Manfaat Antiseptik dalam Mencegah Kuman Penyakit

Dipublish tanggal: Feb 12, 2020 Update terakhir: Nov 4, 2021 Tinjau pada Feb 18, 2020 Waktu baca: 3 menit
Manfaat Antiseptik dalam Mencegah Kuman Penyakit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kebiasaan sehat mencuci tangan dengan sabun dan air bersih merupakan salah satu cara pencegahan dalam menangkal bakteri, kuman, atau virus penyakit;
  • Salah satu kandungan penting yang harus terdapat pada sabun cuci tangan dan hand sanitizer dalam membersihkan tangan yang kotor adalah cairan antiseptik;
  • Tetapi terkadang antiseptik dan disinfektan seringkali disamakan. Meski umumnya mengandung bahan kandungan yang sama, tetapi penggunaannya berbeda;
  • Selain menghilangkan kuman pada tangan, manfaat lain cairan antiseptik adalah membersihkan perabotan dan mengurangi infeksi pada luka;
  • Klik untuk membeli produk antiseptik seperti hand sanitizer dan perlengkapan new normal melalui HDMall. Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD;

Merebaknya kasus corona virus di berbagai negara di dunia menyebabkan penjualan masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer, cairan antiseptik, dan disenfektan meningkat sangat drastis. Hal ini disebabkan karena menjaga kesehatan dan kebersihan sangatlah penting dalam mencegah penularan virus penyebab penyakit, termasuk corona virus ataupun penyakit lain seperti flu dan diare.

Stok masker pun sempat mengalami kekosongan di berbagai tempat akibat banyaknya orang yang menyimpan stok demi mengantisipasi wabah penyakit ini, termasuk di Indonesia.

Akan tetapi beberapa ahli kesehatan mengatakan bahwa pencegahan virus corona tak hanya cukup dengan mengenakan masker saja, tetapi menjaga tangan agar tetap bersih juga merupakan kunci penting dalam mencegah virus corona.

Hal tersebut dikarenakan tangan merupakan salah satu sumber utama penyebaran virus yang mengandung banyak kuman. 

Selain itu, tangan juga sering digunakan untuk menyentuh beragam benda yang ada di sekitar lalu tanpa sadar mungkin memegang mata, hidung, atau mulut sehingga memudahkan terjadinya perpindahan bakteri.

Kebiasaan sehat mencuci tangan

Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan, kebiasaan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih merupakan salah satu cara pencegahan yang dirasa cukup efektif dalam menangkal bakteri, kuman, atau virus penyakit. 

Cuci tangan yang disarankan adalah dengan menggunakan sabun dan air bersih setidaknya selama 20 detik dengan menggosok seluruh permukaan tangan serta celah jari tangan sampai bersih dan dilakukan secara bergantian. 

Tak hanya asal bilas atau mencuci tangan dengan air bersih saja, tetapi dalam mencuci tangan juga disarankan untuk menggunakan sabun antiseptik lalu mengeringkannya dengan menggunakan tisu atau handuk sekali pakai karena penggunaan mesin pengering atau lap tangan justru dapat memudahkan kuman atau bakteri berpindah ke tangan.

Kebiasaan sehat tersebut harus sering dilakukan terutama ketika akan makan, berjabat tangan, setelah dari toilet atau membuang sampah, setelah bersin atau batuk, ataupun menyentuh benda di tempat umum yang rentan akan pertukaran bakteri virus. 

Tetapi mencuci tangan yang benar cukup menggunakan air bersih dan sabun jenis apapun. Tak perlu memaksakan diri untuk menggunakan sabun antiseptik karena antiseptik jauh lebih efektif untuk membunuh bakteri sehingga penerapan cara mencuci tangan yang benar dengan sabun dan air bersih dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada tubuh.

Baca juga: 6 Langkah Mencuci Tangan yang Benar Agar Bersih dari Kuman

Apakah hand sanitizer efektif sebagai pengganti cuci tangan?

Jika tidak ada sabun maupun air bersih, penggunaan hand sanitizer mungkin bisa menjadi pilihan pengganti. Tetapi produk hand sanitizer yang baik digunakan adalah yang mengandung alkohol di atas 60 persen sehingga dapat membantu mengangkat kuman yang menempel pada tangan. 

Meski hand sanitizer memang cukup praktis dan bisa digunakan kapan saja, tetapi pemakaian hand sanitizer tidak bisa menggantikan keampuhan mencuci tangan dalam membersihkan permukaan tangan.

Penggunaan hand sanitizer yang mengandung alkohol pun biasanya tidak mampu membunuh beberapa jenis kuman, seperti norovirus atau bakteri E.coli, apalagi jika digunakan pada tangan yang terlalu kotor.

Baca juga: Apakah Hand Sanitizer Aman untuk Bayi?

Kandungan antiseptik ampuh membersihkan tangan

Antiseptik adalah zat aktif yang dapat membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. 

Cairan antiseptik sering digunakan di rumah sakit dan pada prosedur medis lainnya untuk mengurangi risiko infeksi selama operasi atau masa perawatan. Tak hanya di rumah sakit, kandungan antiseptik juga banyak terdapat di dalam sabun cuci tangan dan hand sanitizer.

Perbedaan antiseptik dan disinfektan

Disinfektan dan antiseptik adalah dua kandungan yang sama-sama berfungsi untuk membunuh mikroorganisme. Yang membedakannya ada di objek penggunaan, jika antiseptik biasa digunakan pada bagian permukaan tubuh seperti telapak tangan, sedangkan disinfektan biasanya disemprotkan pada benda-benda di sekitar untuk menghancurkan kuman atau bakteri yang menempel.

Baik antiseptik maupun disinfektan, keduanya mengandung agen kimia yang disebut biosida. Tetapi kandungan biosida pada antiseptik biasanya lebih rendah jika dibandingkan dengan yang ada di disinfektan. Salah satu bahan kimia yang biasanya juga terdapat pada antiseptik dan disinfektan adalah hidrogen peroksida.

Manfaat lain cairan antiseptik

Selain dapat digunakan untuk membersihkan kulit atau permukaan tangan yang mungkin penuh dengan kuman atau bakteri, cairan antiseptik yang terkandung dalam beragam produk pembersih juga memiliki manfaat lain, di antaranya:

  • Mengurangi infeksi pada luka terbuka
  • Menjaga kesterilan peralatan dan perlengkapan operasi
  • Membersihkan kotoran pada perabotan atau benda-benda di sekitar
  • Membersihkan area kulit sebelum disuntik atau ditusuk jarum

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app