk si pasien. 

Jika merasakan gendang telinga tertekan, Anda sebaiknya menguap maupun menelan ludah untuk meredakan rasa tertekan pada gendang telinga. Jika telah selesai, tekanan dalam ruangan akan diturunkan perlahan hingga pada tekanan atmosfer normal. Setelah terapi, pasien sebaiknya beristirahat hingga dapat beraktivitas seperti biasanya.

Penyakit yang Bisa Diterapi dengan Oksigen Hiperbarik

Keracunan Gas Karbon Monoksida
Keberadaan karbon monoksida dalam darah dapat menyebabkan aliran oksigen dalam darah tidak lancar, akibatnya pasien mengalami kegagalan pernapasan dan berimbas pada gangguan fungsi organ tubuh. Dengan terapi gas oksigen bertekanan tinggi, keberadaan gas monoksida dalam tubuh dapat dihilangkan agar kinerja tubuh kembali lancar.

Menyembuhkan Bekas Luka
Luka kronis pada pasien diabetes maupun ulkus dekubitus dapat menyebabkan luka yang normalnya dapat sembuh dengan sendirinya tidak dapat sembuh dan menutup kembali. Keberadaan oksigen akan membantu mempercepat penyembuhan karena jaringan yang berperan menutup luka membutuhkan banyak asupan oksigen.

Dekompresi
Penyakit dekompresi merupakan keadaan dimana terjadi perubahan tekanan udara yang mengakibatkan aliran darah dalam tubuh terhambat. Akibat perubahan tekanan udara yang tiba-tiba di luar tubuh, terbentuk gelembung udara di dalam emboli atau pembuluh darah

Cedera dekompresi bisa diakibatkan oleh penerbangan, menyelam, cedera otak. Terapi oksigen berfungsi untuk mengecilkan gelembung yang terbentuk ini.

Efek Samping Terapi

Meski sangat jarang terjadi, namun beberapa efek samping berikut mungkin saja bisa terjadi akibat tekanan udara tinggi di dalam ruangan. Beberapa efek samping seperti cedera paru, kejang, pecahnya gendang telinga dan penglihatan terganggu sementara.

Terapi ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan riwayat:

Hasil yang Diharapkan

Sesi untuk pengobatan luka umumnya dibutuhkan sebanyak 25 hingga 30 kali. Biasanya, apabila kondisi Anda semakin kronis, Anda akan membutuhkan lebih banyak sesi.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Indications for hyperbaric oxygen therapy. Undersea & Hyperbaric Medical Society. http://membership.uhms.org/?page=Indications.
Liu R, et al. Systematic review of the effectiveness of hyperbaric oxygenation therapy in the management of chronic diabetic foot ulcers. Mayo Clinic Proceedings. 2013;88:166.
Hyperbaric oxygen therapy: Don't be misled. U.S. Food and Drug Administration. http://www.fda.gov/forconsumers/consumerupdates/ucm364687.htm.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app