4 Cara Ampuh Menghilangkan Bintik Putih di Wajah dan Bawah Mata

Dipublish tanggal: Des 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
4 Cara Ampuh Menghilangkan Bintik Putih di Wajah dan Bawah Mata

Anda mungkin pernah menemukan adanya bintik-bintik putih di wajah, terutama di area sekitar mata, hidung, dan pipi. Dalam istilah medis, bintik putih di wajah disebut dengan milia. Kondisi ini sebetulnya tidak berbahaya, tapi tetap saja bisa membuat seseorang jadi tidak percaya diri. Lantas, adakah cara menghilangkan bintik putih di bawah mata dan wajah? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Cara menghilangkan bintik putih di wajah

Bintik putih di wajah sering disebut dengan milia. Masalah kulit ini bisa dialami oleh siapa saja di segala usa, tapi pada umumnya lebih sering tampak pada bayi baru lahir.

Baca Selengkapnya: Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Berbahaya Atau Tidak?

Orang dewasa dan remaja juga dapat memiliki milia di wajahnya. Namun, Anda tak perlu khawatir karena saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bintik putih di bawah mata dan sekitar wajah.

Khusus untuk bayi baru lahir, Anda tidak perlu repot-repot berusaha menghilangkan bintik putih di wajah bayi. Sebab, milia pada wajah si kecil akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Beda dengan itu, bintik putih di bawah mata dan sekitar wajah cukup sulit dihilangkan bila terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Pada beberapa kasus, milia bisa muncul secara persisten sehinnga dibutuhkan perawatan khusus. 

Berikut ini berbagai cara menghilangkan bintik putih di wajah yang memberikan hasil yang memuaskan, antara lain:

1. Obat oles retinoid

Bintik putih di wajah dapat disamarkan dengan menggunakan obat oles retinoid. Jenis obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, baik berupa gel, krim, maupun losion.

Senyawa retinoid mampu menghasilkan sel-sel kulit baru sekaligus mengurangi penumpukan keratin yang memicu munculnya bintik-bintik putih di bawah mata. Untungnya lagi, retinoid juga mampu mengatasi komedo membandel.

Meski demikian, penggunaan retinoid tidak disarankan untuk jangka panjang. Pasalnya, hal ini dapat memberikan efek samping seperti muka kemerahan, membengkak, hingga pengelupasan kulit di area yang diberikan obat ini. Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk mengoleskan retinoid di wajah, apalagi tanpa anjuran dokter.

2. Deroofing

Deroofing adalah prosedur menggunakan jarum steril yang digunakan untuk mengeluarkan milia. Cara ini cukup ampuh untuk menghilangkan bintik putih di bawah mata dan sekitar wajah. Akan tetapi, cara ini tidak dianjurkan untuk dikerjakan sendiri karena dapat menyebabkan kerusakan pada kulit hingga luka. 

3. Peeling wajah 

Selain untuk membantu mencerahkan kulit, peeling wajah ternyata juga bisa membantu menghilangkan bintik putih di wajah, lho! Peeling wajah dilakukand engan cara mengoleskan cairan kimia ke wajah guna membantu pengelupasan lapisan atas kulit wajah.

Selain itu, perawatan ini juga mampu mengangkan sel-sel kulit mati dan menggantinya dengan sel-sel kulit baru yang lebih sehat. 

Baca Selengkapnya: Peeling Wajah: Cara Kerja, Manfaat, dan Larangan

4. Dermabrasi

Anda juga bisa melakukan perawatan dermabrasi untuk mengatasi masalah bintik putih di wajah. Perawatan ini juga dapat mengatasi masalah kulit wajah lainnya seperti keriput, kulit terbakar karena sinar matahari, hingga masalah pigmentasi kulit.

Berbagai perawatan untuk menghilangkan bintik putih bawah mata dan sekitar wajah tersebut harus dilakukan dengan prosedur yang tepat dan dilakukan oleh dokter yang spesialis di bidangnya. Anda juga dapat mencegah munculnya milia pada wajah dengan menjaga kebersihan wajah, rajin eksfoliasi, hingga melakukan uap wajah. 

Baca Juga: Apa Saja Metode Perawatan Wajah yang Dapat Dilakukan oleh Dokter Kecantikan?


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zampino MR, et al. (2007). Prevalence of pityriasis versicolor in a group of Italian pregnant women. DOI: (https://doi.org/10.1111/j.1468-3083.2007.02253.x)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app