Resiko Berhubungan Seksual Di Usia Muda

Dipublish tanggal: Agu 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 19, 2020 Waktu baca: 3 menit
Resiko Berhubungan Seksual Di Usia Muda

Masa muda merupakan rentang usia dimana mereka banyak mencari tahu akan hal hal yang lebih dewasa. Mereka cenderung selalu mencoba mendewasakan diri. 

Seperti contohnya pada wanita yang mulai mencoba belajar berdandan atau para laki-laki yang mulai belajar menyetir mobil atau membawa motor. 

Namun ada hal buruk yang dapat mengintai masa muda yang cenderung bersifat negatif seperti merokok, minum minuman beralkohol, hingga seks bebas. 

Seks bebas juga menjadi polemik yang sangat memprihatinkan karena banyak anak muda yang kurang sekali edukasi mengenai hubungan seksual dan hanya cenderung dalam konsep suka sama suka atau coba-coba. 

Perkembangan seksual pada anak

Seksualitas anak adalah proses alami dan budaya yang dikembangkan sejak pengalaman afektif awal bayi dengan ibunya. Manifestasi seksualitas adalah hak anak-anak. 

Orang dewasa memiliki peran untuk menjamin hak tersebut, ini memungkinkan anak untuk mengalami dan mempelajari kegiatan seksual yang sesuai dengan usia mereka. 

Namun demikian, orang dewasa sering memiliki sikap yang tidak pantas mengenai seksualitas anak, menjadi ceroboh dalam hal perilaku seksual mereka. Mereka memungkinkan anak-anak mengakses lingkungan yang erotis. 

Dengan ini, mereka memaksakan perilaku standar dari sudut pandang seksualitas orang dewasa. Lingkungan yang sangat erotis dapat membuat anak-anak tidak nyaman, dan dalam konteks tertentu mungkin merupakan bentuk kekerasan terhadap mereka. 

Pemaksaan ini membuat manifestasi seksualitas anak sulit dan juga mengarahkan anak-anak untuk mereproduksi perilaku seksual orang dewasa.

Dalam hasil temuan dan konsultasi terkait aktivitas seksual pranikah, berikut beberapa contoh aktivitas dan hubungan seksual yang paling sering ditemukan pada masa muda atau usia terlalu muda:

  • Hubungan seks tanpa pengaman tanpa menggunakan kondom pria.
  • Kontak seks oral yang tidak dilindungi.
  • Mulai aktivitas seksual di usia muda. Semakin muda orang-orang ketika mereka mulai berhubungan seks, semakin besar risiko mereka terkena herpes genital.
  • Memiliki banyak pasangan seks.
  • Memiliki pasangan berisiko tinggi (orang yang memiliki banyak pasangan seks atau faktor risiko lainnya).
  • Melakukan seks anal
  • Berhubungan seks dengan pasangan yang kecanduan narkoba atau suntik narkoba.

Resiko hubungan seks masa muda

Remaja banyak tidak mengetahui apa saja resiko yang ditimbulkan serta dampak apa saja yang mempengaruhi setelah berhubungan seksual pada masa muda. 

  • Infeksi menular seksual (IMS)

Memperkirakan berapa banyak kasus infeksi menular seksual (IMS) yang terjadi di antara anakmuda bukanlah tugas yang sederhana. Pertama, sebagian besar IMS merupakan “silent killer” karena tanpa menimbulkan gejala yang jelas. 

Infeksi tanpa gejala ini hanya dapat didiagnosis melalui pengujian dan tes laboratorium. 

Sayangnya, program skrining rutin tidak tersebar luas, dan stigma sosial serta kurangnya kesadaran publik tentang IMS sering menghambat diskusi terbuka antara penyedia layanan kesehatan dan pasien tentang IMS. 

Namun, bahkan dari perkiraan, jelas bahwa kaum muda menanggung sebagian besar beban IMS. 

Menjadi aktif secara seksual pada usia muda dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Para peneliti berpikir peningkatan risiko ini karena serviks berubah selama masa pubertas. Perubahan ini membuat area tersebut lebih rentan terhadap kerusakan.

Jadi mereka mungkin juga telah terinfeksi HPV lebih awal, memberi virus lebih banyak waktu untuk menghasilkan rangkaian panjang serta benih yang diperlukan untuk perkembangan kanker. 

Pemeriksan rutin sekali dalam kurun waktu tiga tahun sangat penting untuk mendeteksi adanya virus HPV pada usia 25 hingga 50 tahun. Sementara wanita berusia 50 hingga 64 mendapatkan cek tahunan untuk perubahan pra kanker yang bisa berkembang menjadi kanker tanpa pengobatan.

Seksual di masa muda mempengaruhi perkembangan otak

Hasil studi mengenai perkembangan otak dan hubungan seksual di masa muda menunjukkan kelompok yang melakukan hubungan seks pada masa remaja juga menunjukkan kompleksitas yang kurang dalam dendrit otak, perpanjangan neuron yang menerima pesan dari sel-sel saraf lain, dan ekspresi gen yang lebih tinggi terkait dengan peradangan


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sexual Initiation, Contraceptive Use, and Pregnancy Among Young Adolescents. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3639466/)
Young teenagers and older sexual partners: correlates and consequences for males and females. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17162312)
Age Of First Sexual Experience Determines Relationship Outcomes Later In Life. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/251640)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app