Manfaat Cuci Darah Bagi Penderita Gagal Ginjal

Dipublish tanggal: Okt 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Manfaat Cuci Darah Bagi Penderita Gagal Ginjal

Ginjal adalah salah satu organ penting yang berfungsi untuk menyaring darah sebelum dikirimkan kembali ke jantung. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk membuang racun yang ada dalam tubuh dan mengeluarkannya dalam bentuk urin. Karena fungsinya yang penting inilah, maka Anda harus menjaga kesehatan ginjal dengan sebaik mungkin.

Namun, tidak semua orang memiliki ginjal yang dapat berfungsi dengan baik. Beberapa orang mengalami gagal ginjal dimana ginjal mereka sudah tidak berfungsi dengan baik lagi.

Tubuh kita sejatinya bisa melakukan cuci darah secara otomatis. Namun apabila ginjal mengalami penurunan fungsi, maka cuci darah harus dilakukan dengan bantuan alas medis. 

Apa manfaat cuci darah?

Penyaringan darah adalah salah satu tugas yang dilakukan oleh ginjal. Namun bagi orang orang yang mengalami penyakit ginjal kronis seperti gagal ginjal, maka tugas ini tidak bisa dilakukan secara optimal.

Akibatnya, terjadi penumpukan limbah, racun, dan cairan dalam darah. Kondisi ini sangat berbahaya bagi tubuh. Ginjal yang sudah kehilangan fungsinya sebanyak 90% diharuskan untuk melakukan cuci darah agar terhindar dari berbagai penyakit lainnya. 

Dalam istilah medis, cuci darah dikenal dengan istilah hemodialisis. Cuci darah adalah proses yang membantu menghilangkan adanya kelebihan kotoran serta air yang ada di dalam darah. Kerjanya sama seperti kerja ginjal, hanya saja cuci darah ini memerlukan bantuan alat.

Sebelum seseorang melakukan cuci darah, dokter akan melakukan pemeriksaan dan berbagai tes medis terlebih dahulu. Hal ini akan membantu dokter dalam menilai apakah seseorang membutuhkan cuci darah atau tidak.

Yang menjadi tolak ukur ialah kadar kreatinin dan ureum dalam darah. Dokter juga akan menilai berapa kecepatan ginjal dalam menyaring darah serta kemampuan tubuh untuk mengatasi kelebihan air dalam tubuh. 

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri dan Gejala Gagal Ginjal yang Harus Anda Tahu

Beragam metode cuci darah

Terdapat dua metode dalam melakukan proses cuci darah, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal. Agar lebih jelas, berikut informasinya.

1. Hemodialisis

Metode cuci darah hemodialisis ini paling sering dikenal oleh banyak orang. Proses cuci darah dengan metode ini dibantu dengan mesin yang bisa menyaring darah dan menggantikan fungsi ginjal

Petugas akan memasukan jarum ke pembuluh darah untuk menghubungkan aliran darah yang ada di tubuh ke mesin pencuci darah. Darah yang kotor kemudian akan disaring oleh mesin pencuci darah. Setelah tersaring, darah yang bersih kemudian akan dialirkan lagi ke dalam tubuh. 

Proses cuci darah hemodialisis ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam per sesi. Dalam satu minggu, pasien biasanya harus melakukan 3 sesi. 

Metode cuci darah hemodialisis hanya bisa dilakukan di rumah sakit maupun klinik yang sudah memiliki mesin. Efek samping dari proses hemodialisis ini ialah kulit yang menjadi gatal dan kram pada otot.

2. Dialisis peritoneal (CAPD)

Metode cuci darah dialisis peritoneal (CAPD) menggunakan selaput dalam rongga perut (peritoneum) sebagai penyaring. Peritoneum ini memiliki ribuan pembuluh darah yang bisa berfungsi seperti ginjal.

Keuntungan dalam melakukan cuci darah dengan metode dialisis peritoneal adalah bisa dilakukan di rumah kapan saja. Biasanya, pasien akan melakukan cuci darah saat mereka tidur.

Namun, proses ini harus dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari dimana tiap sesinya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Efek samping yang akan dirasakan oleh para pasien diantaranya adalah mengalami kenaikan berat badan dan perut terasa penuh saat proses cuci darah berlangsung. 

Meskipun para pasien yang melakukan cuci darah tidak mengalami rasa sakit maupun tidak nyaman, namun sebagian pasien mengalami sakit kepala, muntah, mual, kram, serta mudah lelah. Walau begitu, cuci darah sejatinya tidak menganggu aktivitas pasien, sehingga pasien masih bisa beraktivitas seperti biasanya. 

Cuci darah atau dialisis merupakan salah satu bentuk pertolongan pada kerusakan ginal. Proses ini dapat membantu tubuh untuk mengendalikan tekanan darah serta mengatur kadar mineral dan elektrolit dalam tubuh. 

Karena pentingnya fungsi ginjal bagi dalam tubuh, maka Anda harus selalu menjaga kesehatan ginjal. Menjalani gaya hidup sehat dan juga rutin berolahraga dapat membantu menguatkan fungsi ginjal. Jika terdapat keluhan, segera hubungi dokter.

Baca Selengkapnya: Proses Cuci Darah yang Harus Anda Ketahui


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Cuci Darah Ini yang Harus Anda Ketahui
Cuci Darah Ini yang Harus Anda Ketahui

Normalnya, zat-zat sisa metabolisme dapat dibuang secara alami oleh ginjal melalui urin, namun ketika ginjal mengalami kerusakan, zat-zat tersebut tetap tinggal dalam tubuh dan dapat mengakibatkan keracunan. Sehingga orang yang telah mengalami kerusakan ginjal berat harus bergantung dengan cuci darah rutin sehingga dapat melakukan aktivitas secara normal.

Buka di app