Polip Hidung: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Polip Hidung: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apakah Anda mengalami hidung tersumbat yang tak kunjung hilang dan/atau disertai pilek yang berkepanjangan? meskipun sudah dilakukan pengobatan seperti pengobatan pilek pada umumnya? Jika demikian, bisa jadi itu merupakan penyakit polip hidung.

Polip hidung (polip nasi atau nasal polyp) merupakan pertumbuhan jinak (bukan kanker) dari lapisan mukosa hidung yang berada dalam rongga hidung. Perlu diketahui mukosa merupakan lapisan yang sangat basah (berlendir) yang berfungsi melindungi bagian dalam hidung dan sinus serta melembabkan udara yang kita hirup sebelum masuk ke paru-paru.

Pertumbuhan jaringan mukosa yang berlebihan pada polip hidung terjadi akibat adanya peradangan yang berkepanjangan baik itu karena infeksi ataupun reaksi alergi, akibatnya mukosa hidung menjadi bengkak dan merah, serta dapat menghasilkan cairan yang menetes keluar (hidung meler ingusan). Iritasi pada mukosa yang berkelanjutan, dapat membentuk polip. Secara umum polip merupakan pertumbuhan dengan ujung berbentuk bulat, karena letaknya di hidung maka polip hidung dapat menyebabkan hidung tersumbat.

Penyebab Polip Hidung

Lalu apa saja faktor penyebab yang memicu timbulnya polip hidung? Faktor pemicu yang seringkali dapat menyebabkan polip hidung antara lain:

  • Infeksi kronis pada sinus (sinusitis)
  • Rhinitis alergi (hay fever) 
  • Asma
  • Cystic fibrosis
  • Sindrom Churg-Strauss
  • Sensitivitas NSAID (respon alergi terhadap obat anti-nyeri seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dll)
  • Infeksi kronis pada sinus (sinusitis)
  • Rhinitis alergi (hay fever) 
  • Asma
  • Cystic fibrosis
  • Sindrom Churg-Strauss
  • Sensitivitas NSAID (respon alergi terhadap obat anti-nyeri seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dll)

Gejala Polip Hidung

Pada awalanya, mungkin seseorang yang memiliki polip tidak merasakan apa-apa lantaran polip hidungnya masih kecil, namun seiring berjalannya waktu polip makin membesar dan gejala pun mulai dirasakan. Bahkan Polip dapat tumbuh cukup besar sehingga dapat membuat hidung tersumbat yang berkepanjangan. Secara lebih lengkap, berikut Gejala polip hidung yang dapat muncul:

  • Sumbatan pada hidung (seperti ada yang menghalangi dan mengganjal) baca: Hidung Tersumbat
  • Hidung meler, ingusan, pilek
  • Postnasal drip (lendir yang berlebihan dari hidung mengalir ke tenggorokan bagian belakang terutama saat berbaring terlantang)
  • Penciuman berkurang
  • Napas lewat mulut, karena hidung tersumbat
  • Rasa Tertekanan atau nyeri pada dahi atau wajah (terjadi jika disertai sinusitis)
  • Mendengkur
  • Sumbatan pada hidung (seperti ada yang menghalangi dan mengganjal) baca: Hidung Tersumbat
  • Hidung meler, ingusan, pilek
  • Postnasal drip (lendir yang berlebihan dari hidung mengalir ke tenggorokan bagian belakang terutama saat berbaring terlantang)
  • Penciuman berkurang
  • Napas lewat mulut, karena hidung tersumbat
  • Rasa Tertekanan atau nyeri pada dahi atau wajah dan gigi bagian atas (terjadi jika disertai sinusitis)
  • Mendengkur
  • Terkadang dijumpai mimisan

Diagnosis Polip Hidung

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas,  sebaiknya periksakan ke dokter untuk menentukan apakah benar Anda memiliki polip hidung. Dokter akan melihat rongga hidung Anda dengan sebuah alat yang bernama otoscope, jika ternyata polip berada jauh di dalam mungkin diperlukan endoscopy hidung.

Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan yaitu CT scan dan MRI, yaitu untuk menentukan ukuran polip. Scan juga dapat digunakan untuk melihat struktur tulang dan apakah ada kelainan atau kemungkinan lain yang mirip polip seperti kanker dan lainnya.

Pengobatan Polip Hidung

Pengobatan bertujuan untuk mengecilkan atau menghilangkan benjolan (polip) sehingga gejala-gejala seperti diatas dapat dikurangi bahkan dihilangkan, baik dengan obat-obatan maupun prosedur operasi.

Penggunaan Obat Polip Hidung

Obat yang digunakan bertujuan mengurangi reaksi peradangan, sehingga dapat membantu mengurangi ukuran polip dan meredakan gejala hidung tersumbat. Obat polip yang dapat digunakan antara lain:

  • Steroid semprot hidung, Contohnya flutikason (Veramyst, Flonase), budesonide (Rhinocort), dan mometasone.
  • Steroid oral atau injeksi, digunakan jika semprotan hidung tidak bekerja efektif. Namun tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang panjang karena efek samping yang serius, seperti retensi cairan, hipertensi, dan glaukoma.
  • Golongan Antihistamin dan antibiotik juga dapat diresepkan untuk mengobati alergi atau infeksi sinus yang dapat menyebabkan peradangan pada hidung.
  • Steroid semprot hidung, Contohnya flutikason (Veramyst, Flonase), budesonide (Rhinocort), dan mometasone.
  • Steroid oral atau injeksi, digunakan jika semprotan hidung tidak bekerja efektif. Namun tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang panjang karena efek samping yang serius, seperti retensi cairan, hipertensi, dan glaukoma.
  • Golongan Antihistamin dan antibiotik juga dapat diresepkan untuk mengobati alergi atau infeksi sinus yang dapat menyebabkan peradangan pada hidung.

Tindakan Operasi Polip Hidung

Jika dengan obat-obatan seperti di atas polip masih juga belum teratasi, maka merupakan pilihan yang tepat. Operasi dilakukan untuk membuang polip. Jenis operasi akan tergantung pada ukuran polip hidung yang dialami pasien. Seperti polypectomy untuk polip yang kecil, atau bedah sinus endoskopi untuk polip hidung yang besar.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Newson, L. Patient (2017). Nasal Polyps (https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(17)31081-3/pdf)
Lights, V. Healthline (2016). Obstructive Sleep Apnea. (https://www.healthline.com/health/sleep/obstructive-sleep-apnea)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app