Pemicu Alergi Pada Anak: Apa Saja?

Reaksi alergi dapat terjadi melalui sesuatu yang bersentuhan langsung dengan kulit, yang masuk melalui sistem pernapasan, serta makanan yang dimakan. Pada anak-anak, pemicu alergi yang berbeda akan menimbulkan gejala yang berbeda pula. Dibawah ini terdapat beberapa pemicu yang menimbulkan alergi pada anak-anak.
Dipublish tanggal: Jul 4, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Pemicu Alergi Pada Anak: Apa Saja?

Alergi adalah gejala yang terjadi secara bertahap pada tubuh manusia sebagai respon dari sistem imun yang dipengaruhi oleh zat pembawa yang disebut alergen. Reaksi alergi dapat terjadi melalui sesuatu yang bersentuhan langsung dengan kulit, yang masuk melalui sistem pernapasan, serta makanan yang dimakan. 

Pada anak-anak, pemicu alergi yang berbeda akan menimbulkan gejala yang berbeda pula. Dibawah ini terdapat beberapa pemicu yang menimbulkan alergi pada anak-anak. 

Daftar pemicu alergi pada anak

Makanan 

Pemicu alergi yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah makanan. Ketika tubuh membentuk antibodi dari serangan protein yang dianggap berbahaya, maka muncul alergi terhadap makanan. Alergi terjadi biasanya setelah anak-anak mengonsumsi makanan. 

Beberapa makanan yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada anak diantaranya adalah telur, susu sapi, kacang tanah, kedelai, gandum, kacang dari pohon (seperti kenari, pistachio, pecan, kacang mete), ikan (seperti tuna, salmon), dan makanan laut (seperti udang, lobster, cumi). 

Selain itu, jenis makanan lain seperti daging, buah-buahan, sayuran, padi-padian, dan biji-bijian (wijen) juga dapat menjadi penyebab alergi pada anak. Reaksi alergi yang timbul dapat berupa reaksi ringan serta reaksi berat. 

Karena reaksi alergi bervariasi, maka Anda sebaiknya mencari tahu dulu gejala-gejala alergi pada anak-anak yang ditimbulkan oleh makanan. 

Pada umumnya, gejala yang terjadi akibat dari alergi makan berupa ruam atau bintik-bintik merah dikulit seperti gigitan nyamuk, bersin, suara mengi, tenggorokan terasa terikat, mual dan muntah, diare

Untuk reaksi alergi yang parah, anak-anak dapat mengalami syok anafilaktik dimana dapat menyebabkan anak kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. Apabila terjadi syok anafilaktik, segera hubungi tim medis untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin. 

Alergi makanan yang terjadi pada anak usia dini tidak bersifat permanen karena bisa hilang. Pada saat anak berusia 5 tahun, maka alergi pada telur, susu, gandum, dan kedelai akan hilang. 

Tetapi, alergi makanan pada kacang atau makanan laut memiliki sedikit kemungkinan untuk hilang secara menyeluruh. Untuk mengetahui apakah alergi makanan pada anak sudah hilang atau belum, dokter anak maupun ahli alergi bisa melakukan beberapa tes. 

Serbuk sari, debu,dan jamur

Selain makanan, faktor lain yang menjadi penyebab alergi pada anak adalah lingkungan. Apabila reaksi yang ditimbulkan lingkungan pada anak Anda berlebihan, maka anak Anda mengalami rhinitis. Rongga hidung akan mengalami peradangan sebagai akibat dari alergi rhinitis. 

Ada beberapa alergen yang dapat menjadi pemicu timbulnya alergi ketika terhirup melalui hidung seperti serbuk sari, tungau, debu, spora jamur, serta bulu hewan. Selain itu, asap rokok dan parfum pun menjadi salah satu pemicu alergi ini. 

Apabila anak Anda mengalami alergi terhadap lingkungan, maka gejala yang ditimbulkan akan seperti dibawah ini: 

Obat 

Obat juga menjadi salah satu pemicu alergi yang terjadi pada anak-anak. Ketika tubuh menunjukan reaksi yang berlebihan terhadap obat yang digunakan, maka terjadilah alergi obat. Reaksi tersebut muncul ketika suatu zat yang terkandung dalam obat dianggap berbahaya oleh sistem imun tubuh. 

Keadaan alergi pada obat berbeda dengan efek samping  yang biasanya tertulis pada kemasan, maupun keadaan ketika keracunan obat

Ketika sistem imun tubuh membangun antibodi dengan tujuan melawan obat yang digunakan, maka gejala yang ditimbulkan akan terjadi secara bertahap. Tetapi, gejala tersebut tidak terjadi pada saat anak Anda menggunakan obat tersebut untu pertama kali. 

Sistem imun akan menilai apakah zat yang terkandung pada obat berbahaya atau tidak. Apabila berbahaya, maka tubuh akan mulai membentuk antibodi secara perlahan-lahan. Pada penggunaan kedua, zat berbahaya tersebut akan terdeteksi dan diserang oleh antibodi.

 Akibat dari proses ini terjadilah gejala-gejala alergi obat. 

Gejala dari alergi obat biasanya berupa gejala ringan yang dapat disembuhkan dalam beberapa hari setelah berhenti menggunakan obat. Gejala-gejala alergi obat meliputi: 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Childhood Allergies: Top Allergy Triggers That Cause Symptoms. WebMD. (https://www.webmd.com/allergies/features/lighten-your-childs-allergy-load#1)
All About Allergies (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/allergy.html)
Allergies in Children Children's. Cleveland Clinic. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13080-allergies-in-children)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app