Shingles - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyakit shingles atau disebut juga sebagai Herpes Zoster dalam dunia medis merupakan penyakit inflamasi yang menyerang kulit akibat infeksi primer dari virus yang sama pada penyakit cacar air.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama pada  pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun, pasien imunosupresi dan pasien HIV mempermudah virus ini untuk masuk ke dalam tubuh. Virus yang menular melalui kontak secara langsung ini menimbulkan gejala khas berupa ruam pada dan bintil berair  pada badan disertai rasa nyeri dan panas seperti terbakar.

Di sini kita tidak hanya mengenali ciri-ciri penularan penyakit Herpes Zoster, tetapi juga dampak yang ditimbulkan mulai dari gejala dan penyebarannya ke organ tubuh lain.

Apa itu Shingles

Penyakit Shingles atau Herpes Zoster merupakan penyakit yang sangat umum ditemukan di berbagai negara.  Penyakit ini dapat menular ke siapa saja tanpa membedakan jenis kelamin, tetapi usia tua lebih sering terjangkit virus ini karena faktor penuaan juga lebih dominan pada penyebaran virus ini. \

Infeksi ini masuk ke sel saraf, sehingga ruam yang muncul pada permukaan kulit akan tersebar sesuai segmen jaringan saraf atau dermatom.  Virus ini akan menetap di dalam tubuh pada pasien yang telah mengalami cacar air di masa mudanya, tetapi virus ini dalam keadaan tidak aktif.

Gejala dan dampak dari penyakit Shingles

Infeksi ini muncul dengan bentuk yang khas. Gejala awal yang sering timbul yaitu demam, nyeri otot, dan gatal-gatal.

Setelah gejala awal muncul, maka ruam yang khas akan terlihat berupa bercak kemerahan , lalu berkembang menjadi  bintil-bintil berisi air dan menjalar secara simetris pada satu sisi disertai rasa panas yang terbakar atau seperti ditusuk-tusuk.

Setelah 3 -5 hari paparan, maka bintil akan pecah dan menjadi luka koreng. Dokter akan melakukan pemeriksaan kulit (Tzank Test) untuk memastikan infeksi ruam tersebut disebabkan oleh Herpes Zoster.  

Tidak hanya sebatas permukaan kulit dan penurunan imun tubuh, infeksi ini bisa berdampak pada organ tubuh lain bersamaan dengan gejala yang muncul sesuai dimana lokasi infeksi tersebut menetap, terlebih pada komplikasi dari penyakit yang tidak disembuhkan secara tuntas.

Dampak dari Infeksi Shingles yang menyerang organ tubuh lainnya seperti:

  • Infeksi pada mata (Oftalmika)
  • Muncul ruam dan nyeri pundak (Servikalis)
  • Infeksi pada telinga (Otikus) 

Herpes Zoster Oftalmikus

Penyakit ini menimbulkan rasa nyeri pada mata, nyeri ketika  melihat cahaya, produksi air mata meningkat, hingga penurunan penglihatan. Penyakit yang sering muncul  disebut Keratitis Herpes Simpleks.

Keratitis adalah peradangan pada kornea yang juga disebabkan khas dari infeksi herpes ini.  Bentuk peradangan pada kornea yang disebabkan infeksi ini dapat dinilai oleh dokter melalui alat pemeriksaan mata yang sesuai.

Herpes Zoster Servikalis

Pada Infeksi yang mengenai pundak secara garis besar tidak jauh berbeda dengan gejala yang ditimbulkan di penyakit Shingles pada umumnya.

Gejala yang timbul berupa nyeri otot bagian pundak yang diawali demam, beberapa hari kemudian muncul bercak kemerahan dan diikuti bintil berisi air disertai rasa nyeri seperti terbakar, dalam beberapa hari bintil air tersebut akan pecah dan menimbulkan  luka koreng.

Herpes Zoster Otikus

Penyakit ini  memiliki ciri khas tersendiri, reaktivasi infeksi ini timbul di daerah telinga. Gejala tersebut berupa nyeri telinga hebat, dan ditemukannya bercak kemerahan dan bintil air khas Shingles di sekitar daun telinga.

Komplikasi pada Shingles

Komplikasi seringkali muncul sebagai dampak buruk dari infeksi Herpes Zoster yang tidak diobati dengan baik, komplikasi tersering yaitu :

  • Postherpetic Neuralgia, dimana nyeri ini timbul pada bekas penyembuhan, terutama pada usia tua.
  • Ramsay Hunt Syndrome Komplikasi yang timbul pada telinga jika tidak diobati dengan baik. Selain bercak dan bintil yang telah muncul sebelumnya, penyakit ini juga melibatkan jaringan saraf wajah sehingga menyebabkan hilangnya pendegaran, pusing berputar (vertigo), dan hilangnya sensasi sentuh dan gerak pada wajah. 

Pengobatan

Sasaran yang dilakukan dalam pengobatan penyakit Herpes adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi komplikasi. Antivirus digunakan untuk membasmi infeksi pada tubuh, obat yang sering digunakan yaitu Acyclovir, Valacyclovir.

Selain itu, Analegesik diperlukan untuk meredakan nyeri yang berada pada lokasi timbulnya ruam. Obat pereda nyeri yang sering digunakan yaitu Parasetamol atau Ibuprofen.  

Vaksin mulai umur 9 bulan sangat penting di usia dini. Dalam kegiatan sehari-hari diusahakan untuk mengenakan pakain longgar dan tidak menutup ruam, serta menjaga kebersihan diri sehingga penyakit ini tidak datang kembali.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stacy Sampson, D.O., Shingles (https://www.medicalnewstoday.com/articles/154912.php), 5 November 2019.
University of Illinois-Chicago, College of Medicine, Shingles (https://www.healthline.com/health/shingles-pictures), 20 July 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app