Panduan Aman Rutin Berolahraga Lari Saat Hamil Muda

Dipublish tanggal: Jun 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Panduan Aman Rutin Berolahraga Lari Saat Hamil Muda

Olahraga atau jogging merupakan olahraga yang cocok dan menjadi salah satu pilihan gaya hidup. Manfaat yang terkandung di dalamnya lumayan banyak. Saat anda sedang lari atau jogging, maka hampir seluruh tubuh anda akan bergerak. 

Joging atau lari ini merupakan latihan kardiovaskuler yang sempurna. Anda dapat membakar lemak lumayan banyak, paru-paru anda akan dipaksa untuk menghirup banyak udara. Lari juga dapat untuk menyingkirkan stres dan depresi yang anda alami.

Terutama bagi ibu hamil, olahraga lari ini memiliki banyak manfaat terutama ketika hamil muda. Rutin berolahraga ketika hamil muda ini dapat mencegah kelahiran prematur dan persalinan yang memakan waktu lama. 

Apabila ibu hamil muda rajin melakukan olahraga juga diketahui dapat melahirkan anak yang cerdas. Maka dari itu sangat dianjurkan bagi para ibu hamil untuk memulai olahraga lari. Idealnya sejak trimester pertama atau bahkan sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan tips lari saat hamil muda.

Panduan aman berolahraga lari saat hamil muda

Siapkan mental

Memasuki minggu-minggu pertama kehamilan, perubahan yang terjadi pada tubuh. Anda mungkin tidak terlalu tampak, namun perubahan itu ada. Anda akan merasa berbeda dari diri anda sebelum hamil.

Sebelumnya mungkin anda dapat menempuh jarak 10 km dengan lari setiap pagi, tetapi sekarang anda mengalami morning sickness atau perubahan mood yang akan berpengaruh pada keputusan anda untuk beraktivitas setiap harinya. 

Jadi, rutinitas lari anda mungkin akan berkurang setengahnya dan anda mungkin tidak akan merasa senang karenanya. Namun ini adalah hal yang normal. Dalam trimester pertama, efek samping kehamilan ini terjadi setiap waktu, jadi yang paling baik adalah mengikuti keinginan tubuh anda.

Jangan memaksakan diri

Ini berarti anda harus mulai dengan berjalan selama 10 menit dan kemudian lari saat anda menginginkannya. Saat anda lari, apabila anda ingin beristirahat meskipun anda merasa masih bisa terus lari, maka lebih baik beristirahatlah. Jangan memaksakan diri anda. saat hamil, olahraga lari bukan lagi suatu lomba atau cara untuk menantang diri anda.

Ini adalah waktunya untuk bersantai. Ada tes kecil untuk membatasi diri anda. saat ibu hamil lari, mereka harus bisa berbicara secara normal dan meneruskan percakapan tanpa terengah-engah atau tergagap diantara kalimat. Apabila terjadi salah satunya maka itu berarti anda harus melambat.

Tetap minum

Sering buang air kecil bukanlah hal aneh bagi ibu hamil. Mereka tentunya membutuhkan banyak kesempatan ke toilet. Tetap terhidrasi adalah hal yang selalu penting, terutama jika anda sedang hamil. Anda akan kehilangan banyak cairan tubuh akibat energy ekstra yang anda gunakan untuk mengatasi gejala kehamilan. 

Selain itu anda minum tidak hanya untuk kebutuhan tubuh anda tetapi juga untuk bayi anda. ini seperti anda membutuhkan asupan air dua kali lebih banyak. Jadi minum sebelum, selama dan sesudah berolahraga lari.

Waspada terhadap tanda-tanda gawat

Walaupun lari saat hamil mudah banyak manfaatnya, ada tanda-tanda gawat kehamilan yang menunjukkan bahwa olahraga ini berdampak buruk. Trimester pertama sedikit lebih vital karena inilah saat dimana tubuh anda mengalami perubahan. 

Jadi, mungkin akan datang waktu dimana hal buruk terjadi. Jika kelainan seperti pendarahan vagina, pusing, sakit kepala atau nyeri dada terjadi maka periksakan diri ke dokter.

Terbuka dengan dokter

Setiap kehamilan yang dialami setiap wanita bisa berbeda, dokter merupakan satu-satunya orang yang tahu apa yang terbaik untuk anda. Berbicaralah pada dokter tentang rincian rutinitas lari anda atau apapun yang anda rasakan saat lari dan ikuti penjelasan dokter.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tenforde A, et al. (2015). Running habits of competitive runners during pregnancy and breastfeeding. DOI: (https://dx.doi.org/10.1177%2F1941738114549542)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app