Saat ini ada berbagai produk perawatan wajah yang digunakan di rumah untuk menjaga kesehatan kulit wajah sekaligus mendukung penampilan yang segar. Salah satunya dengan menerapkan penggunaan masker pada wajah. Dengan rajin memakai masker wajah setiap 1-2 kali seminggu yang mengandung bahan alami dan fungsi sesuai dengan kebutuhan kulit, maka masalah wajah dapat diatasi.
Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan metode tren kecantikan semakin canggih, tak hanya operasi plastik, tetapi ada berbagai metode yang dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti botox dan filler. Tetapi ketika masalah kulit dan kondisi tanda penuaan pada wajah sudah tidak mampu diatasi dengan bahan alami, mungkin ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter kecantikan sebelum menjalankan metode perawatan kecantikan.
Booking Klinik Laser Wajah via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket laser wajah hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca juga: Jenis Produk Perawatan Wajah Pencegah Penuaan Dini
Perawatan Wajah oleh Dokter Kecantikan
Dengan pergi ke dokter kecantikan mungkin menjadi salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk melakukan perawatan wajah. Dokter kecantikan dinilai dapat mencegah, mengurangi, dan menghilangkan tanda-tanda penuaan serta masalah kulit yang dialami sehingga dapat membuat wajah lebih cerah dan sehat.
Selain itu, ada beberapa perawatan lain yang dapat dilakukan oleh dokter kecantikan beserta efek samping yang mungkin dialami, antara lain:
Botox
Botox merupakan salah satu perawatan wajah dengan cara menyuntikkan botulinum toxin ke bagian tubuh yang diinginkan, termasuk ke bagian wajah. Suntik botox dapat mengurangi kerutan karena botox dapat mengurangi pergerakan otot di wajah, membuat wajah lebih kencang, serta membuat wajah terlihat awet muda.
Efek samping dari suntik botox ada bermacam-macam, di antaranya bengkak dan memar di sekitar area suntik, dan suntik botox juga dapat menyebabkan tubuh menjadi sulit menelan, sulit bernafas, sulit berbicara, dan gangguan penglihatan. Apabila Anda mengalaminya, segera hubungi dokter. Suntik botox yang tidak tepat juga dapat menyebabkan gangguan gerakan kelopak mata dan menyebabkan senyum menjadi miring.
Chemical peeling
Chemical peeling dilakukan untuk membantu menghilangkan bekas luka dan kerutan pada kulit, termasuk luka bekas jerawat. Selain itu, chemical peeling juga dapat menghilangkan kutil pada wajah, keloid atau pertumbuhan jaringan parut berlebihan, pigmentasi kulit tidak normal, wajah gelap, kulit berbintik, hingga herpes simplex.
Booking Klinik Perawatan Facial via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan facial hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Chemical peeling menggunakan bahan kimia untuk mengelupaskan lapisan kulit mati sehingga permukaan kulit akan tampak halus dan lebih muda. Bahan kimia yang digunakan juga dapat disesuaikan dengan kedalaman lapisan kulit yang ingin dicapai. Perawatan chemical peeling ini dapat dikombinasikan dengan perawatan lainnya dan juga bisa membantu mengurangi kerutan pada wajah, menghilangkan jerawat, mengencangkan kulit wajah, dan menghilangkan flek hitam di kulit.
Sebelum menjalani perawatan chemical peeling, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kecantikan. Apabila memiliki kulit sensitif, sebaiknya Anda lebih waspada terhadap bahan yang digunakan dalam perawatan ini supaya tidak memberi efek buruk pada kulit.
Beberapa efek samping dari chemical peeling antara lain warna kulit dapat menjadi lebih gelap, kulit rentan terinfeksi bakteri dan jamur, serta wajah akan kemerahan dan kembali normal setelah beberapa hari. Selain itu, chemical peeling juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, dan jantung akibat kandungan asam karbolat yang diserap kulit ketika dioleskan.
Baca juga: 7 Kandungan Penting dalam Krim Anti-Aging
Laser resurfacing
Perawatan laser resurfacing bertujuan untuk menghaluskan kulit dengan bekas jerawat maupun bekas luka, mengencangkan kulit wajah, dan mengurangi garis halus pada wajah. Terdapat 2 cara dalam perawatan laser resurfacing yaitu proses laser non ablatif dan proses laser ablatif. Proses laser non ablatif bertujuan untuk memicu pembentukan kolagen pada wajah, sedangkan laser ablatif digunakan untuk mengangkat lapisan kulit paling atas.
Perawatan laser tidak dianjurkan dilakukan pada ibu hamil atau ibu menyusui, penderita diabetes, serta keloid. Apabila Anda sedang mengonsumsi obat jerawat isotretinoin atau pernah menjalani terapi radiasi, Anda juga tidak disarankan melakukan perawatan laser.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.

Perawatan menggunakan laser juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah perawatan laser ablatif meliputi munculnya jerawat, keloid, infeksi, gatal, bengkak, wajah kemerahan, perubahan warna kulit, hingga ektropion atau kelopak mata terlipat ke luar. Sedangkan perawatan laser non ablatif juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti munculnya infeksi, luka, kulit melepuh, bengkak, perubahan warna kulit, dan kulit menjadi kemerahan.
Dermabrasi
Dermabrasi merupakan salah satu perawatan kulit yang hampir sama dengan chemical peel, yaitu berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati, hanya saja prosedurnya berbeda. Dermabrasi menggunakan alat khusus untuk mengikis permukaan kulit, menghilangkan bekas jerawat, bekas luka, dan kerutan pada wajah. Proses dermabrasi ini membutuhkan anestesi yang biasanya berupa obat penenang atau anestesi umum tergantung pada seberapa luas kulit yang akan menjalani perawatan.
Sebelum melakukan perawatan dermabrasi, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena tidak semua orang boleh melakukan dermabrasi. Apabila Anda memiliki keloid, herpes simplex, jerawat meradang, dan luka bakar, maka tidak disarankan melakukan dermabrasi. Dermabrasi juga memiliki efek samping, seperti perubahan warna kulit, munculnya jerawat, pori-pori membesar, alergi, hingga terinfeksi virus, bakteri, dan jamur.
Filler
Filler merupakan perawatan kulit dengan cara menyuntikkan cairan atau gel yang mengandung zat tertentu ke kulit berkerut. Perawatan filler ini bersifat sementara, yaitu tahan sekitar 4 bulan sampai 1 tahun tergantung jenis kerutan dan jenis cairan filler yang digunakan. Cairan filler akan mengisi lapisan bawah kulit sehingga permukaan kulit akan lebih naik dan kerutan wajah dapat terlihat lebih halus.
Perawatan filler juga menimbulkan efek samping, seperti terjadi infeksi, muncul benjolan kecil di bawah kulit, perubahan warna kulit, hingga alergi. Selain itu, filler juga dapat menyebabkan nekrosis, yaitu kematian jaringan tubuh. Hal ini dapat disebabkan karena terhambatnya aliran darah ke jaringan tubuh akibat bahan filler yang disuntikkan ke kulit Anda sehingga menyebabkan kematian jaringan.
Maka dari itu, sebaiknya Anda selalu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kecantikan sebelum melakukan perawatan wajah apapun. Sebaiknya tanyakan ke dokter juga mengenai resiko yang dapat terjadi dan prosedur keamanan dari perawatan yang akan Anda lakukan.
Baca juga: Kurangi Risiko Penuaan Dini dengan Mengurangi Makanan Ini
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.