Presbikusis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Definisi Presbikusis

Penyakit ini terkadang sudah dianggap wajar oleh sebagian besar masyarakat, sebab anggapan masyarakat dengan bertambahnya usia maka pastinya beberapa fungsi tubuh dianggap akan ikut menurun juga. Bagi orang awam, penyakit presbikusis sering disebut dengan hilangnya pendengaran pada orang tua. Presbikusis merupakan penurunan fungsi pendengaran yang terjadi secara perlahan-lahan seiring dengan bertambahnya usia atau pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya diduga dipengaruhi oleh banyak faktor dan kebiasaan sehari-hari seseorang. Karena prosesnya terjadi secara perlahan, terkadang membuat presbikusis tidak disadari langsung oleh penderitanya dan mengganggapnya hal yang biasa saja terjadi. 

Terjadinya presbikusis ini muncul pada kedua telinga, terutama pada orang tua dengan usia 65 tahun keatas. Sehingga kondisi presbikusis ini dapat menurunkan kualitas hidup orang tua dan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya, meskipun penyakit ini tidak mengancam nyawa. Penjelasan lebih lengkap mengenai persbikusis dapat di baca dalam artikel ini !

Apa penyebab dari presbikusis?

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya presbikusis, baik karena beberapa perubahan pada telinga dalam dan faktor-faktor kondisi tubuh lainnya. dapat menyebabkan kondisi ini. Beberapa faktor penyebabnya seperti adanya perubahan struktur telinga dalam termasuk gendang telinga pecah, penimbunan kotoran telinga sehingga menyumbat saluran telinga dan menghalangi gelombang suara, perubahan peredaran darah ke telinga, gangguan saraf pada sistem pendengaran termasuk rusaknya rambut saraf di dalam koklea, kerusakan pada rambut getar di telinga yang bertugas menghantarkan suara ke otak, infeksi pada telinga, dan pertumbuhan tulang yang tidak normal. Adanya salah satu diantara faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan kehilangan pendengaran. 

Selain itu ada juga beberapa faktor lain yang menunjang penurunan pendengaran pada usia lanjut seperti proses penuaan, paparan terhadap suara bising dan keras akibat pekerjaan atau lingkungan, penyempitan dan pengerasan pembuluh darah ke koklea, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, merokok, penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat kemoterapi, dan riwayat penurunan pendengaran dalam keluarga.

Apa saja gejala yang timbul pada penderita Presbikusis?

Untuk menilai penyakit presbikusis dapat dilihat dari beberapa gejala yang muncul pada penderita. Gejalanya biasa dimulai dari:

  • penurunan kemampuan mendengar suara bernada tinggi atau mendengar suara pembicaraan orang lain dengan jelas
  • kebiasaan untuk sering meminta orang lain untuk berbicara lebih pelan, lebih jelas atau lebih keras
  • kesulitan mendengar dalam lingkungan yang bising
  • kesulitan membedakan suara ‘s’ dan ‘th’
  • telinga sering berdenging
  • kebiasaan juga untuk mengatur volume suara televisi atau radio lebih tinggi dari sebelumnya
  • tidak dapat memahami percakapan di telepon
  • menjadi tidak suka berbicara dengan orang lain atau menghindari lingkungan sosial

Bagaimana untuk memastikan diagnosis Presbikusis?

Untuk dokter mendiagnosis presbikusis selain dari gejala-gejala yang dirasakan pasien, dilakukan juga pemeriksaan fisik dan penggunaan otoskop untuk melihat adanya penyebab kehilangan pendengaran akibat kotoran telinga atau peradangan akibat infeksi, dan beberapa tes pendukung lainnya seperti skrining pendengaran, tes garpu tala, dan tes audiometer untuk mendengar suara pada telinga satu persatu, dimana dokter akan mendengarkan variasi suara dan meminta pasien menerangkan setiap kali suara itu terdengar, serta setiap kali suara diulangi hingga volume paling rendah untuk menentukan tingkat pendengaran pasien.

Bagaimana pengobatan yang dilakukan pada Presbikusis?

Dalam mengobati presbikusis biasa tergantung lagi dari penyebab mendasar dan tingkat keparahan pasien saat ini. Untuk langkah-langkah pengobatannya biasa dimulai dari pembersihan kotoran telinga dengan cara melunakkan kotoran tersebut dengan menggunakan cairan tertentu kemudian dikorek atau disedot dan untuk beberapa kondisi seperti kehilangan pendengaran akibat cedera atau infeksi pada telinga, dan kondisi berat lainnya bisa disarankan untuk tindakan pembedahan seperti dimasukkan alat untuk mengeringkan telinga dalam, dan bahkan memasukkan implant koklea berguna membuat suara lebih kencang tapi tidak dapat mengembalikan fungsi pendengaran ke keadaan semula. 

Selain itu ada beberapa teknik dalam meningkatkan kualitas hidup penderita presbikusis seperti alat bantu dengar yang dipasang di belakang telinga ataupun yang dipasang di dalam saluran telinga dan terapi membaca gerak bibir ini juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pendengaran ketika berbicara dengan orang lain.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Burke, D. Healthline (2017). What You Should Know About Age-Related Hearing Loss. (https://www.healthline.com/health/age-related-hearing-loss)
Mayo Clinic (2019). Diseases and Conditions. Hearing Loss. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hearing-loss/symptoms-causes/syc-20373072)
Cleveland Clinic (2016). Health. Age-Related Hearing Loss. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/5840-age-related-hearing-loss)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app