Mimisan Pada Anak: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Dipublish tanggal: Mei 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Mimisan Pada Anak: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Ketika anak Anda tiba-tiba mengeluarkan darah dari hidungnya, hal ini tentunya bisa sangat mengejutkan. Untungnya, sementara mimisan pada anak-anak dapat tampak dramatis, mereka biasanya tidak serius.

Berikut adalah penyebab paling umum mimisan pada anak-anak, cara terbaik untuk merawatnya, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya terjadi lagi.

Mimisan Posterior vs Anterior

Mimisan dapat menjadi anterior atau posterior. Mimisan anterior adalah yang paling umum, dengan darah datang dari depan hidung. Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di dalam hidung, yang dikenal sebagai kapiler.

Mimisan posterior berasal dari bagian dalam hidung. Mimisan jenis ini tidak biasa pada anak-anak, kecuali jika itu terkait dengan cedera wajah atau hidung.

Apa yang menyebabkan mimisan pada anak-anak?

Ada beberapa penyebab umum di balik hidung berdarah anak, meliputi:

  • Udara kering: Baik udara dalam ruangan yang hangat atau iklim yang kering, penyebab paling umum mimisan pada anak-anak adalah udara kering yang mengiritasi dan mengeringkan membran hidung.
  • Menggaruk: Ini adalah penyebab paling umum kedua mimisan. Mengiritasi hidung dengan menggaruk bisa membuat pembuluh darah rentan mengalami pendarahan.
  • Trauma: Ketika seorang anak mengalami cedera pada hidung, itu dapat memulai mimisan.
  • Pilek, alergi, atau infeksi sinus: Penyakit apa pun yang termasuk gejala hidung tersumbat dan iritasi dapat menyebabkan mimisan.
  • Infeksi bakteri: Infeksi bakteri dapat menyebabkan daerah yang sakit, merah, dan berkerak di kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan perdarahan

Dalam kasus yang jarang terjadi, mimisan seringkali disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan pembekuan darah atau pembuluh darah abnormal. Jika anak Anda mengalami mimisan yang tidak terkait dengan penyebab yang tercantum di atas, segera beritahukan kekhawatiran Anda kepada dokter.

Cara merawat mimisan anak anda

Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk menghentikan mimisan:

  • Jaga agar mereka tegak dan sedikit memiringkan kepala ke depan sedikit. Membungkukkan kepala ke belakang dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan mereka. Ini akan terasa tidak enak, dan itu bisa membuat anak Anda batuk, muntah, atau bahkan muntah.
  • Jepit bagian lunak hidung di bawah jembatan hidung. Mintalah anak Anda bernapas melalui mulut mereka saat Anda (atau anak Anda, jika mereka cukup dewasa) melakukan ini.
  • Coba pertahankan tekanan selama sekitar 10 menit. Berhenti terlalu dini dapat membuat hidung anak Anda mulai berdarah lagi. Anda juga bisa mengoleskan es ke pangkal hidung, yang dapat mengurangi aliran darah.

Apakah mimisan berulang merupakan masalah serius?

Sementara beberapa anak hanya akan mengalami satu atau dua mimisan selama kurun waktu bertahun-tahun, yang lain tampaknya lebih sering mendapatkannya.

Hal ini dapat terjadi ketika lapisan kebisingan menjadi sangat teriritasi, memperlihatkan pembuluh darah yang berdarah bahkan atas iritasi terkecil.

Cara mengobati anak sering mimisan

Jika anak Anda sering mimisan, pastikan untuk melembabkan lapisan hidung. Anda dapat mencoba:

  • menggunakan spray saline hidung, yang disemprotkan ke lubang hidung beberapa kali sehari
  • gosokkan emolien seperti Vaseline ke dalam lubang hidung pada cotton bud atau jari
  • menggunakan vaporizer di kamar tidur anak Anda untuk menambah kelembapan ke udara
  • menjaga kuku anak Anda dipangkas untuk mengurangi goresan dan iritasi karena kebiasaan menggaruk atau memegang hidung

Segera periksakan diri ke dokter apabila menemui gejala-gejala berikut:

  • mimisan berasal dari sesuatu yang mereka masukkan ke dalam hidung
  • mengkonsumsi obat baru
  • pendarahan pada tempat lain seperti area gusi
  • memar parah di seluruh tubuh

Anda juga harus segera menghubungi dokter jika mimisan anak Anda tidak berhenti terus menerus selama 10 menit.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app