Anak Terlahir dengan Kelamin Ganda, Apa Ciri-Cirinya?

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 16, 2019 Waktu baca: 3 menit
Anak Terlahir dengan Kelamin Ganda, Apa Ciri-Cirinya?

Jenis kelamin seseorang tentu bisa dilihat dari ciri fisik dan bentuk kelaminnya. Seorang perempuan ditandai dengan adanya vagina, sedangkan laki-laki memiliki penis dan testis. Dalam kasus yang jarang, seseorang dapat memiliki kelamin ganda alias dua kelamin yang berbeda dalam satu tubuh. Bagaimana bisa? Berikut selengkapnya.

Apa itu kelamin ganda?

Kelamin ganda sering disebut dengan kelamin ambigu atau ambiguous genitalia. Kelamin ganda adalah kondisi langka di mana alat kelamin seseorang tampak tidak jelas, apakah pria atau wanita.

Perlu diketahui bahwa kelamin ganda bukanlah suatu penyakit, akan tetapi gangguan perkembangan alat kelamin. Pada bayi yang mengalami kelamin ambigu, alat kelaminnya kemungkinan tidak berkembang dengan sempurna sehingga tampak samar apakah seorang perempuan atau laki-laki.

Ada 3 jenis kelamin ganda, meliputi:

  • Bayi memiliki ovarium dan testis, tapi alat kelamin luarnya tidak jelas apakah perempuan atau laki-laki
  • Bayi memiliki ovarium dan organ seks seperti penis
  • Bayi mempunyai testis tidak turun dan alat kelamin perempuan seperti vulva

Kondisi ini umumnya terlihat jelas pada bayi yang baru lahir. Dokter biasanya akan langsung mencari penyebab kelamin ganda dan membantu memandu keluarga untuk memutuskan jenis kelamin pada bayi.

Baca Juga: Kenali Bentuk Vagina yang Sehat dan Normal

Apa penyebab kelamin ganda?

Penyebab kelamin ganda alias kelamin ambigu terjadi karena adanya kelainan hormon selama kehamilan, sehingga organ reproduksi janin tidak berkembang secara optimal. Biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik alias keturunan.

Faktanya, organ seks pria dan wanita berkembang dari jaringan yang sama. Hasil akhir apakah nanti menjadi alat kelamin pria atau wanita tergantung dari kromosom dan ada-tidaknya hormon pria.

Agar menghasilkan organ seks pria, diperlukan kromosom Y yang berperan untuk memicu perkembangan testis. Testis inilah yang akan menghasilkan hormon pria dan membentuk alat kelamin pria berupa penis.

Sedangkan pada janin yang tidak memiliki kromosom Y maupun efek hormon pria, maka alat kelaminnya akan berkembang sebagai wanita. Bayi tersebut akan terlahir menjadi seorang perempuan.

Pada kasus kelamin ganda, proses penentuan kromosom tadi mengalami gangguan. Akibatnya, bentuk alat kelamin yang muncul dan genetik seksnya tidak sama.

Berikut kemungkinan penyebab kelamin ganda pada bayi perempuan, di antaranya:

  • Hiperplasia adrenal kongenital: menyebabkan kelenjar adrenalin membuat kelebihan hormon androgen (hormon pembentuk karakteristik pria).
  • Paparan berlebih pada hormon pria: beberapa obat yang mengandung hormon pria dapat menyebabkan pembentukan organ reproduksi wanita menjadi lebih maksulin (jantan). Bayi juga dapat terpapar hormon pria jika ibunya mengalami gangguan hormon.
  • Tumor: dalam kasus jarang, tumor pada ibu dapat memproduksi hormon pria.

Baca Juga: Mengenal Bentuk Organ Intim Wanita yang Sehat dan Normal

Sedangkan kemungkinan penyebab kelamin ambigu pada bayi laki-laki antara lain:

  • Perkembangan testis terganggu: bisa jadi karena faktor genetik atau penyebab yang tidak diketahui.
  • Sindrom ketidakpekaan androgen: jaringan genital tidak merespons hormon pria secara normal.
  • Kelainan pada testis atau testosteron: kondisi ini dapat mengganggu aktivitas testis dalam memproduksi hormon pria dalam tubuh.
  • Defisiensi 5-a reductase: gangguan enzim ini dapat menghambat produksi hormon pria secara normal

Tanda dan ciri-ciri kelamin ganda

Dokter tentu akan menjadi orang pertama yang mengenali kelamin ganda pada bayi baru lahir. Pada beberapa kasus, kelamin ambigu juga dapat dicurigai sejak bayi dalam kandungan.

Ciri-ciri kelamin ganda pada bayi perempuan (dengan 2 kromosom X) adalah:

  • Klitoris membesar, bentuknya menyerupai penis kecil
  • Lubang kencing terdapat di mana saja, bisa jadi sepanjang, di atas, atau di bawah klitoris
  • Labia menyatu dan menyerupai skrotum
  • Benjolan mirip testis yang ada di labia
  • Sering dianggap sebagai bayi laki-laki dengan kondisi testis tidak turun

Sedangkan ciri-ciri kelamin ganda pada bayi laki-laki (dengan 1 kromosom X dan 1 kromosom Y) adalah:

  • Ukuran penis cenderung kecil dan abnormal, sekitar 2-3 cm, tampak seperti klitoris yang membesar.
  • Lubang kencing bukan di ujung penis (hipospadia), bisa di sepanjang, di atas, atau di bawah penis.
  • Tidak ada salah satu atau kedua testis di dalam skrotum
  • Testis tidak turun dan skrotum kosong, sehingga bentuknya mirip labia dengan atau tanpa mikropenis.

Baca Selengkapnya: Struktur Testis & Fakta Menarik yang Perlu Anda Ketahui

Apa yang harus dilakukan?

Meski tidak mengancam nyawa, memiliki kelamin ganda tentu saja akan menimbulkan masalah status di masyarakat. Anak dan pihak keluarga tentu juga akan merasa tidak percaya diri dan bingung menentukan jenis kelamin anak.

Oleh karena itu, orangtua harus segera membuat keputusan apakah anak tersebut akan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Dokter akan membantu menentukan jenis kelamin anak sesuai dengan penyebab, jenis kelamin genetik, dan anatomi organ reproduksi anak.

Penanganan kelamin ganda ditentukan berdasarkan penyebabnya. Jika disebabkan oleh hiperplasia adrenal kongenital ringan sampai sedang, dokter dapat meresepkan obat hormon untuk membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh anak.

Tindakan operasi juga dapat dilakukan dengan tujuan mempertahankan fungsi seksual normal dan memperjelas bentuk alat kelamin. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini. 


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Indyk JA. Disorders/differences of sex development (DSDs) for primary care: The approach to the infant with ambiguous genitalia. Translational Pediatrics. 2017;6:323.
Davies K. Disorders of sex development—Ambiguous genitalia. Journal of Pediatric Nursing. 2016;31:463.
Houk CP, et al. Management of the infant with atypical genitalia (disorder of sex development). https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Tips Menjaga Organ Kewanitaan Anda
Tips Menjaga Organ Kewanitaan Anda

Oleh karena itu, seorang wanita perlu mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi kesehatan organ kelamin, penyebab, tanda dan gejala gangguan kesehatan serta apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan.

Buka di app