Mimisan Pada Anak: Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 26, 2019 Waktu baca: 4 menit
Mimisan Pada Anak: Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

Anak-anak memang kelompok umur yang paling sering terkena mimisan atau perdarahan dari hidung (nosebleeds). Suatu kondisi yang membuat orang tua merasa khawatir apalagi mimisan sering kali terjadi pada anaknya. Berikut ini akan kita ketahui apa saja penyebab mimisan pada anak, cara mengatasinya dan bagaimana mencegah mimisan agar tak muncul lagi.

Penyebab Mimisan Pada Anak

Udara Kering. Penyebab tersering mimisan pada anak adalah udara kering dan panas. Hal ini terjadi karena udara kering dengan suhu ruangan atau lingkungan yang panas akan membuat membran hidung menjadi kering sehingga mudah mengalami iritasi dan pecahnya pembuluh darah di dalam hidung.

Pilek. Penyakit pilek pada anak juga dapat mengiritasi lapisan hidung, dan mimisan pada anak dapat terjadi setelah berulang-ulang keluar masuknya ingus, karena gesekan yang terjadi memudahkan terjadinya mimisan.

Alergi. Penyabkit alergi pada hidung yang disebut sebagai rinitis alergi juga dapat menjadi penyebab mimisan pada anak. Untuk mengatasi hal ini dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti antihistamin atau dekongestan untuk mengatasi hidung gatal, berair, atau tersumbat.

Cedera. Hidung yang mengalami cedera baik berupa benturan atau pukulan juga dapat menyebabkan mimisan. Jika hal ini terjadi pada anak Anda gunakan tips untuk mengatasi mimisan dibawah ini. Jika mimisan tak kunjung berhenti setelah 10 menit, maka bawalah ke dokter.

Cara Mengatasi Mimisan Pada Anak

Meskipun mimisan pada anak terlihat mengerikan, namun biasanya tidak berbahaya dan sebagai orang tua Anda dapat mengatasinya sendiri di rumah dengan cara sederhana sebagai berikut:

  • Jangan panik! harus tetap tenang dan buat anak tenang
  • Posisikan anak duduk tegak di kursi atau di pangkuan, dengan kepala sedikit merunduk ke depan.
  • Pencet lembut hidung anak dengan dilapisi tisu atau kain lap bersih, tetap tekan selama 10 menit. Jika baru sebentar sudah dibuka, maka usaha akan sia-sia.
  • Instruksikan anak agar bernafas melalui mulut selama hidungnya Anda pencet.
  • Jangan panik! harus tetap tenang dan buat anak tenang
  • Posisikan anak duduk tegak di kursi atau di pangkuan, dengan kepala sedikit merunduk ke depan (dagu menempel pada dada).
  • Pencet lembut hidung anak (pada bagian tulang, jangan pada cuping hidung karena pembuluh darah terdapat pada area hidung yang keras) dengan dilapisi tisu atau kain lap bersih, tetap tekan selama 10 menit. Jika baru sebentar sudah dibuka, maka usaha akan sia-sia.
  • Instruksikan anak agar bernafas melalui mulut selama hidungnya Anda pencet.

Yang tidak boleh dilakukan:

  • Tiduran dengan posisi terlentang, bersandar apalagi Kepala menengadah ke atas. Hal ini sangat berisiko terjadinya aliran darah ke tenggorokan dan kerongkongan yang sangat berbahaya (sesak nafas, muntah).
  • Menggosok atau menggoyang hidung segera setelah mimisan berhenti. Hal ini akan membuat mimisan muncul lagi.
  • Tiduran dengan posisi terlentang, bersandar apalagi Kepala menengadah ke atas. Hal ini sangat berisiko terjadinya aliran darah ke tenggorokan dan kerongkongan yang sangat berbahaya (sesak nafas, muntah).
  • Menggosok atau menggoyang hidung segera setelah mimisan berhenti. Hal ini akan membuat mimisan muncul lagi.

