HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Warna Keputihan Menunjukkan Kondisi Ovulasi

Dipublish tanggal: Mei 29, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Warna Keputihan Menunjukkan Kondisi Ovulasi

Mengetahui kapan terjadinya ovulasi sangat penting terutama bagi pasangan suami dan istri yang sedang merencanakan kehamilan. Ovulasi sendiri merupakan kondisi dimana satu atau lebih sel telur dilepaskan dari indung telur menuju ke tuba falopi dimana kondisi ini sering disebut sebagai masa subur. 

Oleh karena itu mengetahui kapan Anda ovulasi menjadi sangat penting

Ada beberapa hal yang dapat ditempuh untuk memperkirakan kapan Anda mengalami ovulasi. Salah satunya adalah menggunakan sistem kalender dengan menghitung tanggal sejak hari pertama datang bulan hingga datang bulan berikutnya. 

Umumnya, wanita yang memiliki siklus 25 hingga 31 hari teratur dapat menggunakan sistem kalender dengan efektif. Selain itu, melihat tahapan siklus keputihan sebenarnya juga dapat ditempuh.

Hari 1 hingga 5

Perhitungan hari pertama siklus bulanan wanita dihitung sejak hari pertama datang bulan. Sehingga hari pertama hingga 5 umumnya adalah hari dimana wanita mendapatkan menstruasi

Meski tidak terlalu kentara karena tertutup oleh darah yang keluar, namun pada periode ini wanita sebenarnya juga mendapatkan keputihan walaupun sedikit.

Hari 6 hingga 8

Pada hari 6 hingga kedelapan, pada wanita normal umumnya darah sudah berhenti keluar dan kalaupun masih ada, umumnya tinggal sedikit. Rata-rata wanita pada hari keenam hingga kedelapan hanya akan mendapati bercak kecokelatan pada area kewanitaan. 

Hampir tidak dapat ditemukan keputihan pada hari terakhir menstruasi karena bisa dikatakan minimnya aktivitas hormone estrogen yang mendukungnya. Bercak kecokelatan yang keluar umumnya akan terjadi selama 1 hingga 2 hari. 

Bercak ini keluar sebagai cara tubuh untuk membersihkan vagina setelah terjadinya menstruasi.

Menurut Sheeva Talebian, M.D, dari Pusat Pengobatan Reproduksi Colorado New York City, masa ini bukan masa yang tepat untuk menjalani aktivitas seksual jika menginginkan kehamilan. Hal ini dikarenakan cairan bercak yang keluar akan menghalangi pergerakan sperma.

Hari 9 hingga 12

Pada periode ini, hormone estrogen akan diproduksi oleh tubuh sehingga kadarnya semakin meningkat. Estrogen diproduksi dalam rangka persiapan ovulasi. 

Sehingga Anda akan mendapati pada periode ini adanya keputihan bertekstur lembut yang berwarna putih susu dalam jumlah banyak dibandingkan setelah ovulasi (hari 1 hingga 8).

Meski kondisi ini tidak terlalu ideal untuk terjadinya pembuahan karena sel telur kemungkinan belum keluar dari indung telur (ovum), namun sperma tetap dapat mencapai Rahim. 

Patut diketahui bahwa sperma dalam tubuh wanita dapat bertahan dari 3 hingga 5 hari untuk menunggu datangnya sel telur.

Hari 13 hingga 14 (Masa Ovulasi)

Bisa dikatakan periode ini adalah saat terjadinya ovulasi dimana sel telur kemudian dikeluarkan dari ovum. Anda bisa melihat ciri-cirinya dari tekstur keputihan yang berwarna cerah, basah, licin dan transparan serupa putih telur. 

Masa ini merupakan saat yang tepat untuk berhubungan seksual jika Anda merencanakan kehamilan. Keputihan ini merupakan lingkungan yang tepat untuk sperma karena dapat berenang lebih mudah ke sel telur.

Hari 15 hingga 28

Periode ini adalah masa dimana ovulasi sudah lewat sehingga tidak ideal untuk merencanakan kehamilan pada periode ini. Pada masa ini keputihan menjadi lebih kental dan bahkan perlahan menghilang karena dipengaruhi oleh hormone progesterone yang diproduksi oleh tubuh. 

Periode ini merupakan siklus menuju siklus menstruasi selanjutnya.

Keputihan menunjukkan kondisi kesehatan tubuh. Oleh karena itu perhatikan apakah keputihan Anda berwarna kuning hingga hijau ataukah berdarah atau bahkan berbau busuk. Segera periksakan diri ke dokter karena dikhawatirkan terjadi infeksi pada vagina Anda.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaginal discharge color guide: Causes and when to see a doctor. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322232.php)
Vaginal Discharge: Causes, Treatments, and Colors. Healthline. (https://www.healthline.com/symptom/vaginal-discharge)
Vaginal Discharge: Causes, Types, Diagnosis and Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app