Kanker Rahim - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Definisi Kanker Rahim

Rahim adalah bagian dari wanita, merupakan tempat bayi tumbuh saat wanita mengalami kehamilan. Rahim memiliki tiga bagian: bagian sempit terletak paling bawah disebut serviks; bagian tengah dan paling luas disebut isthmus; bagian berbentuk kubah pada bagian teratas disebut fundus. 

Dinding pada bagian dalam uterus memiliki dua lapisan jaringan: endometrium (lapisan paling dalam) dan myometrium (lapisan paling luar), yang merupakan jaringan otot.

Kanker rahim adalah kanker yang paling umum terjadi pada sistem reproduksi wanita. Kanker rahim terjadi saat sel sehat pada rahim berubah dan tumbuh diluar kontrol, membentuk massa berupa tumor

Tumor ini dapat bersifat jinak atau bersifat kanker. Tumor yang bersifat kanker dapat tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lain, sedangkan tumor jinak tidak mengganggu jaringan lain.

Terdapat dua tipe utama kanker rahim:

  • Adenocarcinoma
    Tipe kanker ini memiliki peluang terjadi sebesar 80%. Kanker ini tumbuh melalui sel yang ada di endometrium. Kanker ini sering disebut kanker endometrial. Salah satu endometrial adenocarcinoma yang umum disebut endometrioid carcunoma, dan penanganannya tergantung tingkatan tumor dan seberapa dalam pada uterus.
  • Sarcoma
    Tipe kanker yang berkembang di jaringan pendukung pada kelenjar di rahim atau pada myometrium, yaitu otot rahim. Sarkoma, pada kebanyakan kondisi, ditangani dengan penanganan yang berbeda adenocarcinoma. Tipe endometrial sarcoma termasuk leiomyosarcoma dan endometrial stromal sarcoma.

Penyebab penyakit Kanker Rahim

Dokter belum mengetahui apa yang menyebabkan kanker rahim. Hal yang hanya diketahui adalah terjadinya mutasi genetik di dalam sel pada endometrium

Mutasi genetik mengubah sel yang normal dan sehat menjadi sel yang abnormal. Sel abnormal tumbuh dan membelah di luar kontrol dan tidak mati dalam waktu tertentu. 

Akumulasi sel abnormal menyebabkan terbentuknya suatu massa, disebut tumor. Sel kanker akan mengganggu jaringan terdekatnya dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasize).

Faktor Risiko Kanker Rahim

  • Perubahan keseimbangan hormon wanita dalam tubuh
    Ovarium menghasilkan dua hormon utama wanita, esterogen dan progesteron. Ketidakseimbangan hormon akan menyebabkan perubahan pada endometrium. Kondisi peningkatan jumlah esterogen, tanpa peningkatan progesteron dapat memperbesar risiko terkena kanker rahim. Contohnya adalah ovulasi yang tidak teratur dapat disebabkan karena sindrom polisistik ovarium, obesitas dan diabetes. Selain itu, suntik hormon estrogen tanpa progesteron setelah menopause dapat meningkatkan risiko terkena kanker endometrial.
  • Menstruasi dini
    Menstruasi pada umur yang awal, sebelum umur 12 tahun, atau menopause yang terlambat dapat meningkatkan risiko kanker rahim. Semakin sering seseorang mengalami haid, endometrium akan semakin sering terpapar estrogen.
  • Umur yang semakin tua
    Biasanya kanker rahim terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause.
  • Obesitas
    Kelebihan lemak dalam tubuh menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
  • Terapi hormon untuk kanker payudara
    Wanita yang mengidap kanker payudara dan berobat dengan obat terapi hormon tomofixen memiliki risiko terjangkit kanker rahim.
  • Sindrom kanker usus besar turunan

Pencegahan terjadinya Kanker Rahim

  • Meminum pil kontol kelahiran (pil KB). Pil KB mengombinasikan estrogen dan progesteron yang dikonsumsi secara bersiklus untuk memicu haid, yang mengurangi risiko kelebihan pertumbuhan lapisan uterus
  • Penggunaan progestin-secreting intrauretrine device (IUD), salah satu bentuk alat kontrol kelahiran
  • Menjaga berat badan ideal
  • Jika memiliki diabetes, lakukan manajemen dengan baik seperti memeriksa kadar gula darah. Langkah ini dapat memperkecil risiko kanker rahim 

Gejala yang timbul akibat Kanker Rahim

  • Pendarahan yang tidak abnormal pada vagina. Bila terjadi sebelum menopause, biasanya terjadi pendarahan berat di antara masa haid. Bila terjadi setelah menopause, dan tidak sedang mengambil terapi hormon, memiliki kemungkinan untuk mengidap kanker rahim.
  • Cairan keluar dari vagina dengan warna pink dan berair hingga cairan kental, coklat dan berbau tak sedap.
  • Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil
  • Pembesaran uterus, dapat dideteksi pada saat pemeriksaan pelvis.
  • Rasa sakit pada saat bersenggama.
  • Kehilangan berat badan yang tidak diinginkan
  • Rasa lemah dan sakit pada perut bagian bawah, punggung atau kaki. Hal ini terjadi apabila kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain.

Penanganan yang perlu dilakukan pengidap Kanker Rahim

Operasi merupakan penanganan standar untuk kanker rahim yang belum menyebar dan efektif untuk wanita yang memiliki risiko berkembangnya penyakit tersebut. 

Penanganan yang paling berhasil untuk kanker yang masih awal adalah total hysterectomy dengan bilateral salpingo-oophorectomy, yaitu pengangkatan uterus, serviks, ovarium dan tuba falopi

Selain itu, nodus limpa maupun jaringan dan organ lain yang mencurigakan dibiopsi dan diangkat. Prosedur ini dapat mencegah kanker untuk kembali lagi.   


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app