Pengobatan Untuk Stroke Iskemik dan StrPilihan oke Hemoragik

Dipublish tanggal: Jun 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Pengobatan Untuk Stroke Iskemik dan StrPilihan oke Hemoragik

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak mengalami gangguan, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup dan dalam beberapa menit, sel-sel otak akan mulai mengalami kerusakan.

Stroke dapat disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah arteri (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan aliran darah ke otak sementara (transient ischemic attack, atau TIA) yang tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Stroke iskemik

Sekitar 80 persen stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri ke otak menyempit atau tersumbat, sehingga menyebabkan aliran darah berkurang (iskemia).

Stroke hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak Anda bocor atau pecah. Pendarahan otak dapat disebabkan oleh banyak kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah.

Stroke adalah keadaan darurat medis. Kunci dari pengobatan stroke adalah waktu. Perawatan yang cepat dan tepat sangatlah penting. Stroke iskemik dan stroke hemoragik memiliki penanganan yang sangat berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel ini lebih lanjut.

Pengobatan Stroke Iskemik

1. Trombolisis

Stroke iskemik biasanya dapat diobati dengan menggunakan agen trombolisis "penghilang gumpalan" yang disebut Alteplase IV yang merupakan tissue Plasminogen Activator (r-tPA), Obat golongan trombolisis berfungsi untuk melarutkan bekuan darah dan mengembalikan aliran darah ke otak.

Obat Alteplase paling efektif jika dimulai sesegera mungkin setelah stroke terjadi. Obat ini umumnya tidak dianjurkan untuk digunakan jika lebih dari 4,5 jam setelah serangan stroke, karena manfaatnya tidak jelas, bila digunakan setelah melewati waktu ini.

Sebelum Alteplase IV r-tPA dapat digunakan, sangat penting melakukan pemindaian otak untuk mengkonfirmasi diagnosis stroke iskemik. Karena pemberian obat ini dapat membuat perdarahan lebih parah jika diberikan pada pasien yang mengalami stroke hemoragik.

2. Trombektomi

Sebagian kecil kasus dari stroke iskemik yang parah dapat diobati dengan prosedur darurat yang dikenal sebagai trombektomi. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan gumpalan darah dan membantu mengembalikan aliran darah ke otak.

Trombektomi hanya efektif digunakan untuk mengobati stroke iskemik yang disebabkan oleh gumpalan darah pada pembuluh darah arteri besar di otak. Prosedur ini paling efektif ketika digunakan sesegera mungkin setelah serangan stroke.

3. Antiplatelet

Pada kebanyakan kasus di lapangan, sulit untuk melakukan dua prosedur di atas, mengingat waktu yang dibutuhkan dari serangan pertama hingga mendapatkan penanganan di rumah sakit, biasanya akan memakan waktu lebih dari 4.5jam (seperti yang ditentukan pada syarat pemberian trombolisis).

Oleh karena itu aspirin yang merupakan obat antiplatelet yang dapat digunakan sebagai penghilang rasa sakit, dan mengurangi kemungkinan terjadinya pembentukan gumpalan lain. Selain aspirin, obat antiplatelet lainnya seperti clopidogrel dan dipyridamole juga dapat digunakan.

4.  Antikoagulan

Walaupun tidak semua kasus perlu diberikan antikoagulan, tetapi beberapa orang mungkin perlu menggunakan obat antikoagulan untuk membantu mengurangi risiko mengalami pembentukan gumpalan darah lebih lanjut di masa depan.

Antikoagulan dapat mencegah pembekuan darah dengan mengubah komposisi kimia darah dengan cara mencegah pembekuan darah terjadi. Warfarin, apixaban, dabigatran, edoxaban dan rivaroxaban adalah salah satu contoh obat antikoagulan yang dapat digunakan untuk penggunaan jangka panjang.

Pengobatan stroke hemoragik

Pengobatan definitif stroke hemoragik adalah dengan prosedur operasi. Tetapi sebelum dilakukan operasi, dokter akan memberikan terapi untuk mencegah terjadinya pendarahan lebih lanjut dan mengurangi volume cairan di otak untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

Pengobatan yang mungkin dokter berikan adalah

  • Asam tranexamat untuk menghentikan pendarah
  • Manitol untuk meningkatkan resapan darah dan mengurangi volume darah di dalam kepala.

Jika seseorang mengkonsumsi antikoagulan sebelum mengalami stroke, mereka mungkin juga perlu perawatan untuk mengembalikan efek obat tersebut agar dapat mengurangi risiko mengalami pendarahan lebih lanjut.

Operasi

Operasi darurat diperlukan untuk mengeluarkan darah dari otak dan memperbaiki pembuluh darah yang pecah. Operasi biasanya dilakukan dengan menggunakan prosedur bedah yang dikenal sebagai kraniotomi.

Selama kraniotomi, sebagian tengkorak akan diangkat sehingga memungkinkan dokter bedah untuk mengakses penyebab perdarahan.

Dokter bedah akan memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan memastikan tidak ada gumpalan darah yang membatasi aliran darah ke otak. Setelah pendarahan dihentikan, potongan tulang yang diambil dari tengkorak akan diganti dengan pelat logam buatan.

Perawatan tambahan

Selain perawatan yang disebutkan di atas, seseorang yang mengalami stroke juga mungkin memerlukan perawatan jangka pendek lebih lanjut untuk membantu mengelola beberapa masalah yang dapat mempengaruhi orang yang menderita stroke. Misalnya :

  • Pemasangan nasogastric tube atau selang makanan yang dimasukkan ke dalam perut melalui hidung.
  • Obat antihipertensi, obat penurun kolesterol
  • suplemen gizi jika Anda kekurangan gizi
  • Resusitasi cairan yang diberikan langsung ke dalam pembuluh darah vena (intravena).
  • Resusitasi oksigen melalui nasal kanul atau masker wajah jika kadar oksigen dalam darah rendah.
  • stoking kompresi untuk mencegah pembekuan darah di kaki (deep vein thrombosis, atau DVT)


42 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Know before you go. American Heart Association. https://hospitalmaps.heart.org/AHAMAP/map/qimap.jsp.
Quality check. The Joint Commission. https://www.qualitycheck.org/search/?keyword=mayo%20clinic.
Riggin EA. Allscripts EPSi. Mayo Clinic. July 23, 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app