Menebak Masa Ovulasi Melalui Warna Keputihan

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Menebak Masa Ovulasi Melalui Warna Keputihan

Salah satu faktor kesuksesan saat Anda dalam program hamil adalah dengan mengetahui kapan Anda mengalami ovulasi. Hal ini dapat Anda ketahui melalui warna cairan keputihan. 

Ovulasi merupakan periode subur karena saat tersebut ovarium atau kandung telur melepaskan satu atau lebih sel telur. Jika sel telur tersebut berhasil dibuahi oleh sperma kemudian melekat dan berkembang dalam rahim maka peluang Anda hamil cukup besar. 

Sementara jika Anda melewatkan periode ini maka peluang Anda untuk hamil lebih kecil. 

Cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami ovulasi yaitu dengan memperhatikan cairan keputihan. Dengan mempelajari dan mendeteksi secara dini kapan Anda mengalami ovulasi, Anda dapat mengetahui kapan saat terbaik untuk berhubungan intim. 

Dengan begitu peluang Anda untuk hamil akan semakin besar. Selain itu Anda juga dapat mendeteksi kapan mengalami ovulasi dengan menggunakan aplikasi kalkulator masa subur yang ada di internet.

Tahapan Keputihan

  • Hari ke-1 sampai dengan ke-5 merupakan masa dimana menstruasi berlangsung. Pada masa ini sebenarnya Anda juga mengeluarkan cairan keputihan namun tidak terlihat karena bercampur dengan darah.
  • Hari ke-6 sampai dengan ke-8 hampir tidak terdapat aktivitas hormon estrogen, sehingga Anda hampir tidak mengalami keputihan pada masa akhir menstruasi. Beberapa ibu mungkin menemukan adanya cairan berwarna keruh kecoklatan. 

Anda tidak perlu panik karena hal ini tidak berbahaya. Hal ini biasanya terjadi satu hingga dua hari. Cairan berwarna keruh kecoklatan tersebut pada dasarnya merupakan reaksi tubuh usai menstruasi untuk membersihkan vagina.

Saat tersebut bukanlah saat yang tepat berhubungan intim agar hamil. Hal ini disebabkan karena cairan keruh kecoklatan tersebut dapat menghalangi gerak sperma menuju sel telur. 

Namun jika Anda dan pasangan tetap ingin berhubungan intim sebaiknya menggunakan kondom agar terhindar dari kemungkinan terjangkit penyakit seksual berdasarkan rekomendasi dari ginekolog bernama Sheeva Talebian, M.D.di Pusat Pengobatan Reproduksi Colorado di New York City.

  • Hari ke-9 sampai dengan hari ke-12 terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dalam tubuh Anda. Hal ini dalam rangka mempersiapkan terjadinya pelepasan sel telur oleh ovarium. 

Cairan keputihan biasanya berwarna keputihan dan bertekstur cukup lembut. Dibandingkan dengan hari ke-1 hingga ke-8, cairan pada masa ini jumlahnya lebih banyak. 

Meskipun terdapat kemungkinan sperma mencapai rahim, namun peluangnya cukup kecil untuk terjadi pembuahan. Sperma yang telah mencapai rahim dapat bertahan sekitar $ hingga 5 hari sambil menunggu turunnya sel telur dari indung telur.

  1. Hari ke-13 sampai dengan hari ke-14 merupakan saat yang tepat untuk berhubungan intim karena Anda berada dalam masa ovulasi

Cairan keputihan pada masa ini mirip seperti putih telur, licin, basah, melar dan tidak berwarna atau bening. Cairan ini disebut sebagai lendir kesuburan oleh para ahli kesehatan. Hal ini karena cairan tersebut membantu sperma agar dapat berenang mencapai sel telur.

  • Hari ke-15 sampai dengan hari ke-28 jumlah hormon progesteron meningkat dan menyebabkan cairan keputihan menjadi lebih kental dan pelan-pelan menghilang dari tubuh. Pada kondisi ini sperma kesulitan mencapai rahim sehingga bukan kondisi yang tepat untuk terjadi pembuahan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Perubahan warna dan tekstur cairan keputihan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan hal yang wajar. Meskipun Anda tidak berada dalam program hamil, tidak ada salahnya untuk rajin memantau warna cairan keputihan. 

Segera periksakan ke dokter jika Anda menemui warna cairan keputihan kuning atau kehijauan, baunya tidak sedap dan teksturnya seperti keju cottage. Selain itu jika Anda merasa gatal-gatal atau nyeri kemungkinan Anda mengalami infeksi jamur atau penyakit radang panggul.

Infeksi jamur dapat mengganggu proses program hamil Anda. Oleh sebab itu sebaiknya Anda rajin membersihkan daerah vagina baik setelah berhubungan intim atau buang air kecil. 

Dengan melakukan hal ini Anda mengurangi peluang terjadinya infeksi dan tetap berpeluang untuk hamil. 

Anda dapat menggunakan antiseptik khusus wanita dengan kandungan povidone-iodine. Zat ini dapat memberikan perlindungan ekstra dari bakteri, parasit dan jamur penyebab infeksi pada vagina.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app