Jika sudah dilakukan cara mengatasi mimisan pada anak seperti di atas selama dua kali, namun perdarahan tak kunjung berhenti maka bawalah anak ke UGD.

Mimisan pada anak biasanya tidak bahaya, tapi mimisan yang sering terjadi mengindikasikan adanya masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, jika anak mengalami mimisan lebih dari satu kali dalam seminggu, maka harus diperiksakan ke dokter.

Mencegah Mimisan

Setelah mengetahui penyebab dan cara mengatasi mimisan pada anak, maka langkah selanjutnya yang tak kalah penting yaitu bagaimana cara mencegah agar mimisan tak kembali terjadi:

  • Jaga kuku anak agar selalu pendek untuk mencegah cedera pada hidung.
  • Jaga bagian dalam hidung selalu lembab dengan saline nasal spray.
  • Melembabkan ruangan atau kamar tidur dengan vaporizer (atau humidifier) jika udara di rumah kering.
  • Pastikan anak-anak memakai alat pelindung hidung ketika mengikuti olahraga yang berpotensi menyebabkan cedera hidung.
  • Sebaiknya hindari bermain di luar pada saat udara kering dan panas.
  • Jaga kuku anak agar selalu pendek untuk mencegah cedera pada hidung.
  • Jaga bagian dalam hidung selalu lembab dengan saline nasal spray (tidak perlu dilakukan setiap hari).
  • Melembabkan ruangan atau kamar tidur dengan vaporizer (atau humidifier) jika udara di rumah kering.
  • Pastikan anak-anak memakai alat pelindung hidung ketika mengikuti olahraga yang berpotensi menyebabkan cedera hidung.
  • Sebaiknya hindari bermain di luar pada saat udara kering dan panas.

Bahkan ketika langkah pencegahan sudah dilakukan, mungkin mimisan pada anak Anda masih bisa terjadi sesekali. Walau demikian, cobalah untuk tidak panik, karena mimisan pada anak biasanya tidak berbahaya dan hampir selalu mudah berhenti.

Namun, Jika terdapat kondisi seperti dibawah ini, maka harus waspada dan periksakan ke dokter:

  • Anak sering mimisan lebih dari 1 kali dalam seminggu.
  • Anda curiga mungkin ia telah memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya
  • Kulit mudah memar walaupun hanya terbentur ringan
  • Selain sering mimisan, juga mengalami perdarahan berat ketika terjadi luka ringan atau perdarahan di tempat lain, seperti perdarahan gusi
  • Setelah minum obat tertentu lalu timbul mimisan
  • Anak sering mimisan lebih dari 1 kali dalam seminggu.
  • Anda curiga mungkin ia telah memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya
  • Kulit mudah memar walaupun hanya terbentur ringan
  • Selain sering mimisan, juga mengalami perdarahan berat ketika terjadi luka ringan atau perdarahan di tempat lain, seperti perdarahan gusi
  • Setelah minum obat tertentu lalu timbul mimisan dan segera ke UGD apabila

dan segera ke UGD apabila

  • Mimisan tak kunjung berhenti setelah dua kali upaya penekanan pada hidung @ selama 10 menit seperti di atas
  • Disertai dengan pusing atau kelemahan
  • Mimisan yang terjadi akibat terjatuh atau benturan di kepala
  • Mimisan tak kunjung berhenti setelah dua kali upaya penekanan pada hidung @ selama 10 menit seperti di atas
  • Disertai dengan pusing atau kelemahan
  • Mimisan yang terjadi akibat terjatuh atau benturan di kepala

Demikian, informasi tentang mimisan pada anak ini saya sampaikan, semoga banyak memberi manfaat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nosebleeds in Children: How to Stop and Prevent. Healthline. (https://www.healthline.com/health/parenting/nosebleeds-in-children)
Nosebleeds in children: When to see a doctor, causes, and prevention. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/324536.php)
When should you take your child to the doctor about a nose bleed?. WebMD. (https://www.webmd.com/first-aid/qa/when-should-you-take-your-child-to-the-doctor-about-a-nose-bleed)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app