Manfaat Daun Kelor dan Cara Penggunaan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Manfaat Daun Kelor dan Cara Penggunaan

Telinga kita pastinya tidak asing dengan peribahasa yang mengatakan "dunia tak selebar daun kelor". Meski sering didengar, namun tahukah Anda bahwa daun kelor memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Apa manfaat daun kelor bagi kesehatan?

Kelor memiliki nama ilmiah Morenga oleifera. Tanaman ini banyak tumbuh di negara dengan iklim tropis seperti India, Asia Tenggara dan tentunya di Indonesia.

Mungkin banyak yang tidak menduga, tanaman kelor yang banyak tumbuh di kebon-kebon atau di hutan Indonesia ini ternyata banyak sekali memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, atau sering digunakan sebagai obat herbal. Manfaat daun kelor, pohon, buah, biji, dan akarnya begitu menakjubkan dan telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah.

Karena diketahui khasiat kelor yang banyak, maka daun kelor telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk gangguan kardiovaskular (jantung), gangguan pencernaan dan peradangan, dilaporkan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Phytotherapy Research pada tahun 2007.

Berikut berbagai manfaat daun kelor untuk kesehatan, antara lain :

1. Sebagai Anti Bakteri

Ekstrak daun dan biji dari tanaman kelor mengandung senyawa yang memiliki sifat anti bakteri yang berarti ia dapat digunakan sebagai obat infeksi. Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam Bayero Journal of Pure and Applied Sciences pada Juni 2010, ekstrak daun kelor dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes dan Escherichia coli.

Sedangkan manfaat ekstrak biji kelor hanya efektif terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhimurium, tapi hebatnya ekstrak biji dapat mencegah pertumbuhan jamur seperti Mucor dan Rhizopus.

2. Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol

Moringa oleifera dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi. Manfaat daun kelor ini dimuat dalam jurnal Phytotherapy Research pada tahun 2007, yang menyimpulkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki efek stabilisasi pada tekanan darah.

Khasiat daun kelor seperti itu ada kerena kandungan zat thiocarbamate glikosida, nitrile dan glikosida minyak mustard, yang membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian yang sama melaporkan bahwa B-sitosterol, bioaktif yang ditemukan dalam daun kelor, dapat membantu menjaga kadar kolesterol agar tetap sehat.

Selain itu, buah kelor bermanfaat untuk menurunkan kolesterol jahat LDL dan trigliserida, yang dibuktikan oleh penelitian pada kelinci dengan kadar kolesterol tinggi yang tidak normal.

3. Melindungi Organ Hati

Makan makanan yang sehat membantu hati untuk melakukan semua fungsinya dengan baik. Sebaliknya, diet tinggi lemak dapat menyebabkan lemak menumpuk di jaringan hati, lama kelamaan mengarah ke berbagai masalah kesehatan. Tanaman kelor dapat membantu memperbaiki kerusakan hati yang diakibatkan makanan tidak sehat.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam India Journal of Experimental Biology pada bulan Juni 2012 menemukan bahwa ekstrak daun kelor mampu melindungi hati dari kerusakan. Penelitian ini dilakukan dengan tikus yang diberi makan dengan diet tinggi lemak.

Ekstrak bunga kelor diketahui memiliki aktivitas hepatopretektor (pelindung hati) karena kandungan zat quercetin, flavonoid. Hal ini dipublikasikan dalam Phytotherapy Research pada tahun 2007.

4. Mengobati Asma Bronkial

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacology India pada Januari 2008 meneliti efek dari benih Moringa oleifera pada asma bronkial, penyakit paru-paru kronis yang menyempitkan saluran pernapasan. Dalam studi tersebut, 20 pasien dengan asma bronkial diobati dengan 3 gram bubuk dari biji benih daun kelor yang dikeringkan selama 3 minggu.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam gejala asma dan pengurangan serangan asma. Hal inilah yang menyebabkan para peneliti menyimpulkan bahwa daun kelor berguna untuk mengobati asma bronkial tanpa efek samping.

Selain itu kemungkinan masih banyak manfaat daun kelor lainnya yang tidak tercantum di sini.

Bagaimana cara menggunakan daun kelor?

Untuk mendapatkan manfaat daun kelor secara maksimal, cara mengkonsumsinya haruslah benar. Untungnya daun kelor dapat dimakan segar, dimasak atau kering.

Pedoman umum merekomendasikan cara makan daun kelor sama seperti sayuran lainnya yang Anda konsumsi. Oleh karena itu, Anda bisa makan daun kelor dengan berbagai cara : sebagai salad, ditambahkan ke nasi atau pasta atau dibuatkan minuman misalnya jus daun kelor.

Daun kelor juga tersedia dalam bentuk bubuk yang dapat digunakan sebagai teh, ditambahkan ke minuman, ditaburkan di makanan atau diambil dalam kapsul.

Panas berlebih dapat menghancurkan beberapa vitamin dan semua enzim yang terkandung di daun kelor. Pastikan Anda tidak memasaknya terlalu lama.

Berapa banyak daun kelor yang aman dimakan?

Manfaat daun kelor akan tercapai ketika dosis yang dikonsumsi mencukupi. Memang belum ada penelitian pasti berapa banyak yang harus dikonsumsi. namun ada sumber yang mengatakan bahwa 100 gram daun kelor segar per hari cukup aman.

Baca juga: Manfaat Biji Kelor Yang Mengagumkan Bagi Kesehatan


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Moringa: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1242/moringa)
Health Benefits of Moringa: Is Moringa Good For You?. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/health-benefits-moringa)
6 Science-Based Health Benefits of Moringa oleifera. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/6-benefits-of-moringa-oleifera)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app