Tanda Alergi Seafood yang Terjadi pada Banyak Orang

Dipublish tanggal: Agu 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 5, 2020 Waktu baca: 2 menit
Tanda Alergi Seafood yang Terjadi pada Banyak Orang

Seafood sudah terkenal sebagai jenis makanan yang memiliki kandungan protein sangat tinggi. Wajar bila sebagian orang ada yang tidak cocok dengan makanan seafood. 

Seafood dapat menimbulkan alergi karena respons sistem imun tubuh pada tropomyosin. Antibodi melepas bahan kimia untuk melakukan serangan balik pada tropomyosin.

Tropomyosin banyak Anda jumpai pada seafood jenis tiram, udang, kepiting maupun kerang. Orang yang mengalami alergi makanan seafood tentunya ditandai dengan beberapa gejala yang mudah untuk dikenali. 

Semua orang yang mengalami alergi seafood akan mengalami tanda yang sama. Untuk itu Anda bisa mengetahui gejala alergi yang ditimbulkan dari seafood, yaitu:

Sebelum alergi menyerang tubuh, sebaiknya Anda melakukan pencegahan seperti langkah-langkah berikut:

Hindari tempat yang menjual seafood

Dari jarak yang cukup jauh, masakan seafood sudah tercium oleh hidung. Oleh sebab itu, jika dari aroma saja Anda tidak menyukainya dan trauma dengan alerginya, maka sebaiknya Anda menghindari tempat yang menjual seafood. Hal ini untuk meminimalisir agar Anda tidak mengalami alergi.

Selalu baca label kemasan

Membaca label kemasan makanan yang ingin Anda beli sangatlah penting. Hal ini untuk memastikan makanan yang Anda beli tidak mengandung bahan-bahan seafood. 

Juga agar makanan tidak terkontaminasi seafood yang dapat menimbulkan alergi.

Pilih tempat makan yang tepat

Memiliki alergi makanan memang cukuplah menyebalkan. Salah satunya Anda harus benar-benar jeli dalam memilih tempat makan. 

Apabila Anda membeli makanan di tempat makan yang terdapat seafood, maka sangat mungkin makanan yang Anda pesan terkontaminasi seafood melalui alat masak yang digunakan.

Jaga jarak dengan seafood

Seafood yang sudah dimasak memang memiliki aroma khas. Tidak semua orang alergi disebabkan karena makan seafood saja. 

Akan tetapi orang yang hanya menghirup uap masakan seafood pun juga bisa menimbulkan alergi. Jika Anda adalah orang yang mengalami hal ini, sebaiknya selalu jaga jarak dengan seafood.

Cobalah konsumsi obat dari resep dokter

Apabila Anda ingin mencicipi seafood namun terhalang alergi, Anda bisa datang dan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan resep obat yang tepat agar alergi seafood tidak Anda alami lagi. 

Namun jika resep obat yang dokter berikan tidak manjur, sebaiknya Anda menunda keinginan untuk makan seafood daripada alergi menyiksa Anda nantinya.

Alergi memang bukanlah penyakit bahaya. Namun sayangnya alergi sering mengganggu kenyamanan bagi siapa pun yang mengalaminya. Selain dapat mengganggu kesehatan, alergi juga dapat mengganggu aktivitas seseorang. Untuk itu, pencegahan terhadap alergi haruslah dilakukan dengan cara yang tepat agar alergi segera teratasi.

Meskipun alergi tersebut nantinya dapat menghilang dengan sendirinya, namun ada juga beberapa orang yang memiliki alergi berkelanjutan hingga tingkat yang lebih parah. 

Karena itulah penting bagi Anda untuk segera melakukan tindakan supaya alergi yang Anda alami tidak berkelanjutan dan membuat aktivitas harian Anda terganggu. Dengan tips di atas, Anda bisa mencobanya.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shellfish allergy. Food Allergy and Research Education. https://www.foodallergy.org/common-allergens/shellfish.
Commins SP, et al. Food intolerance and food allergy in adults: An overview. https://www.uptodate.com/contents/search.
Papadakis MA, et al., eds. Rheumatologic, immunologic, & allergic disorders. In: Current Medical Diagnosis & Treatment 2018. 56th ed. New York, N.Y.: McGraw-Hill Education; 2017. http://accessmedicine.mhmedical.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app