Penyakit Anak yang Tidak Membutuhkan Antibiotik

Dipublish tanggal: Feb 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 10, 2019 Waktu baca: 3 menit
Penyakit Anak yang Tidak Membutuhkan Antibiotik

Bakteri adalah salah satu jenis makhluk hidup yang mudah mengalami mutasi secara acak. Mutasi tersebutgt;dapat menyebabkan segala jenis antibiotik tidak efektif terhadap bakteri. 

Semakin sering seorang anak mengonsumsi antibiotik, semakin tinggi kemungkinan bakteri akan membentuk koloni di tubuhnya daripada terjadinya kematian bakteri. 

Meskipun anak tidak menunjukkan gejala penyakit, masih ada kemungkinan anak akan menularkan bakteri berbahaya tersebut ke orang atau anak lain.

Sedangkan, kondisi saat ini, antibiotik adalah obat yang sering diresepkan untuk anak-anak. Sekitar 20 persen dari pemeriksaan ke dokter anak akan berujung dengan pemberian resep antibiotik, yang menyebabkan anak telah menerima lebih dari 10 jenis antibiotik di umur 20 tahun.

Bahkan, penggunaan antibiotik pada ibu yang akan melahirkan mencapai 40 persen dan biasanya bayi akan diberi antibiotik sesaat setelah dilahirkan. Pemberian antibiotik pada saat melahirkan dan setelah bayi lahir dikatakan sebagai tindakan preventif agar bayi yang baru lahir tidak terkena infeksi mata, terutama jika ibu mengidap gonorrhea. 

Penggunaan antibiotik saat ini merupakan penggunaan berlebihan.

Untuk menghindari semakin kuatnya bakteri di tubuh anak, berikut adalah daftar penyakit anak yang tidak memerlukan antibiotik:

  • Pilek Biasa
  • Infeksigt;sinus (sinusitis)
  • Infeksi telinga
  • Radang sakit-tenggorokan
  • Konjungtivitis
  • Pneumonia

Pilek

Pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan penggunaan antibiotik tidak akan mempan terhadap virus. Jika anak terlihat akan sembuh dari pilek biasa, Anda tidak perlu memberi antibiotik, meskipun tahap penyembuhan terasa sangat lambat.

Sinusitis

  • Jika sinusitis termasuk tidak parah, sangat disarankan untuk tidak menggunakan antibiotik. Kebanyakan sinusitis akan sembuh tanpa pengobatan khusus. Dokter anak akan menyarankan Anda untuk memeriksakan kembali dalam tujuh hingga sepuluh hari. 
  • Jika gejala yang timbul adalah lendir hijau, hidung tersumbat, nyeri di wajah dan sakit kepala di daerah sinus, dan semua gejala terjadi secara intens dan terjadi demam, anak akan diberi resep antibiotik.

Infeksi telinga

  • Tidak semua jenis infeksi telinga membutuhkan antibiotik. Infeksi telinga bagian tengah biasanya tidak perlu diberi antibiotik, dan sekitar 80 persen infeksi telinga tengah dapat sembuh dengan sendirinya. 
  • Dokter anak menyarankan untuk menunggu sekitar dua hingga tiga hari dan menggunakan pereda nyeri agar anak tidak merasa kesakitan. Tetapi, khusus pada anak yang berumur 6 hingga 24 bulan dengan gejala infeksi telinga yang parah, dapat meminum antibiotik segera. 
  • Sedangkan untuk jenis infeksi telinga di dekat saluran telinga luar (disebut swimmer’s ear) dapat ditangani dengan antibiotik jenis tetes telinga, yang dapat menghindari resistensi bakteri daripada penggunaan antibiotik minum.

Radang tenggorokan

Hanya radang tenggorokan yang disebabkan streptokokus yang membutuhkan antibiotik. Kebanyakan radang tenggorokan disebabkan virus. Beberapa radang tenggorokan juga disebabkan streptokokus grup A, yang dapat menyebabkan pneumonia, keracunan darah, dan sepsis

Kebanyakan infeksi streptokokus akan hilang dengan sendirinya, tapi dokter akan menyarankan penggunaan antibiotik untuk mencegah komplikasi serius seperti demam reumatik, yaitu penyakit radang yang dapat merusak jantung. 

Jika anak mengalami radang tenggorokan, dokter anak akan pengambilan sampel tenggorokan dan tes streptokokus, yang akan memakan waktu lebih kurang dua hari untuk mendapatkan hasilnya. 

Orang tua akan disarankan untuk menunggu tanpa menggunakan antibiotik hingga hasil menunjukkan positif.

Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan membran bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata yang biasanya disebabkan bakteri (pada anak-anak), tapi juga bisa disebabkan virus, alergi, dan iritan yang berada di udara. 

Konjungtivitis adalah penyakit yang berbahaya dan tidak ada tes yang cukup cepat untuk menentukan apakah penyebabnya, dokter akan cenderung memberi antibiotik berupa tetes mata atau salep atau pengobatan topikal lainnya karena dapat mempercepat kesembuhan dan lebih tidak menyebabkan resistansi bakteri daripada antibiotik minum.

Pneumonia

Penggunaan antiobiotik pada pneumonia akan bergantung pada gejala yang ditunjukkan anak-anak. Infeksi paru-paru dapat disebabkan baik oleh virus maupun bakteri, dan merupakan hal yang sulit untuk ditentukan. 

Menurut seorang dokter anak, kebanyakan pneumonia pada anak merupakan pneumonia akibat infeksi virus. Namun, dokter anak akan cenderung menentukan terlebih dahulu dengan pemeriksaan menyeluruh.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Treating Children Without Antibiotics in Primary Healthcare. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3215439/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app